-Ketika seorang bocil menonton adegan ++ apa reaksi yg ditunjukan dirinya? Senang kah? Candu kah? Berdosa kah? Bermanfaat kah? Atau langsung dipraktekin kah dengan anak tetangganya? Wah harus berhati hati nih! Sangat tidack ramah!.-Quotes of the danger-
_________________________________________
Pemuda dengan mata beriris kemerahan melangkahkan kakinya. Membuka knop pintu lalu masuk kedalam tanpa menimbulkan suara. Pemuda itu berhenti dan duduk diranjang yang disingahi oleh gadis cantik nan mungil secara bersamaan.
Ia terkekeh karena melihat cara tidur gadisnya. Yah, dirinya sudah benar benar mencintai gadis cantik didepannya dan mengklaim dia sebagai milik-nya.
Masih dengan terkekehnya yang tak ada henti henti, menurutnya gadisnya ini tertidur dengan kepala yang sudah menapak dikarpet bulu, kaki yang satunya berada dibantal sedangkan kaki yang satunya melebar, kedua tangannya terlentang.
Saat dirinya tak sengaja melihat tangan kiri gadis-nya, ia mengeram marah serta cemburu dengan foto yang digenggam ditangan mungilnya yang menampilkan seorang pemuda dengan eightpack yang terekspos jelas.
Mengambil serta meremas kuat kertas yang digenggam gadis itu matanya yang semula menatap lembut kini berubah dengan tatapan tajam. Dia juga punya! Berani beraninya gadisnya ini memandang pria lain.
Membuangnya kesembarangan arah lalu tangannya mengusap pipi chubby setelah itu turun kebibir. Jempolnya mengusap pelan bibir gadisnya yang berwarna merah cherry.
Mengendong tubuh mungil gadisnya ala koala membawanya pergi secara diam diam tanpa diketahui siapa pun. Dirinya sudah sampai dimobil miliknya, mendudukan dirinya dengan sang gadisnya berada dipangkuannya.
Melajukkan mobilnya dengan kecepatan rata rata karna malam hari ini sangat sepi hanya ada beberapa pengendara yang berlalu lalang. Hingga dirinya tiba disebuah apartment yang sedikit luas tapi terlihat sangat indah dipandangan mata.
Turun dari mobilnya ia langsung saja membawa gadisnya masuk kedalam apartmentnya. Merebahkan tubuh gadisnya diranjang king size miliknya.
Memborgol kedua tangan serta kaki gadisnya agar gadis cantiknya ini tak kabur ketika dia pergi nanti. Mengecup serta melumat sedikit bibir yang sialnya kini sudah menjadi candunya.
Sial! Tubuhnya kini merasakan ada yang bangun dari salah satu organ berharganya. Berdekatan secara langsung dengan gadis didepannya seakan nafsunya bangkit, jujur ia baru kali ini merasakan sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Walaupun banyak yang mendekatinya secara langsung tapi ketika bersama gadis cantik didepannya ini sangat sangat berbeda dari biasanya. Dan baru kali ini ia merasakan kehangatan dari seorang perempuan.
Seolah dirinya tersihir dengan wajah cantik gadis didepannya ini ia tanpa tau malu langsung saja melumat rakus tapi lembut bibir gadisnya.
"Waah! Tuanku akhirnya dijebol yey! Dijebol dijebol hore!."
Jempolnya kini mengusap sisa saliva yang menempel dibagian area bibir, sudut bibirnya terangkat membentuk senyum tipis yang tak seperti biasanya.
Menciumi leher jenjang yang terekspos tanpa tertutup oleh rambut hitam mengkilat milik gadisnya. Tidurnya bahkan tak terganggu atau mengeliat tak nyaman seperti ingin belajar menjadi mayat hidup.
Membuat tanda kepemilikan yang membuat dia merasa senang karna mulai detik ini menit ini jam ini hari ini gadisnya akan menjadi resmi miliknya, Tak apa kalau dia sudah memiliki pacar lagian ia juga tak keberatan berbagi dengan orang lain.
Matanya turun kedua gundukan gadisnya bahkan matanya sudah berbinar cerah. Dirinya menjadi imut seketika dalam pikirannya bahkan sudah membayangkan banyak hal.
Setan yang sedang berduaan dengan kekasihnya pun berhenti kala akan ada adegan live yang sudah ia nantikan sejak jaman pemuda itu dilahirkan. Dirinya pikir pemuda itu tak mempunyai buwung seperti dirinya yang sudah menjeboli mbak kunti yang sedang berselingkuh dengan pocong om om didekat taman.
Membiarkan kekasihnya yang sedang ngambek karna dicuekin oleh sang pacar tapi tiba saja ia mendapati sebuah ide cemerlang. Menatap kekasihnya dengan tatapan menggoda karna iman kekasihnya ini lemah jadi terjadilah naena diatas lemari kayu yang kokoh.
"kayanya mau mulai nih hohohihenya skrinshot oy skrinshot!."
"Ayok gass terus sampai subuh! Saya yang akan menjadi penonton setianya!."
Seakan kepalanya berdenging hebat ia membuka matanya dapat ia lihat seorang pemuda yang tengah berada diatasnya bahkan tatapannya masih sama seperti tadi.
Dirinya blank seketika mata bulat serta berwarna hitam pekat itu turun menatap buwung yang mengembung dibalik celana santai pemuda itu.
Tatapannya bahkan tak berkedip sekalipun lalu mendongak menatap pemuda yang tersentak kaget kala gadisnya ini sudah bangun dari tidur nyenyaknya.
Mereka berdua terdiam saling tatap menatap dengan pikiran berkecambuk. Keheningan dari gelapnya malam yang tersinari cahaya rembulan dengan sinaran cerah mencerahi kedua orang itu melalui ventilasi kaca jendela.
Pemuda itu memalingkan pandangannya kearah lain karna ditatap terlalu intens oleh gadisnya dari bawah. Rona merah pun tibul cepat sehingga menjalar kearea leher.
Jantungnya seakan berdetak cepat tak karuan, Sungguh ia malu sekali sangat sangat malu.
"Em, itu panjang buwungnya berapa?."
"H-ah?."
"Panjang buwungnya berapa? Trus kita mau hohohihe gitu?."
"YAUDAH AYO CEPET! NGGAK USAH HAH HAH!!."
"Hoho ini baru tuan saya, waktunya skrinshot adegan ++."
'Kenapa Zee jadi aggressive gini?.'
______
Penulis:NVL.EL
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Zee [END]
FantasyBagaimana jadi nya kalau kita bertransmigrasi ke dunia novel? Dan juga ditemani oleh sistem yang kadang menyebalkan! OH NO!! Apalagi menjadi GEMBEL!!!. [ Bukan lapak untuk anak kecil segera menjauhlah jika masih dibawah umur, saya takut kepolosan an...