-Bayangkan jika didunia ini tidak ada yang miskin, dunia maju, apa yang kalian lakukan dengan semua uang itu?-Quotes the day.-
______________________
Siang hari, Zee sekarang berinisiatif untuk kemansion mammy Lau, dirinya juga penasaran bagaimana rupa para tokoh novel.
Dirinya langsung saja memesan taksi online krna tak mau berlama lama Zee memutuskan untuk keluar seraya menunggu taksi yang ia pesan.
Beberapa menit taksi itu pun sampai didepan Zee, dirinya langsung saja naik dan duduk dikursi penumpang tak lupa dia memberitahukan alamat yang akan dirinya tuju. Kemudian taksi itu pun melajukan mobilnya membelah jalan yang cukup padat akan kendaraan.
Tak memerlukan waktu lama Zee sudah sampai dimansion yang ia tuju dirinya hanya berdiri diam sambil menatap gerbang yang menjulang tinggi dengan cat berwarna hitam. Tanpa ba bi bu Zee mendobrak paksa gerbang tersebut tanpa perasaan.
BRAK!!.
Zee langsung saja berjalan dengan santai sambil matanya menatap sekitar.
Bodyguard yang tengah berjaga-jaga tersebut tersentak kaget lalu dirinya dengan berlari cepat menghampiri Zee sang pelaku dobrakan gerbang.
"STOP!. BERHENTI DISITU!." teriak sang bodyguard yang hampir sampai didepan Zee. Zee memberhentikan langkahnya matanya menatap bodyguard yang berdiri didepannya.
"Siapa kamu? Berani-beraninya anda mendobrakan gerbang majikan saya,jawab!." ucapnya sambil menunjuk gerbang yang terbuka lebar akibat tingkah bar bar Zee.
"Saya, neneknya tapasyha." jawabnya sambil menunjuk dirinya sendiri, kemudian dia melengos pergi meninggalkan bodyguard yang terpesona dengan tatapan memuja.
****
Zee kini tengah berada didepan pintu yang menjulang tinggi dengan cat berwarna hitam, dirinya terdiam tapi matanya melirik ke beberapa motor yang terparkir dihalaman luas milik keluarga baskara.
Tanggan mungilnya memencet bell yang terpampang jelas disebelah kiri pintu lalu dirinya langsung menekan bell itu. Tubuhnya membalik kebelakang guna melihat motor tersebut, dirinya aga penasaran.
Ting... Tong... Ting... Tong.
****
Didalam ruangan yang terlihat megah dengan diisi beberapa orang yang tengah tertawa bahagia begitupun dengan orang tua kecuali para kutub yang hanya memandang datar sesekali menjawab atau berdehem singkat.
Hingga tawa itu luntur dan digantikan keheningan karna mendengar ada suara bell yang membuat mereka binggung sama halnya dengan para orang tua, pasalnya mereka tidak ada janji atau jadwal dengan tamu.
Suara seseorang pun terdengar yaitu seorang paruh baya yang masih terlihat fresh bahkan muda. "siapa yang bertamu? Padahalkan yang ada janji cuma anak-anak." ucapnya dan dibalas gelengan semua orang tanda tidak tau.
Dengan rasa penasaran yang tinggi mereka semua segera menuju pintu, bahkan kutub pun juga aga merasa penasaran siapa yang bertamu.
Ceklek.
Pintu terbuka, Zee yang mendengar itu pun segera membalikan badan dan mendongak, dia tersentak kaget yang ia lihat sekarang adalah seorang yang berparas cantik dan tampan!. Ingat! Dirinya hanya mempunyai tinggi 160!.
Mereka juga sama halnya yang menampilkan wajah terkejut bahkan pipi mereka pun memerah sampai ketelinga bahkan sampai keleher!. Shit! Kenapa ada manusia secantik ini? Itulah batinan orang yang melihat wajah cantik Zee.
"Kyaa...anak mammy akhirnya kamu pulang, sayang." ucap mammy Lau yang bernama panjang Lauren's Queen Baskara dan tiba tiba Lau langsung memeluk Zee.
Zee yang diperlakukan seperti itu pun langsung terdiam membeku sedetik kemudian dia tersenyum tipis. Ah, dirinya sangat merindukan pelukan hangat ibu, karna didunianya dulu dia tinggal sendiri karna kedua orang tuanya meninggal saat Zee berumur 15thn.
Tak urung dirinya juga membalas pelukan mammynya dan berbisik tepat ditelinga mammynya itu. "Zee juga rindu, mammy."
Mereka semua terheran heran dengan tingkah mammy Lau yang tiba tiba memeluk seorang perempuan yang ada dipikirannya saat ini adalah 'Siapa perempuan itu?'. Begitulah pikiran mereka terkecuali para orang tua karna mereka sudah tau siapa Zee.
Kemudian, ibu dan anak itu melepaskan kan pelukan dengan sang mammy Lau yang senang hingga senyum lebar pun terbit dibibirnya.
"Hai sayang, kangen nggak sama mommy lily?." ucap sang mommy Lydia dengan merentangkan tangan kedepan Zee agar gadis itu memeluknya. Mommy Lily adalah panggilan khusus yang dibuat Zee ketika mommy menjenguk Zee dimansion utama baskara pada saat pertemuan pertama.
Zee tersenyum dan kemudian masuk kedalam dekapan hangat milik mommy. "Zee sangat merindukan, mommy." balasnya dengan berbisik lalu melepaskan pelukannya.
"Mom, dia siapa?." ucap seorang pemuda dengan tampang aga datar yang memakai jaket hitam dengan celana jeans robek dibagian tertentu yang bernama Leonal King Baskara.
"Dia adik sepupu kamu." jawab sang daddy dari suami Lydia yang bernama Joanas King Baskara. Dengan mengusap suarai rambut Zee sayang.
Semua terkejut mendengar jawaban dari Joan.
"By." Panggil seseorang yang sedari tadi diam dan menatap terkejut kearah Zee. Bahkan semua orang menatap tak percaya orang yang memanggil By itu krna yang mereka tau sahabatnya ini adalah orang yang bersifat dingin, datar, irit bicara, anti perempuan dll.
Zee segera menoleh kesiapa yang memanggilnya tersebut tapi dirinya jelas tau kalo yang memanggilnya ini protagonist pria, Varo. "Ian." serunya dan memeluk tubuh kekar Varo.Varo yang awalnya diam kini membalas pelukan Zee dan berbisik tepat ditelingga mungil Zee.
"baby girl." bisiknya dengan suara rendah yang mana membuat Zee berbinar-binar kala mendengar suara berdamage milik Varo. Segera mereka melepaskan pelukan dan menatap semua orang yang sedang menatap dirinya dengan tampang tak percaya, terkejut.
Tapi berbeda dengan kedua perempuan yang menatap Zee benci dan cemburu ke Varo yang mana Varo adalah sang pujaan hatinya sejak lama.
"Woaah bos, gue kira lo gay." ucap seorang pemuda dengan pakaian santai miliknya dan menatap heboh kearah Varo yang dipangil 'bos'. Dan bernama Ardiansyah Xendrick.
Varo? dia dengan cepat menatap tajam Ardian yang hanya dibalas cengiran yang memperlihatkan sederet gigi putih miliknya itu.
"emang bener 'kan, sibos 'kan antiperempuan." gumamnya disela sela keheningan yang membuat orang tua tertawa mendengar gumaman Ardian yang malah terlihat santai tanpa melihat tatapan Varo .
Zee hanya terkekeh mendengar gumaman milik Ardian yang mana membuat salah satu pemuda yang melihat tersebut terpesona dan dengan degup jantung yang cepat.
'kenapa kau begitu imut, dear. '
Penulis:NVL.EL
15-1-2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Zee [END]
FantasyBagaimana jadi nya kalau kita bertransmigrasi ke dunia novel? Dan juga ditemani oleh sistem yang kadang menyebalkan! OH NO!! Apalagi menjadi GEMBEL!!!. [ Bukan lapak untuk anak kecil segera menjauhlah jika masih dibawah umur, saya takut kepolosan an...