35

17.3K 1.7K 44
                                    

-Ketika kalian menemukan putri duyung, apa yang kalian lakukan dengan duyung itu? Menyuruhnya menanggis agar mendapatkan mutiara dan dijual? Atau menjadi temannya? Atau ???-Quotes of the? -.

________________________________________

Setelah selesai berbelanja di minimarket, mereka memutuskan untuk pulang dengan berjalan kaki. Zee melihat kekanan dan kekiri banyak orang orang yang berlalu lalang seperti orang yang sedang pacaran, berjalan sendirian, baru pulang dari kerja atau lainnya.

Kedua tangan Zee digenggam erat karna takut ketinggalan atau terpisah seperti tadi diminimarket, mereka mencari Zee dirak cemilan nyatanya nihil malahan Zee tengah rebahan didekat rak minuman atau kulkas, bahkan dengan santainya Zee memakan cemilan yang ada didekat rak minuman.

Untungnya mereka sanggup untuk membayar apa yang dibeli Zee kalau tidak, entahlah mereka akan membayar pakai apa mungkin daun? Jika bisa. Kaos kaki? Sudahlah mungkin akan diusir dan ditendang. Mungkin pakai rambut? Kalau ingin rambutmu botak. Pakai ciuman? Iuw menjijikan bagi Zee kalau good looking itu mungkin tidak apa apa, en tapi terkesan murahan. Untung saja sifat Zee bukan murahan seperti lon lon lontong eh lonthe!.

Zee hanya memandang malas jalanan yang masih ramai, ia ingin sekali dapat hiburan atau apa yang penting bagi Zee menyenangkan. Tiba tiba suara robotics terdengar dikepala Zee yang membuatnya terkejut. Jujur saja, Zee masih belum terbiasa akan kedatangan sistemnya yang muncul secara tiba tiba.

"Halo tuan, bertemu lagi dengan sistem yang paling pintar dan tuan yang bodoh, sistem yang baik dan tuan yang jahat, sistem yang alim dan tuan yang mesum, sistem yang pa-." narsis sistem lalu ucapannya terpotong akan ucapan Zee yang mulai jengah.

'Stop! Kurangin kenarsisan agar jantungmu tetap aman dan tidak koid.'  potong Zee yang mulai jengah akan kenarsisan tingkat tinggi. Ia hari ini ingin sekali cepat pulang dan tidur.

Sistemnya mulai merubah kepenampilan menjadi hologram, Zee terkejut karna mendapatkan misi dadakan apalagi ini dimalam hari niat ingin tidur malah harus ngerjain misi tapi tak apa karna menurutnya ini misinya terlihat menarik.

"Misi:Melihat protagonist wanita sedang naena dihotel bintang 0.
Hadiah: Dapat odading.
Penalty: Berak selama 24 jam, muntah darah dan telinga banyak kopok atau kotoran telinga."

Yes/No.

Zee tergangga sebentar melihat hadiah yang tak biasanya. Okelah, mumpung hadiahnya makanan, dia terima terima saja. Zee mengganguk sebagai jawaban.

Zee memikirkan cara agar bisa kabur dari tunangannya yang mulai tak bisa ditinggal walau hanya untuk kencing. Sebisa mungkin ia akan membuat jurus ampuh miliknya yang tak bisa ditolak bahkan sampai hewan sekalipun.

Atau cara yang lain? Tapi apa mungkin akan diizinkan? Menggingat tunangannya yang mulai overprotective kepada dirinya membuat dia hanya bisa pasrah dan berdiam bagaikan ratu dalam sangkar burung emas.

Menghela nafas panjang yang membuat semua tunangannya berhenti berjalan dan menoleh kesamping dengan wajah khawatir takut Zee kelelahan berjalan. Salah satu tunangan Zee mulai berbicara dengan nada khawatir serta wajah yang masih khawatir.

"Zee lelah? Kalau lelah sini biar Ardi gendong!." ucapnya yang mau menggangkat tubuh mungil Zee tapi tak jadi karna melihat Zee menggeleng pertanda tak setuju.

"Lalu?." ucap Prince dengan memiringkan kepala kesamping membuatnya menjadi lucu bahkan Zee memekik tertahan akibat wajah Prince yang menurutnya imut, ingin sekali Zee mengarungi Prince dan membuangnya keselokan eh?.

Para tunangan Zee hanya berdecih tak suka karna si Prince mencuri garis start mereka. 'Oh, ayolah hentikan tampang menjijikanmu itu' batin para tunangan zee yang merasa terabaikan.

"Zee mau izin kekamar mandi, 'ya?." ucap Zee dengan tampang yang imut imut serta pipi digembungkan lalu disusul mata berkaca kaca yang membuat para tunangannya gelagapan.

"O oke tapi kita, ikut!." Zee tambah berkaca kaca dan ingin mengeluarkan isak tangisnya tapi seorang membekap mulutnya menggunakan tangan kekarnya dia adalah Ethan.

"Jangan nangis, oke kita nggak akan ikut." finalnya lalu melepas bekapan membuat Zee bersorak senang dalam hati. Ia segera mengecup bibir mereka semua lalu pergi meninggalkan tunangglannya yang memerah malu akibat serangan tiba tiba.

Berjalan sesuai arah yang diinteruksikan oleh sistemnya membuat dia tidak susah susah menggunakan Google Maps dihandphonenya, karna menurut Zee juga takut akan tersesat apalagi ini didunia novel yang ia tempati.

Sekarang, Zee tengah berdiri digedung yang tinggi mungkin sekitar 6 atau 7 lantai, itu menurut apa yang ia lihat. Melangkahkan kakinya menuju pintu masuk sekaligus pintu keluar, tangan munggilnya membuka knop pintu yang terbuat dari kaca transparan namun tebal.
"Selamat datang, semoga hari mu buruk dan semoga nyaman ditempat kami." ucap seorang wanita dengan tersenyum dan membungkuk sopan namun kata katanya tak sesopan perilakunya, Zee hanya mengganguk dan berlalu pergi sebelum itu, ia sempat berkata untuk menjawab ucapan wanita tadi tanpa menoleh kebelakang.

"To, semoga ucapannya kebalik kedirimu dan tolong jangan tersenyum anda bahkan bertambah jelek dan menyeramkan." ucap Zee yang membuat wanita itu menampilkan ekspresi datar dengan tangan memegang high heels dan sudah berancang ancang ingin melempar kearah kepala Zee. Tapi ia tak berani takutnya dipecat oleh atasannya.

Berjalan lurus dengan mata menatap pintu dengan nomor nomor yang terpampang jelas agar penguna dapat mudah untuk menemukan kamar yang dipesan. Langkahnya terhenti kala suara sistemnya berucap heboh membuat kepalanya berdenging hebat.

"Tuan berhenti! Ada tontonan gratis untuk asupan serta cuci mata! Segera lihat papan nomor 15! Dan ini untuk memperbanyak koleksi naena punya tuan!."

________

Penulis:NVL.EL

Transmigrasi Zee [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang