22

29.2K 3K 24
                                    

-Cintai ususmu minum baygon setiap hari~-Quotes of the sesat. -

_________________________________________

Brak!

Pintu kelas didobrak paksa oleh Varo dkk bahkan semua siswa/i tersentak kaget dan menatap takut kearah Varo dkk. Dengan langkah lebarnya Bara memasuki kelas Zee bahkan tatapan bak elang yang mencari mangsa.

"Dimana. Zee." ucapnya dingin dengan penuh penekanan membuat siapa saja merinding bahkan setan pun ikut merinding.

Sontak salah satu siswi menoleh kejendela yang terbuka seraya telunjuknya menunjuk jendela dengan nafas yang ia tahan karna ruangan tiba tiba mencekam.

"Zee pergi lewat jendela kak." ucapnya takut takut matanya melirik Bara yang tengah menghela nafas kasar. Berdecak sebelum benar benar pergi dari kelas Zee dan diikuti Varo dkk bahkan raut wajahnya terlihat muram.

"Gue pergi." tanpa basa basi Bara pergi sebelum menerima jawaban dari yang lain. Mengendarai motor sport dengan kecepatan diatas rata rata membelah jalan yang cukup padat. Banyak sumpah serapah dari pengendara lain tapi ia hiraukan.

Ia berhenti tepat didepan gerbang mansion Baskara bodyguard yang tengah berjaga pun membuka lebar kala majikannya sudah pulang, membungkuk hormat kepada majikannya.

Melajukan motornya ditempat parkiran khusus keluarga baskara. Kaki panjangnya segera masuk dan melangkahkan menuju ruang keluarga yang nampak sepi, mata tajamnya menangkap seorang wanita paruh baya yang hendak naik ketangga.

"Mom." panggilnya agak keras karna jaraknya cukup jauh dengan Mommy Lily. Wanita yang merasa terpanggil pun membalikkan badanya menatap anak sulungnya yang sudah pulang dari sekolah atau bolos? Mendekat secara perlahan dengan mata menatap curiga kearah Bara.

"Kamu bolos sayang?."

"Zee dimana Mom?." bukannya menjawab pertanyaan Mommynya dirinya malah bertanya balik. Mommy Lily nampak berpikir sebentar dengan tangan mengetuk ngetuk dagu sebelum menjawab pertanyaan dari Bara.

"Oh Zee! Kayanya dia ada dikamar." jawabnya kala dirinya sudah mengingat keberadaan Zee. Mengganguk meninggalkan Mommy yang nampak kesal karna Bara yang begitu dingin.

Berjalan menaiki tangga satu persatu matanya melirik pintu hitam kecoklatan milik Zee lalu berjalan kearah pintu kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Zee. Ia ingin mandi dulu setelah itu menemui Adik tersayangnya. Lalu masuk dan melakukan ritual mandinya.

Tiba tiba dari pintu sebelahnya menampakan seorang gadis cantik nan imut kepalanya menyembul lalu melihat seisi ruangan yang sepi dengan pakaian yang rapi ia segera keluar dari pintu. Ya, dia Zee ia juga bolos sama seperti Bara.

Dirinya bolos sebab merasakan insting kalau ia akan dibawa pergi untuk menerima hukuman dari Varo dkk dengan membuka jendela lalu melompat keluar sebelum itu ia sempat mengedipkan matanya kearah siawa/i dan berlari menuju tembok lalu melompat lagi.

Kaki jenjangnya yang mulus serta bersih mulai melangkahkan menuju pintu bercat hitam, membuka knop pintu spontan kepalanya juga ikut menyembul.

Matanya menatap lurus pemuda yang tengah mengosokkan rambutnya dengan handuk jika yang dilihat Zee adalah pemuda tampan serta sexy yang mempunyai eightpack diperutnya. Mata bulatnya berbinar cerah bahkan senyum tipis kini terganti menjadi senyum mesum ala Zee.

"Bang Bara~, temenin Zee kemall yuk!." ucapnya lembut serta girang. Bara yang baru selesai mandi pun tersentak kaget kala ada yang memanggilnya ia menatap Zee dengan rona merah dipipinya, mengalihkan pandangannya kearah lain.

Menyeringai sebentar lalu menarik Zee dan memojokkan Zee didinding. Kedua tangan kekarnya seakan menggungkung semua pergerakan Zee tanpa memberi celah sedikitpun.

Zee yang masih terbenggong karna melihat tubuh menggoda abangnya pun terhuyung akibat tarikan dari Bara. Mereka berdua bertatapan cukup lama hingga bibir mereka bersentuhan antara satu sama lain.

Cup.

Bara mencium bibir Zee dengan lembut serta menyesap bibir bawah Zee yang sedikit tebal. Lidahnya kini saling melilit untuk bertukar saliva serta memperdalam ciuman. Zee yang tadinya diam tak membalas kini kedua tangannya melingkar indah dileher Bara kemudian membalas ciuman tersebut.

Lidah Bara bergantian mengabsen setiap gigi gigi Zee tanpa ada yang tertinggal sedikitpun tapi tak urung dirinya sesekali memejamkan matanya menikmati kelembutan yang mereka ciptakan.

Melepas ciuman mereka berdua dengan Bara yang sudah blushing akut, ia malu karna tak pernah sekalipun mencium seorang perempuan walau itu hanya berlaku untuk Mommynya itupun dipipi sekarang sepertinya itu akan menjadi candunya.

Melingkarkan tangan kekarnya dipinggang ramping Zee untuk masuk dalam dekapannya kepalanya ia sandarkan diceruk leher Zee sambil menghirup aroma Zee yang begitu menenangkan. 'Aish aromanya membuatku candu sayang.' batin Bara yang sudah dibuat candu oleh aroma Zee.

Zee hanya diam membiarkan abangnya memeluk dirinya bahkan ia terlihat biasa saja saat ciuman karna ini bukan pertama kalinya ia berciuman. Ciuman pertamanya ia berikan kepada dia adalah eh ups!.

"Dek maafin abang brengsekmu ini nggak seharusnya abang ngelakuin kaya tadi ke kamu karna kita masih sedarah, tolong jangan benci abang, dek." ucapnya penuh kesesalan dengan mata berkaca kaca menunduk menatap manik manik mata Zee yang tengah blank.

Mata Zee mengerjab ngerjab pelan dan saat pendenggarannya tak sengaja mendengar kata 'sedarah' ia langsung ngeh segera saja ia terkekeh membuat Bara menatap bingung kearah Zee.

"Sejak kapan kita sedarah?." ucap Zee yang mampu membuat Bara diam dengan pikiran yang tergiang giang oleh ucapan Zee, entahlah ia seperti senang bahkan dadanya kini seperti merasakan desiran aneh.

"Ja-jadi kita bukan saudara kandung? Lalu...?" ucapnya menggantung tapi dibalas anggukan cepat dari Zee.

"Zee hanya anak angkat keluarga baskara."
Ah, sepertinya Bara sudah ingin memantabkan ingin berbicara dengan Zee tapi apakah ini terlalu awal? Atau sudah pas? Aish persetan dengan itu semua! Bara menggengam kedua tangan mungil Zee dengan erat seakan takut kehilangan.

"Zee maukah kamu menjadi kekasih dari seorang Albara King Baskara?." ucapnya dengan tegas matanya sekarang terlihat tidak ada keobsesian melainkan berharap serta tatapan cinta yang mendalam bahkan takut tidak! Sangat sangat takut ketika ia kehilangan Zee.

"Ya Zee mau tapi abang bukan satu satunya melainkan salah satunya!."

"Salah satunya." beo Bara menatap Zee, Zee sendiri tengah menatap memohon dengan tangan Bara yang ia mainkan.

"He'em, Zee mau buat harem." menghela nafas panjang tapi sebelum itu ia mengganguk mengiyakan jika tidak  diizinkan bisa saja Zee meminta putus setelah jadian 'kan nggak epik! Belum juga bermanja manjaan udah putus aja 'kan jadi sadboy seketika.

"YEAY! COGAN AND HAREM I'M COMING!!."

"TUNGGU MOMMY PERK*OSA KALIAN, SAYANG!!!."

Ctak!.

"Ouch!."

"Perkosa-perkosa inget umur tapi nggak papa HAYUKK GASSLAH!!."

________

Penulis:NVL.EL

Transmigrasi Zee [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang