4

61.4K 5.9K 452
                                    

-Siapkan lilin dan babi mari kita ngepet untuk cari uang!, percayalah anda akan kaya sekejap!. -Quotes of the sesat -

_________________

Ruang Keluarga, ya disinilah Zee berada dengan ditemani oma opanya dengan bercanda ria menikmati harmonisnya keluarga yang dulunya suram kini kembali hidup.

"Ekhem!." dehem sang opa membuat keduaanya menoleh dan menaikan satu alis secara bersamaan seolah berkata 'Apa?'.

"Opa akan mengirim Zee ke mammy Lauren. Mammy kamu yang udah angkat kamu Zee." jelasnya sang opa dengan mengusap pelan rambut Zee sayang.

"Mammy Lau." gumamnya Zee yang bisa didengar mereka semua karna keadaan tengah hening.

"Sayang, nggak bisa gitu dong oma aja baru ketemu Zee masa udah diambil aja Zeenya." protes oma tak trima dan langsung memeluk possessive Zee, menatap tajam opa yang tengah duduk santai menyeruput kopi.

Glek.

"Nurut sayang, disini nggak ada yang jagain Zee dan juga disana pasti mammy nya rindu Zee."

"Dan juga kita bisa lakuin 'itu' tanpa ada yang nganggu, sayang." bisik opa deep voice dengan meniup telinga serta mengigit kecil telinga sang oma dan mampu membuat muka oma memerah sampai ketelinga.

Opa hanya terkekeh kecil melihat tingkah malu sang oma dan tangan pun menekan nekan pinggang membuat tubuh oma tersentak kaget seraya memukul lengan sang opa.

Zee hanya memutar bola matanya malas, dia juga ingin digituin sama cogan!!!. Nasip dirinya masih jomblo dari lahir ya kek gini.

"Oke, keputusan opa sudah bulat!." putusnya.

Zee? Dia hanya mengganguk mengiyakan, toh kata sistem dirinya juga disuruh kesana karna plot yang sebenarnya berada di Indonesia dan juga untuk menjalankan misi ketika dirinya disana.

"Zee tidur yah, udah malem." ucap oma dengan nada lembut dan tersenyum kearah Zee dan dibalas anggukan singkat Zee.

Zee baru saja menginjak 5 langkah dan dia dikejutkan dengan suara decapan khas orang yang sedang berciuman dibibir, dirinya melirik kebelakang dan benar saja!, opa nya tanpa tau malu sudah melumat rakus bibir sang oma.

Zee pergi begitu saja dengan perasaan kesal dan mengerutui sang opa, sudah tau ada jomblo masih saja bermesraan, 'kan jadinya jiwa jomblo Zee meronta-ronta.

****

Zee akhirnya sudah tiba dibandara dan banyak tatapan-tatapan memuji serta pekikan pekikan semua orang terhadap dirinya dan tentu saja Zee hanya acuh tak acuh dan tetap berjalan.

"Ah, dirinya sangat cantik."

"Benar, aku saja hampir belok karenanya."

"Oh maygat sinsinyur aku tuh."

"Insecure bodoh."

"Akh! sial, aku belok."

Dan pekikan terakhir membuat Zee merinding dan cepat cepat pergi dari bandara lalu mencari taksi dan untung saja dia mendapatkan taksi.

"Anda mau kemana, nona?." tanya sang supir taksi ketika Zee sudah duduk dikursi penumpang.

"Jln. Mawar biru, apart no. 12." jawabnya to the point.

Kenapa Zee menyuruh supir taksi untuk ke apart, 'kan seharusnya kemansion mammy lau? Karna dirinya ada misi dari sistem ketika dia masih berada didalam pesawat.

Flashback on

"Tuan."

"Hm." dehemnya singkat.

"Anda mendapatkan misi pertama dari saya tuan."

"Apa itu, sistem?." tanyanya dengan mulut yang penuh akan kue yang di berikan pramugari.

Ting!

"Misi:Menolong protagonis pria ditaman yang dekat apart mawar biru dan anda harus membeli salah satu apart yang ada disitu tuan.
Hadiah:pewangi tubuh aroma strawberry.
Penalty:kejang-kejang dan stroke selama 1 hari penuh."

Yes/No

"What the fuck, gila aja sih yaudah gue pilih yes dari pada kena penalty." ucapnya dan kemudian membayangkan dirinya kena penalty, seketika dia bergidik ngeri.

Flashback of


****


Kini dirinya tengah mencari target yang dikatakan sistem yaitu protagonis pria. Zee celingak celinguk tapi yang ia lihat hanya taman yang sepi.

Sampai ia melihat seorang pemuda yang tengah berjalan dengan santai sambil memainkan handphone didekat air mancur.

Tapi tunggu kenapa ada yang janggal? Segera ia melangkah maju tapi tiba tiba dirinya menginjak kaki sendiri dan oleng, matanya melotot kala dia sadar bahwa dirinya bersembunyi dibalik air mancur dan...

Byuur...

Dirinya terjatuh kedalam air mancur, tanggannya tanpa sadar menyentuh benda keras. Eh? Dirinya terkejut kala yang ia pegang seperti roti sobek impiannya.

"Sudah, apakah kau puas baby, hm?."
ucapnya dengan suara serak serak basah yang terdengar di telingga Zee membuat dirinya gugup karna suaranya berdamage bahkan berkali-kali lipat.

Tapi bukannya dia berdiri malahan dia mendongak melihat siapa yang menolongnya dan yang ia lihat adalah seorang pemuda tampan dengan alis rapi, hidung mancung seperti perosotan tk, pipi mulus nan bersih, rambut yang basah menambah kesan sexy, bulu mata yang lentik, bola mata hijau zamrud. Uh!, benar visual novel tidak pernah mengecewakan!.

Pemuda itu bahkan terpesona dengan gadis yang mendongak menatapnya dengan posisi gadis itu duduk diperutnya sampai jika diteliti lagi pemuda itu sedang memerah sampai ketelingga bahkan degup jantungnya sudah mulai tak karuan.

Seakan sadar pemuda itu langsung menetralkan ekspresi menjadi biasa saja kemudian dia berinisiatif untuk menggoda Zee yang tengah melihatnya dengan mata tak berkedip.

"Terpesona, hm?." godanya dengan memajukan wajahnya agar semakin dekat dengan wajah Zee.

"A-a sorry gara gara gue, lo jadi basah kuyup." ucapnya memundurkan wajahnya dan berdiri dengan mengaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ayo kerumah gue aja, nanti kalo kelamaan lo bisa sakit." ucapnya khawatir kemudian Zee menarik tangan pemuda tersebut berlari kearah apart nya.

DEG!.

Lagi dan lagi jantungnya berdegup kencang dan tanpa dirinya sadar dia membatin.

'Kau sangat mengemaskan, baby.'

Tanpa mereka sadari ada seorang gadis atau wanita? yang tengah mengepalkan tangganya menahan emosi lalu dirinya meninggalkan taman tersebut dengan perasaan campur aduk menjadi satu.

Penulis:NVL.EL

13-1-2022
14:40

Transmigrasi Zee [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang