-Mengapa didunia cowo cinta itu ada yang segender? Dan buat apa cewek lahir cuy! kalau ujung-ujungnya ada yang segender! GOBLOK!! eh tapi mantep juga pas uke sama seme ciuman berasa liat pemandangan indah, ups!-Quotes of the?-
__________________________________________
Isak tangis keluar dari bibir Mommy terdengar didepan ruangan operasi yang ditempati Nia, sudah 2 jam mereka menunggu tapi belum ada tanda tanda dokter atau suster keluar.
Xander yang sibuk tengah menenangkan sang Mommy dengan berbagai cara tapi hasilnya nihil, Mommynya masih asik menangis tanpa ada niatan untuk berhenti.
"Tante jangan sedih lagi ya, nanti suami tante selingkuh gimana? Ntar tante jadi janda emang tante mau?." ucap Xander ngawur yang mana membuat Mommy nangis kejer kejer sedangkan Varo dkk menepuk jidatnya secara bersamaan.
"Tante mending makan seblak yuk! tinggalin aja Nia. Nia 'kan lagi enak enaknya tidur." ucap Xander menawari kepada sang Mommy yang tengah mengusap ingusnya dan menangis kejer kejer lagi.
"Tante mau liat nggak roti sobek punya Xander?." ucap Xander sambil menaik turunkan alisnya. Seketika tangisan Mommy mereda lalu mendongak menatap Xander dan menggangukkan kepalanya.
Kemudian tanpa basa basi Mommy berdiri dari duduknya langsung saja dirinya menarik pelan lengan kekar Xander membawanya menuju pintu keluar. Varo dkk hanya menatap kepergian mereka berdua tanpa ada minatan untuk ikut.
"Saya mau dibawa kemana tante?." tanya Xander ketika kakinya sudah menapak didepan pintu keluar rs.
"Katanya mau makan seblak?! Trus tante juga mau liat roti sobek Xander sekalian difoto buat pajangan dikamar mandi!."
***
Setengah jam sudah mereka keluar untuk makan seblak setelah itu kehotel eh ups! Tidak! Mereka hanya mampir kedepan untuk makan seblak setelah itu kembali ke rs.
Ceklek.
Pintu ruang operasi dibuka menandakan operasi telah selesai, sontak saja semua yang ada disitu berdiri dan menghampiri sang dokter yang tengah mengusap keringat dipelipisnya yang mana membuat xander berbinar.
'Woah so sexy. Gila vibesnya mirip sugar daddy.' batin Xander menatap dengan berbinar cerah dokter yang ingin menanyakan kekeluarga pasien, ia urungkan karna perdebatan kecil yang membuat atensi mereka teralihkan.
Mengusap kasar wajah Xander dengan menggunakan tangan kekarnya, Xander bisa liat siapa pelakunya yaitu Abi sang playboy yang sepertinya sudah pensiun?!.
"Matanya biasa aja kali liatnya awas ntar dikatain gay." mendelik kesal menatap Abi yang hanya menatap dengan raut tengilnya.
"Yaudah kalau gue gay lo yang jadi ukenya, gimana?." ucap Xander dengan nada seserius mungkin yang mana membuat Abi sedikit menjauh dan bergidik ngeri.
"Sialan loh! Gue masih suka, Zee." umpatnya kesal dan dikahiri lirihan yang hanya bisa didengar Xander. Woah! Xander yang mendenggar itu sontak mengganga tak percaya, 'Apakah ini yang membuat Abi siplayboy pensiun, gara gara jantuh cinta ama gue?!' pikir Xander dalam batinan sekaligus bersorak senang.
"Ekhem, nyonya dari keluarga pasien 'kan?." dehem dokter setelah itu bertanya memastikan dan dibalas anggukan cepat dari sang Mommy.
"Iya dok saya Mommynya dan in-." ucap Mommy yang ingin memperkenalkan anak-anaknya kepada dokter dan terpotong oleh ucapan Leon.
"Saya bukan kakaknya!." seakan tau arah pembicaraan Mommynya segera saja Leon memotong ucapan sang Mommy dengan tegasnya. Sepertinya Leon punya dendam kesumat kepada Nia sampai tak ingin mengakui bahwa Nia adalah adik kandungnya!.
"Leon!." geram Mommy karna ucapannya dipotong oleh anak keduanya, menghembuskan nafas segera saja ia meminta maaf kepada dokter dan dibalas anggukan. Sedangkan Xander tengah mengacungkan kedua jempolnya menghadap kearah Leon dan dibalas tepukan dada bangga dari Leon.
'Gila.'
"Jadi dok anak saya baik baik aja 'kan dok? Belum meninggalkan dok? Apa udah dikuburin duluan dok? Apa anak saya koma dok?." ucap Mommy beruntun apalagi ucapannya yang terdengar ngawur, dokter saja sudah pusing mau menjawab yang mana dulu dari pertanyaan yang diberikan untuknya.
"Tenang nyonya, pasien atas nama Larania baskara sudah meninggal dunia dari beberapa menit yang lalu dikarenakan ada yang mencampur obat berupa sianida dan lebih mengejutkan lagi anak anda tengah hamil 2 bulan itu juga bayinya tak terselamatkan." ucap dokter panjang lebar dengan nafas tersenggal senggal, Xander yang tengah gabut itupun langsung berlari menggambil minum untuk dokter.
"Terimakasih, nak." ucap dokter yang sudah meminum air sampai tandas lalu memberikan gelasnya kepada Xander lagi, Xander hanya mengganguk.
"Em, dok itu air bekas kotoran pell lantai." ucap Xander sambil menunjuk gelas yang dipegangnya. Dokter yang mendenggar itu mematung, jadi benar apa yang ia rasakan tadi?! Seperti bukan air minum!. Menatap Xander terlebih dahulu sebelum itu ia jatuh pingsan.
***
Setelah kejadian dimana Nia dinyatakan meninggal segera saja pihak keluarga menguburkan Nia dengan ikhlas tanpa ada keributan atau drama air mata seperti tadi.
Mommynya yang mengetahui kalau putri bungsungnya ini tengah hamil seakan ia shock tak percaya bahkan sekarang sudah tak ada isak tangis keluar dari bibir Mommynya itu, ia seakan tak peduli dan menatap datar batu nisan anaknya.
"Nah 'kan bener apa kata gue kalau nih bocah pasti jalang." ucap Leon sarkas dan kemudian pamit pergi meninggalkan beberapa orang.
"Tante, Xander yang gantengnya ngalahin suami tante pulang dulu yah, cepet pulang tante, ntar takut takut digondol wewe gombel lagi 'kan ngeri." cerocos Xander yang mampu membuat Mommy Lily terkekeh. Ah, anak ini selalu saja membuat dirinya mood seperti Zee. Menginggat Zee dirinya jadi rindu.
"Kamu ini, jadi selingkuhan tante yok!."
"GAASSLAH AYOK KITA KE KUA!!!."
________Penulis:NVL.EL
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Zee [END]
FantasyBagaimana jadi nya kalau kita bertransmigrasi ke dunia novel? Dan juga ditemani oleh sistem yang kadang menyebalkan! OH NO!! Apalagi menjadi GEMBEL!!!. [ Bukan lapak untuk anak kecil segera menjauhlah jika masih dibawah umur, saya takut kepolosan an...