19

32.1K 3.1K 50
                                    

-Mengapa haluan kita tak ada yang menjadi nyata? Apa karna haluan kita tinggi? atau kita aja yang banyak dosa?.-Quotes of the day-

_________________________________________

Saat ini Xander dan yang lain tengah berkumpul diruang tamu karna mereka Varo dkk dan Manda serta Kenzo tentunya, sedang mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh bu Laly.

Sampai suara pekikan seorang wanita paruh baya menggaketkan mereka semua yang tak lain adalah Mammy Lau dengan wajah bahagia lau menghampiri Xander.

"Astaga calon mantu Mammy, apakabar kamu nak? Oh ya Zee mana kok belum pulang?." tanya sang Mammy beruntun yang mana membuat Xander binggung mau jawab yang mana dulu, Xander tersenyum tipis kala ia bisa melihat Mammynya walau dibadan yang berbeda.

"Saya baik baik aja kok tante dan kalau Xander jujur, saya tidak tau kapan Zee pulang." jawab Xander sesopan mungkin yang mana membuat mereka binggung kecuali Leon dan Bara yang tengah menahan emosi sedangkan Leon ia merasa panas dingin.

"Ah, syukurlah kalau begitu yaudah Mammy mau buatin makanan dulu yah,semoga betah calon mantu Mammy." ucapnya seraya berlari kecil menuju dapur dan membuat makanan ringan.

"Calon mantu?." beo mereka semua.

"Ekhem, Prince." dehem Xander sambil menatap Prince yang sibuk mencatat pekerjaannya. Prince yang dipanggil pun langsung menoleh kesamping kanannya. Yah mereka duduk dikarpet dengan Xander dihimpit oleh Bara dan Prince.

"Hum?."

"Nih Zee ngasih coklat ke elo dan jangan lupa dimakan." ucap Xander sambil menyerahkan 3 batang coklat yang cukup panjang. Prince yang mendengar kata Zee pun langsung berbinar senang lalu menggambil coklat dari tangan Xander.

"Makasih Xander." trimakasihnya dengan tersenyum lucu segera saja Prince membuka dan memakan coklat dengan lahap lalu tangan yang satunya memegang 2 coklat dengan erat takut diambil.

"Untuk kita?." ucap Varo dkk bersamaan dengan tatapan menatap satu sama lain dan membuang muka kearah Xander yang mengedihkan bahu tanda tak tau seketika mereka merosotkan bahunya lesu.

"Oh iya, Prince nih ada surat dari Zee buat Prince sama yang lain." katanya sambil menyerahkan kedepan meja, segera saja mereka berebutan agar bisa membaca.

Halo prince! Halo semua!.
Prince gimana coklat yang Zee kasih enak nggak? Itu Zee sendiri loh yang buat dan untuk Varo dkk hehe Zee kasih ke Prince yang imut dulu yah?!. Kangen nggak sama Zee? Maaf ya Zee lama, Zee janji kok bakal pulang secepatnya dadaaah!. Muaach.

Dari
-Zee penyuka cogan-
-Penyuka yang goodrekening-
-Penyuka yang eightpack-
-Penyuka pen!s panjang-
-Penyuka hot daddy/sugar daddy-
-Penyuka hot duda/hot om-
-Penyuka psychopath -
-Penyuka king mafia-
-Salam dari 17+-

Semua tercengang kala membaca isi surat yang diberikan Xander, haruskah seperti itu?!. Xander yang bodoamat ia malah asik memakan cemilan yang diberikan Mammy Lauren sampai habis tak tersisa.

***

Malam harinya mereka berkumpul dimeja makan dengan Varo dkk serta Manda. Mereka mengginap karna tugas kerja kelompok yang belum selesai dikarenakan bu Laly yang tak segan segan memberikan tugas yang banyak.

"Nia pulang!." ucap Nia yang baru pulang dengan banyaknya perban ditubuhnya, Mommy yang mendengar itu lantas menghampiri anaknya yang berjalan tertatih tatih.

Mereka semua juga ikut menghampiri Nia yang sedang dipelukan Mommy, meninggalkan seseorang yang tengah menyeringai lalu memasukkan obat yang ada dikatungnya kedalam makanan Nia yang sudah diambilkan oleh sang Mommy.

Karna takut ketahuan dirinya langsung saja ikut menghampiri mereka semua dan langsung mengubah mimik wajahnya seperti semula dan ada seseorang yang mengetahui kejadian tersebut dengan sudut bibir terangkat menyerupai seringaian.

'Good job!.' batin seseorang.

"Kamu dari mana aja sayang? Udah beberapa hari ini kamu nggak pulang kerumah kaya bang toyib aja!." ucap sang Mommy dengan lembut, matanya menatap khawatir anak bungsunya.

"Nia nginap dirumah temen Mom." alibinya kepada sang Mommy padahal dirinya menginap di club malam yang sering ia kunjungi, walau seperti itu ia tetap berangkat sekolah demi bertemu sang pujaan hatinya yaitu, Xander!.

"Hilih palingan juga ngejalang dianya." ucap Leon sinis dan mendapati cubitan dari sang Mommy membuat Leon meringis sakit. Xander yang melihat itu hanya terkekeh serta mengeleng pelan dengan jawaban benar dari Leon.

"Udah yuk sayang kita makan malam." ucap Mommy dengan menarik pelan tangan putrinya menuju meja makan yang terdapat banyak sekali makanan tertata rapi dipiring.

Lalu mereka duduk seperti semula dan melanjutkan acara makan yang tertunda. Nia yang memang sudah lapar pun tanpa basa basi mulai memakannya tanpa rasa curiga.

'Sebentar lagi~.'

"Uhuk... uhuk...uhuk. Mo-mommy." batuk Nia sambil memegang tenggorokannya lalu disusul dengan mulut yang mengeluarkan busa. Lama kelamaan Nia pingsan atau mati?! Sontak saja Xander dengan sigap menahan tubuh Nia yang hampir jatuh.

"NIA!." triak Mommy menghampiri Nia dengan perasaan khawatir disusul dengan Varo dkk yang mengerubungi tanpa ada niatan membantu apalagi Leon yang senantiasa menatap sinis Nia.

"Tolong nak Xander kamu gendong Nia
dan kita bawa ke rs terdekat." dengan sigap Xander mengendong Nia menuju mobil yang telah disiapkan oleh Mommy. Diikuti juga Varo dkk yang nampak santai dan satu orang yang menyeringai kemenangan.

'Nih bocah ternyata berat, lu punya dosa berapa sih, badan doang kek gantar dalemnya beh berat kek beban dunia.'


_______


Penulis:NVL:EL

Transmigrasi Zee [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang