16

34.6K 3.3K 33
                                    

-Berikan aku kekuatan untuk menghadapi dunia yg kejam ini,berikanlah aku kesehatan yg berlimpah, berikanlah aku kasih sayang yg berlimpah, Aamiin- No sesat!.-

_____________________________

Xander kini sedang dicabang restorannya bersama Zee? Iya Zee palsu maksudnya. Tapi Zee palsu ini hanya bisa bertahan sampai 12 jam saja ini juga direkomendasikan oleh sistemnya sebagai penganti agar semua orang tidak curiga.

"Gimana cabang restorannya aman?." ucap Xander sambil memakan ayam geprek, matanya sesekali melihat Zee.

"Aman kok." ucap Zee dengan duduk manis, matanya tak henti-henti melihat xander yang begitu lucu menurutnya.

Drrtt...drrtt... drrtt.

Suara hanphone Xander berdering memperlihatkan kontak yang bertuliskan Mammy Lau, tidak biasanya mammynya
ini mau video call dengannya.

Xander menekan tombol yang ada dilayarnya dan terpampanglah wajah mammy Lau yang terkejut dan senang disitu juga ada abangnya yang juga sama sama terkejutnya dengan tangan tanpa sadar mengepal erat.

"Huwaa... Calon mantu mammy." pekik nya senang membuat Xander lupa segera saja ia memberikan hanphonenya kepada Zee.

"Mammy dia bukan calon mantu mammy dia cuma pelanggan Zee." jelas Zee menetralkan ekspresinya. Mammy yang mendengar itu pun memasang wajah tengil andalannya.

"Pelanggan apa pelanggan nih." ucap mammy terkikik geli sedangkan Bara menatap tajam mammynya kalau Leon entahlah ia merasa panas.

'Jika kau pulang, aku akan menghukumu, sayang. '

'Kok panas yah, padahalkan disini cuacanya biasa aja. '

Zee hanya menatap datar mammynya ini yang kadang menyebalkan sedangkan Xander dia sibuk menghabiskan ayam geprek nya sesekali menyuapi Zee yang mana membuat Bara dan Leon terbakar api cemburu.

"hehe kalau pelanggan kok suap suapan." ucap mammy yang melihat adegan romantic live dengan senyuman lebar yang terukir dibibirnya.

"Mammy sih oke oke aja kalau sama itu udah ganteng pasti bibitnya unggul juga." ucap mammy dengan melihat Xander yang kini hanya menampilkan senyum tertekan.

"Udahlah mammy, bye Zee mau lanjut kerja aja." ucap Zee yang ingin mengakhiri video call tapi suara mammynya membuat dia menoleh kesamping kearah Xander.

"Jangan lupa bawain mantu yah Zee." ucap mammy untuk terakhir sebelum Zee benar benar mematikan video call-nya.

Tutt... tutt... tuttt.

Xander  menghela nafas kasar. Ah dia benar benar lupa akan penyamarannya sekarang, untung saja ia ingin kerestoran setelah menyelamatkan pemuda tadi kalau tidak entahlah apa akan terjadi ketika ia menggangkat video call dengan masih berstatus menjadi Xander mungkin akan heboh.

"Gue pamit!."

***

Sekarang Xander tengah duduk dikursi Zee dengan tangan yang memegang pensil dan mencoret coret buku dengan asal. Dirinya bisa merasakan ada aura dingin yang disebabkan oleh bara.

"Pagi Xander." ucap perempuan yang tiba tiba datang dan langsung bergelanyut manja dilengan kekar Xander. Xander yang diperlakukan seperti itu pun mendorong pelan bahu perempuan itu.

"Hm." balasnya dan melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda tadi. Perempuan tadi hanya mencebikkan bibirnya dan segera duduk didepan Xander dengan kursi meminjam kepada siswi lain.

"ih xander jangan cuekin aku dong." ucap perempuan tadi dengan menoel noel dagu xander tanpa tau malu. Xander menghela nafas pelan dirinya mendongak menatap perempuan tadi yg sedang tersenyum kearahnya.


"Nia." panggil Xander kepada Larania baskara dengan suara khas-nya yaitu serak serak sexy. Nia yang mendengar itu pun menatap binar kearah Xander. Bahkan sekarang mereka berdua jadi bahan gosip dikelasnya.

"Ini untukmu." ucap Xander dengan memberikan sebuah kalung liontin yang ia dapatkan dari misinya. Nia yang diberikan kalung oleh sang pujaan hatinya pun memerah malu.

"Ma-makasih Xander." ucapnya gugup karna Xander tengah membelakanginya karna ia sedang dipakaikan kalung  dengan romantis membuat semua yang ada dikelas kecuali Varo dkk memekik histeris.

"Sama-sama." bisiknya tepat ditelingga Nia yang sudah memerah bak tomat,
mengelus sebentar leher putih Nia dengan sensual dan pergi meninggalkan Nia yang mematung karna perlakuan Xander.

'Xander Xander pokoknya lo harus jadi milik gue!.' batin Nia dengan tangan mengepal erat dan ada kilatan obsessi tinggi dimatanya.

***

"Oh ayolah tuan, kenapa anda memberikan liontin milik mu tuan." ucap sistem yang kini sedang berbicara lewat telepathy dengan Xander, dan juga sistemnya sedari tadi melihat perlakuannya kepada antagonist bahkan sampai memberikan kalung.

"Biarkan lah, itung itung berbagi buat ngurangi dosa." ucap Xander enteng dengan sesekali menyeruput minumannya. Yah, sekarang ia sedang ada dikantin lebih tepatnya dirinya membolos.

"Tem kok gue nggak liat ada tanda tanda mubar." ucap Xander dengan binggung pasalnya ketika dirinya dikelas harusnya sudah ada mubar tapi kenpa belum ada tanda tanda?.

"Sebentar lagi tuan." ucap sistem dan kemuadian menghilang membuat Xander kesal.

Kringg... Kringg... Kringg.

Bunyi Bell isthirahat pun terdengar segera saja siswa/i berbondong bondong keluar dari kelasnya menuju kantin atau yang lainnya.

"Gue boleh gabung?." tanya seorang pemuda dengan tampang datar. Xander yang mendengar suara ini pun seperti mengenalnya karna penasaran ia pun mendongak dan terkejut tapi segera saja ia menetralkan keterkejutannya.

'Wuih... Kang pen!s 26cm!. Apa gue buat harem aja kali ya?.' batin Xander sambil matanya menatap pemuda itu dan mengangguk mengiyakan.

"Woah saya setuju tuan!,tuan mau berapa orang 50, 200, 500, 700,1000,5000,2000? Silahkan tuan saya pasti dukung kepustusan tuan!."

'Itu kebanyaken tem, mending pilih semua cogan aja yang ada dicerita ini tapi yang good looking and good attitude.'

"...."


Penulis:NVL.EL

Transmigrasi Zee [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang