12

41.6K 4K 301
                                    

-Jika kalian menikah nanti type apa yang kalian inginkan? Sugar daddy?,King mafia?,Psychopath?,Brandal?, king racing?, orang korea?,bule?,pangeran?, tuan muda,?,pengusaha kaya?,duda kaya?,dosen tampan?,Casanova?,Atau paket komplit?.
MIMPI LU BAMBANG! SEKOLAH YANG BENER! TUGAS LUH TUH NUMPUK!,GEGAYAAN PENGEN PUNYA! INGET LU PADA MASIH JADI BEBAN ORTU!.- -Quotes the...?.-

________________________

Waktu sudah menunjukkan pukul 5:15 pagi yang artinya Zee sudah bangun dengan tampang lilnglungnya Zee segera beranjak dari ranjang dan melakukkan aktivitas paginya dikamar mandi.

Beberapa menit kemudian Zee keluar dengan tampang fresh dengan masih menggunakan handuk yang selutut. Mengosok-ngosok bagian rambutnya dengan handuk kecil lalu duduk sambil mengumamkan nama sistemnya.

"Sis!, sistem!." panggilnya dua kali kepada sistem.

"Ya tuan, ada apa memanggil saya?." tanya sistem kepada Zee yang tengah menyisir rambutnya tapi masih menggenakan handuk yang setia melilit tubuh mungilnya.

"hehe ubah gue dong jadi laki-laki." ucap Zee disertai kekehan mesum andalannya ya g membuat sistem menatap Zee heran, untuk apa tuannya ini dengan mengubah dirinya menjadi lakik.

TING!

Perubahan diterapkan!.

Seketika kamar Zee dipenuhi cahaya yang terang nan menyilaukan dan juga digantikan oleh seorang pemuda dengan pahatan-pahatan sempurna, bola mata yang berwarna biru laut yang menenangkan, bibir ranum yang terkesan sexy, bulu mata yang lentik, alis yang rapi, pipi yang sedikit chubby, wajah yang terkesan cantik nan tampan secara bersamaan.

Woaah!. Saat ini Zee tengah menatap pantulan dirinya dicermin full body dengan menatap berbinar-binar lalu matanya turun menatap jakun eh? Jakun! Ternyata sistem nya memberikan tubuh yang paket komplit!.

Menaik turunkan jakunnya ia terkekeh geli, dirinya ingin sekali melumat,menyesap jakunnya tapi bagaimana?.menggeleng pelan guna mengusir kemesuman yang tiba tiba datang dipikirannya.

Tunggu! Kenapa dirinya merasa ada yang janggal saat matanya menatap kebawah dengan tangan yang membuka sedikit handuk nya.

Zee Melotot kaget dengan pandangan menatap tak percaya benda berurat,kenyal, serta panjang itu. Mengambil hp dinakas lalu beralih ke apk foto.

"Sekrinsot! Woy sekrinsot! Harus diabadikan nih momen!." menskrinsot benda berharga milik lakik yang sialnya dirinya pun juga sama, iya sama-sama mempunyai.

Sistem yang melihat tuannya pun hanya memutar bola mata malas sudah dikasih komplit harusnya kan buat main ama batang, eh? Maksudnya ama lobang.

Seakan teringat dirinya pun mulai mencari penggaris, tanpa ba bi bu Zee langsung saja duduk dipinggir ranjang dengan tangan yang setia memegang penggaris.

"Gue harus ukur nih, siapa tau panjangan punya gue dari punya 'sionoh'." ucap Zee yang mulai mengukur panjang pen!s dirinya sendiri, bahkan dirinya sangat bersemangat.

"GILA WOY!! ANJRIT PUNYA GUE 28CM!."

****

Sekarang Zee tengah ah ralat maksudnya Xanderius Nathaniel Le'Vanocalister itulah nama penyamaran Zee sekarang untuk rencananya itu masih 'secret' bahkan sistem pun juga tidak diberitahukan oleh Zee mungkin kita pangil dengan sebutan 'Xander' untuk kedepannya.

Menetralkan ekspresinya dan keluar dengan gerakan slowmotion lalu membuka pintu mobil dan menutup kembali mobil nya.

Melihat sekeliling saat matanya terkunci melihat Varo dkk yang sedang duduk dijok motor sesekali bercanda tawa. Xander langsung saja berjalan dengan cool tapi telinganya mendengar jelas pekikan-pekikan dari siswi yang menatapnya memuja.

"Itu siapa woy ganteng banget gila."

"Ho'oh apa jangan jangan dari planet mars."

"Njir gue harus dandan cetar, sexy, cantik nih."

"Gila kayanya dia mubar."

"Gue tandai kalo ntu mubar cocoknya ama primadona cute Zee."

Varo dkk yang mendengar itupun langsung saja melihat Xander dengan berbagai tatapan. Xander sendiri hanya acuh dan lebih memilih berjalan masuk kekelas.

Saat hendak ingin duduk dibangku milik Zee, Xander ditarik hingga dirinya hampir saja membentur dinding. Ia melihat siapa yang berani-beraninya menarik dirinya untung saja dia mempunyai reflek jadi nya kepalanya tak membentur dinding.

"Lo lebih baik pergi dan cari tempat lain." kata Varo dengan kilatan tajam dan nada dingin, dirinya tak ingin ada orang lain yang menyentuh kursi gadisnya itu.

"kenapa? Bukannya disini tidak ada pemiliknya?." ucap Xander dengan suara serak-serak sexy yang mampu membuat para siswi meleleh akan suara yang diucapkan Xander.

"Ini tempat gadisku." ucap Varo dengan menekan kata terakhir yg mampu membuat para siswa/i terkejut, terutama sahabatnya yang sekarang mengepalkan tangan menahan emosi.

"Gadismu yah, sepertinya saya mulai tertarik dengan gadismu itu." ucap Xander bercanda mana mungkin dirinya merebuti diri sendiri tapi tatapannya dibuat seserius mungkin.

"Dan juga saya lebih tampan darimu." lanjut Xander disertai kekehan merdu dan segera duduk dibangku Zee tanpa memperdulikan tatapan dari Varo dkk. Ia memasang earphones dan membaca buku.

Varo tak kuat lagi rasanya ia ingin menghajar Xander habis-habisan tapi ia urungkan karna guru sudah tiba lebih dulu. Berjalan kearah bangkunya diikuti para sahabatnya yang menatap Xander tajam.

"Kamu murid baru? Kalo begitu silahkan perkenalkan namamu didepan sini."

Xander segera saja berdiri dan berjalan dengan cool saat dirinya didepan guru Laly, seorang guru bahasa Indonesia ia menyerahkan satu bunga berwarna merah kepada guru Laly.

Guru Laly yang diperlakukan seperti itupun memerah serta degup jantung berdebar sangat kencang ia menerima dengan senang hati apalagi Xander yang notabenenya seorang siswa tampan.

"Perkenalkan nama saya Xanderius Nathaniel Le'vanocalister salam kenal cantik."

****

Xander saat ini sedang berjalan menuju kantin, sungguh dirinya sangat lapar kala tadi pagi ia tak sempat sarapan pagi.Sesampainya ia dikantin banyak yang melihat dengan tatapan berbeda-beda dari para siswa/i yg melihatnya.

Berjalan dengan santai ke stand makanan, tiba-tiba saja ada seorang siswi yang tak sengaja menabraknya membuat siswi itu jatuh dengan terduduk bahkan air matanya keluar disertai isak tangis.

Xander mengernyit heran dirinya yang ditabrak kenapa malah siswi itu yang menangis, tapi dari tubuhnya ia sangat mengenali siswi ini yaitu, Amanda sang protagonist utama wanita.

Xander segera berjongkok dan mengangkat dagu manda yang membuat manda memerah malu serta jantung yang terus berdetak cepat. Xander beralih mengambil beberapa bagian helai rambut dan menghirup wangi rambut manda.

"Lo pake shampoo apa?."

"Aku pake shampoo lifebuoy."




Penulis:NVL.EL

Transmigrasi Zee [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang