-Apa jadinya jika didunia ini ada vampire? Dan apa jadinya jika didunia ini ada sihir? Apa kalian senang atau justru merasa takut?-Quotes of the tanya-
_________________________________________
Malam harinya. Zee berinisiatif untuk keluar membeli cemilan, ia memakai baju oversize berwarna hitam polos, celana pendek berwarna putih yang tertutup oleh bajunya yang kebesaran membuat dia tenggelam dan terlihat mengemaskan.
Membuka knop pintu kamarnya, ia segera keluar setelah menutup pintunya. Entah kenapa ia ingin sekali menuju kekamar tunangannya yang bersebelahan kamar Bara. Sebelum dirinya membuka knop pintu kamar Leon, ia dikejutkan oleh tepukan dari seorang pemuda.
"Mau kemana?." bisik seorang pemuda yang tak lain adalah El. Ingatkan Zee untuk tak memanggil om karna El adalah salah satu tunangannya. Yah, memang El sudah mencintai Zee akibat pertemuan pertamanya.
"Eh, Zee mau ke bang Leon." jawab Zee santai langkahnya tiba tiba saja berhenti kala semua tunangganya sudah datang dan menggelilingi Zee tanpa memberi celah sedikit pun.
Zee mendongak menatap mereka semua yang begitu tinggi. Tanpa waktu lama Zee membuka knop pintu Leon dan membukanya selebar mungkin. Matanya berkeliaran mencari tunagganya.
Ia dapat melihat Leon tengah berjalan kearah pintu yang disingahi banyak orang walau dirinya sempat terkejut karna Zee tiba tiba saja datang kesini tanpa sepengetahuannya.
"Bang leon 'itu'." ucap Zee sambil menunjukkan sesuatu menggunakan dagunya, Leon tampak mengernyit bingung dengan kedua alis berkedut.
"'Itu' apa?." tanya Leon yang dilanda kebinggungan. Zee tampak menghela nafas sabar.
"'Itunya' kebuka bang leonnnn!." geram Zee kala salah satu tunangannya tak 'ngeh' akan sesuatu.
"Kebuka apanya?." lagi dan lagi Leon bertanya yang mana membuat Zee tak tahan dan ingin berteriak sekencang kencangnya. Menghirup nafasnya dalam dalam lalu menghembuskannya secara perlahan.
"BUWUNG PANJANGNYA BANG LEON KEBUKA! RESLETING DULU TAKUT TERBANG!."
***
Setelah kejadian dimana Zee berteriak kencang, Leon sekarang tampak memerah menahan malu kala buwungnya kelihatan oleh Zee. Ketika ia menginggat kejadian tadi pipinya tambah memerah.
Leon melirik Zee yang biasa biasa saja. Mereka saat ini sedang berjalan menuruni tangga, hanya ada keheningan yang menyelimuti mereka sebelum dari salah satu berbicara dan menatap Leon intens dari atas sampai bawah dia adalah, Zee.
Tatapan Zee berhenti dibuwung yang tertutupi celana panjang milik Leon, ia menyeringai sebentar dan mengubah mimik wajahnya menjadi penasaran dan menatap manik manik mata Leon.
"Bang Leon, panjang buwungnya berapa? Zee tadi liat punya abang panjang!." ucap Zee yang membuat semua orang melotot horor kearah Zee. Salah satu tunangan Zee membawanya kedekapan ah bukan! Ketiaknya!.
Zee mencium bau aroma ketiak Varo yang mana membuatnya candu karna bau mint yang menyegarkan tanpa diketahui semua orang, kepala Zee masuk kedalam baju Varo dan menatap berbinar kearah roti sobek Varo.
Tangan mungil Zee segera meraba raba semua roti sobek milik Varo tanpa tertinggal sedikit pun. Varo merasakkan ada yang lembut tapi apa? Mata Varo melihat kebawah, bisa ia lihat Zee tengah mengrepe grepe badannya.
Menyeringai sedikit lebar yang terukir jelas dibibir sexynya, semua tunangan Zee menatap aneh Varo dan menatap kebawah apa yang dilirik varo tadi.
"Zee." suara serak serak basah mengalun indah dipendengaran Zee yang tajam sepertinya Zee mulai was was akan keadaan ia segera keluar dari baju Varo dan membatin.
'Mampus bangun nggak tuh? Kabur enggak yah? Kalo nggak kabur entar gue jadi peyek! Yaudahlah kabur aja.' batin Zee langsung berlari menuju kearah ruang tamu yang diisi mammy dan yang lainnya.
Semua tunangan Zee nampak terkekeh lucu kala melihat Zee yang begitu imut padahalkan mereka semua hanya ingin mengerjai Zee.
"Huuhh haahh...Hah... huh... hah" Zee menghirup nafasnya dan menghembuskan nafasnya yang terengah engah akibat berlari yang kencang, menurutnya sih.
"Kenapa Zee kok lari lari?." ucap Mommy yang melihat gelagat aneh dari Zee. Zee menoleh kesumber suara ia segera mendudukkan dirinya disofa bersama keluarganya.
"Enggak papa kok Mom." jawab Zee sambil menggelengkan kepalanya lucu. Tibalah tunangan Zee lalu mendudukkan disofa besar yang muat untuk beberapa orang.
"Oh yah, Zee mau minta izin buat keluar beli cemilan, boleh?." ucap Zee dengan wajah memohon yang mirip sekali dengan anjing eh tidak! Hanya bercanda. Kedua orang tua tersebut tampak berfikir setelah itu mengganguk tanda Zee sudah diizinkan.
"Yaudah, Zee keluar dulu dadaah nenek tua!." ucap Zee langsung berlari menjauh agar tak diamuk kedua wanita paruh baya yang siap untuk menenggelamkan Zee kelautan dalam.
"ZEE KITA IKUT!!." triak semua pacar Zee yang langsung diacungi jempol keatas sebagai respon tapi belum sempat berlari tiba tiba saja tunangan Zee berhenti.
"A-aku boleh ikut, nggak?." ucap Manda dengan nada takut takut serta menatap memohon kepada tunangan Zee yang sedang dilanda kekesalan.
"Nggak! Pergi aja sama tukang ojek!." jawab serempak dengan nada dingin serta ketus lalu berlari menyusul Zee yang mungkin sudah jauh karna tak ada batang hidung yang terlihat dimata mereka meninggalkan Manda yang mungkin seperti ingin menangis.
Saat ini Zee tengah berjalan menuju minimarket terdekat, suara sepatu terdengar jelas ditelinganya lalu dirinya menoleh mendapati penghuni haremnya tengah berlari kearahnya. Mereka semua akhirnya tiba diminimarket, langkah mereka memasuki minimarket yang sepi pengunjung.
Zee dengan keaktifannya mulai menuju rak cemilan yang begitu banyak tapi matanya menangkap sebuah kamera cctv yang tinggi. Ia mulai membuat wajah konyol tapi terkesan imut setelah itu disusul dengan dance alay yang dibuat Zee. Yah, Zee type type malu maluin bukan malu malu.
Semua tunangan Zee tengah diperintahkan untuk membeli semua apa yang diinginkan Zee, ia sudah membawa catatan yang berisikan keperluan Zee dan mereka kepada tunanggannya.
Zee mengeluarkan video ++ kepada cctv lalu setelah pergi dengan cekikikan. Disisi lain, seorang kasir yang tengah gabut sedang memantau pergerakan pelanggan lewat cctv tapi saat matanya tak sengaja melihat salah satu pengunjung perempuannya, ia tampak menahan tawa karna tingkah bar bar Zee.
Lalu digantikan dengan dance alay Zee yang lagi lagi membuat sang kasir tertawa lepas, baru kali ini ia mendapatkan pelanggan yang aktifnya kaya kesurupan reog. Matanya melotot kala Zee menyodorkan video ++ .
"Heh! Ini bukan lapak ++ dasar pelanggan prik!." ucap sang kasir yang masih menatap layar cctv.
________
Penulis:NVL.EL
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Zee [END]
FantasyBagaimana jadi nya kalau kita bertransmigrasi ke dunia novel? Dan juga ditemani oleh sistem yang kadang menyebalkan! OH NO!! Apalagi menjadi GEMBEL!!!. [ Bukan lapak untuk anak kecil segera menjauhlah jika masih dibawah umur, saya takut kepolosan an...