32

18.9K 1.9K 12
                                    

-Disini ada nggak yang mempunyai cita cita jadi lonthe? Bitch? Jalang? Sugar Mommy? Sugar Baby?! Awas hati hati buat yang perempuan takut longar 'itu-nya'. -Quotes of the day-

_________________________________________

Pagi harinya, terdapat seorang gadis cantik yang masih tertidur pulas diranjang king size-nya. Karna hari ini adalah hari minggu jadi, ia memutuskan untuk tidur,tidur, tidur dan tidur seperti kehidupannya dulu juga seperti itu. Ia akan bangun pada malam hari seperti kelelawar untuk mencari cogan serta asupan roti sobek kesayangan-nya.

Sepertinya, keinginannya tak akan terkabul untuk tertidur seharian karna sang Mammynya tiba tiba saja mendobrak paksa pintu Zee dan membangunkan dirinya dengan cara lembut seperti ini.

Menendang Zee dari tempat tidur yang mana membuat Zee terjatuh dari ranjangnya yang sedikit tinggi, bahkan gendang telinganya serasa berdenging hebat kala Mammynya berteriak.

"ASTAGA! ANAK GADIS KOK BELUM BANGUN!!. NOH LIAT JAM UDAH NUNJUKIN ANGKA 09:00 PAGI!!!." triak Mammy Lau dengan nada sedikit ngegas dan berkacak pinggang, menatap horor anaknya yang masih linglung akan keadaan.

"Zee! Liat noh tetangga kita anaknya bu supainem dia tuh punya anak rajin, suka bantuin ibunya." Zee tampak berpikir keras tentang tetangga sebelahnya, ia mengeryit jijik kala sudah menginggatnya.

"Duh mam, asal Mammy tau anaknya tuh suka ngegoda laki orang dia juga jalang diclub malam." mata Mammy tampak melotot kaget kala mendengar ucapan dari Zee.

"Dah sana ada yang mau mesen open bo-an kamu eh ralat maksudnya ngelamar kamu. Dandan yang cantik sekalian sexy cetar membahana biar kek." ralat Mammy Lau dan dengan sengaja mengantung kalimat yang selanjutnya akan diucapkannya.

"Anak ngen-. " belum selesai berbicara, Mammy Lau terkejut karna teriakan Zee yang sudah berada dikamar mandi sejak dirinya mengantungkan ucapannya.

"LONTAY!!."

***

Sedangkan dibalik balik pintu, seorang pemuda yang tengah mengintip dibalik celah pintu kamar Zee. Ia terkejut kala Mammynya mengucapkan kata melamar sontak saja dirinya lari guna mengabari teman seperjuangan-nya.

"OY ZEE MAU DILAMAR!!!." triaknya pada teman seperjuangan-nya yang saat ini berada diruang tamu ke 2 diatas. Mereka semua menoleh dengan tatapan tajam serta terkejut.

"Jangan gadi ngadi lo, Ard!." ucap salah satu pacar Zee yang bernama, Prince.

"Ck! Tadi gue denger sendiri apa yang diucapin sama calmer gue!." ucapnya sinis kearah Prince. Mereka semua yang mendengar ucapan Ardi pun terdiam sejenak.

"Calmer, kita juga!." ucapnya bersamaan. Mereka semua sudah tau bahwa pacar mereka disukai oleh Varo dkk kecuali si Leon yang masih belum peka akan perasaanya.

Mau gimana lagi toh, mereka juga sudah sepakat akan menikahi Zee secara bersama sama bahkan jadwalnya pun sudah dibuat sejak tadi pagi sampai sekarang.

Berjalan secara berurut meninggalkan ruang tamu yang kembali kosong serta sepi. Mereka semua menatap dingin serta tajam dan membuat hawa disekitarnya mencekam.

Saat mereka sudah sampai diruang tamu 1 yang berada dibawah dapat mereka lihat tiga orang wanita paruh baya yang sedang berbincang bincang, empat orang paruh baya dan satu laki laki yang menampilkan raut wajah datar.

"Eh, ternyata kalian disini juga yah." ucap Mammy Lau kepada Varo dkk yang tersenyum tipis dan mengganguk sekilas.

"Duduk sini, nak!." kini giliran Mommy yang berbicara kepada mereka semua, sontak hal itu dituruti mereka.

Dengan semangat serta berlari secepat kilat menuju ruang tamu yang diisi banyak orang. Zee memakai dres selutut berwarna hitam dengan pita putih dipinggangnya serta bahu putih seputih susu itu bahkan kini terekspos jelas.

"MAMMY KATANYA ADA YANG MESEN BO-AN ZEE!!!."

"EH! MAKSUD ZEE NGELAMAR!!!."

***

"Mam, lakinya good looking nggak?." bisik Zee yang sudah duduk disofa besar bersama Mammynya.

"Iya." jawab Mammy dengan jujur serta menggangukkan kepalanya.

"Good rekening nggak, Mam?." bisik Zee lagi karna dirinya sangat penasaran bagaimana rupa pengelamarnya padahal yang mengelamar ada didepannya loh. Memang Zee tidak melihatnya atau buta?.

"Hm." balas Mammy seadanya.

"Kuat diranjang nggak, Mam? Bisa gasspol sampai subuh nggak, Mam? Buwungnya panjang nggak, mam? Panjangnya berapa mam? 25cm?, 26cm?, 27cm?, 28cm?, 29cm?, 30cm? atau 100cm?." bisik Zee dengan blak blakan bahkan Mammynya hampir saja mengeplak kepala Zee dan ingin menjahit mulut Zee agar berhenti.

"Liat aja noh didepan kamu." finalnya sembari menunjuk pemuda yang tengah menundukkan kepalanya menatap kebawah atau semut yang sedang bersalaman?.

Zee mengikuti arah yang ditunjuk Mammynya, ia menatap kebawah sampai keatas dengan intens sepertinya Zee mengenali pemuda didepannya ini.

Menghampiri dan berjongkok disamping pemuda itu, ia mengikuti arah tatapan mata pemuda tersebut yang masih senantiasa melihat kebawah bahkan kehadirannya saja membuat pemuda itu tak meliriknya sekalipun.

"Beh! Pantesan nunduk orang lagi liat semut naena toh!." ucap Zee mengganguk anggukkan kepalanya dengan pandangan berbinar cerah bahkan ia melupakan orang orang yang menatapnya aneh dan berbagai tatapan lainnya. Bahkan pacar Zee nampak cemburu karna sedari tadi diabaikan oleh Zee.

Pemuda itu menatap Zee yang juga tengah menatapnya, keduanya nampak terkejut secara bersamaan tanpa sadar mereka berdua mengucapkan secara bersamaan tapi beda pengucapan.

"Zee!." ucap pemuda tersebut dengan raut keterkejutan yang sangat jelas diwajahnya.

"Kenneth! Jadi Ken yang mesen bo-an Zee ih typo maksudnya halalin eh! Ngelamar Zee?!." tanyanya dengan beruntun dan menampar mulutnya sendiri yang tak bisa diajak kompromi.

"Kayanya iya deh." ucap Kenneth yang mungkin sedikit ragu lalu melirik kedua orang tuanya yang menatap dirinya dengan tatapan tajam setelah itu mengganguk.

"JADI! ZEE PUNYA BATANG LAGI?! HORE!!!."

"NGGAK BOLEH!!!."

"Eh?!."

_________

Penulis:NVL.EL

Transmigrasi Zee [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang