【The Yeager】

376 29 31
                                    

“Sayōnara... Okāsan”


___________

Military School
Tempat El berada sekarang sekolah yang dia inginkan untuk menjadi kuat dan bisa melindungi sang ibu. El yang sudah berusia 13 tahun masih minim pertemanan alias dia masih belum memiliki banyak teman.

Hari ini adalah kelas Sejarah yang akan menceritakan sepenggal kisah yang katanya kisah itu bersangkutan dengan kehidupan di bumi yang hampir terancam punah karena genosida global yang pernah terjadi.

El sendiri masih belum paham apa penyebab dari genosida global itu dan siapa yang berani melakukan nya.

*Dia bapack mu El!!! Kayaknya Eren belum cerita deh tentang dirinya yang pernah melakukan Rumbling:'')

* * *

Saat guru itu masuk ke ruangan kelas dan menceritakan kisah tersebut El malah jadi semangat walaupun tak begitu kentara. Buktinya dengan mata nya yang nampak berbinar-binar.

Tapi di saat guru itu menyebutkan marga dari si pembunuh massal yang mirip dengan nama marga Eldirc. Sontak saja semua pasang mata menatap ke arah El.

Sementara yang dijadikan pusat perhatian hanya bodo amat saja, ternyata rasa tidak peka dari kedua orang tuanya terwariskan kepada sang anak:')

“Kenapa kalian menatap ku begitu?”
Tanya El yang baru sadar di tatap sinis, benci dan tidak suka secara bersamaan oleh sekelasan:'')

“Eldric Yeager? Siapa nama ayahmu?” tanya si guru sejarah yang penasaran. Dia menatap El dengan tatapan teduh nampak kedua netra biru laut menatap penuh harap.

“Kenapa Anda ingin tau siapa nama
ayah saya?” tanya El formal tak lupa dengan tatapan datar hawa dingin pun menguar di ruang kelas. Membuat yang lain seketika merinding.

“Katakan pada bapak saja tak usah katakan kepada mereka...” bisik si pak guru mengerti sedikit seperti apa perasaan El.

“Tidak!_-”

Jawab Eldric singkat dan jelas dia mulai sadar kenapa nama marga sang ayah ada sangkut pautnya dengan kejadian tragedi berdarah tersebut.

(“Aku anaknya pembunuh? Ya tidak masalah... toh aku juga pernah jadi pembunuh~”) batin El sama sekali tak merasa bermasalah dengan kenyataan tersebut.

*Fix sih ini, sekeluarga adalah pembunuh:') bukan maen keluarga Yeager:v

Beberapahari berlalu pun banyak yang menjauhi Eldirc karena pasal marga yang sama dengan si pembunuh massal. Banyak juga yang menganggap El itu penjahat karena beberapa sifat, padahal El tak tau apapun.

Hingga pada suatu hari....

“Bagaimana caranya aku menjadi seorang penjahat? Apa kalian tau?
Kalian semua hanya bisa menilai sesuatu tanpa harus mengetahui detail nya! Kalian sepertinya sudah buta dalam segala hal! Bagaimana bisa sekolah Militer menerima kalian yang Buta?”

Mereka semua pun terdiam dengan ucapan Eldirc agak kejam, pedas, juga terkesan merendah bagi mereka yang masih punya moral sebagai manusia.

Ada yang tak terima tapi tak berani untuk membalas, bisa jadi kan ada sebuah katana tak kasat mata yang tiba-tiba menggorok leher mereka satu-persatu? Okey, itu terdengar ngeri:)

“Dan... apakah aku terlihat peduli dengan semua perkataan kalian? Juga semua hinaan? Oh! Tentunya TIDAK!”

Setelah mengatakan itu semua Eldirc pergi dengan aura wibawa yang tiba-tiba saja terpancar dari dirinya apalagi ia memiliki darah campuran, membuat para gadis-gadis di kelas itu mleyot(?)
Dahlah🗿

Fun Facts:
Sifat dan kelakuan Eldirc itu Random macam emaknya, jadi maklumi aja.

* * *

“Ada apa bapak meminta saya datang kemari?” Tanya Eldirc kepada kepala sekolah militer yang memanggil dirinya untuk datang langsung ke ruangan kepala sekolah.

“Ada berita duka untuk mu Eldirc...”

Ucap si kepala sekolah sambil menatap sendu Eldirc. Sementara itu bocah cuman naikin alis sebelah tanda bingung juga perasaan nya sudah tak enak.

Si pak kepsek menghela nafas panjang sebelum melanjutkan perkataannya dia juga ngerasa berat dan juga sangat sedih mengetahui seorang ibu harus pergi selama-lamanya meninggalkan sang anak.

“Ibumu sudah meninggal dunia...”

DEG!!

*BRAK!!!
Dengan wajah syok juga amarah El langsung menggebrak meja menatap tajam si kapsek yang hampir jantungan di buatnya.

“Jangan berani Anda membohongi saya... Mama ku masih hidup! Mama adalah wanita yang kuat!!”

Tegas Eldirc masih dengan tatapan tajam dan mulai mengamuk menghancurkan barang-barang yang ada di ruangan tersebut.

Si kapsek mencoba untuk menenangkan Eldirc tapi bukannya tenang El malah makin menjadi-jadi bahkan kaca lemari di ruangan itu sudah pecah karena amukan El.

“El ... tenanglah!_-” tegas suara datar sontak saja El terdiam menoleh siapa yang sudah menyentuh kedua bahunya ternyata dia adalah Cale Ackerman bapak nya Baren.

“Katakan.... ibu ku masih hidup kan?? Katakan Paman!!” teriak Eldirc dengan air mata yang sudah berlinang membasahi pipinya.

“...Apa yang di katakan kepala sekolah itu benar ada nya, Ackerman-sama sudah tenang di alam sana... kau tak boleh sampai mengamuk seperti tadi berbahaya!”

Jelas Cale sambil memeluk El yang sudah merosot jatuh bertekuk lutut dengan mukak suram. Ada gambar nya yg paling atas:')

“Mama....” lirih El mental nya makin terguncang.

Padahal dia sudah berangan-angan ingin pulang dan memeluk emak nya sepuas hati... Eh tau-taunya si emak udah pergi untuk selama-lamanya:')

“El, ayo kita jenguk makam ibu mu...”

Ajak Cale sambil senyum tipis membantu El bangkit berdiri menyentuh kedua pundak yang nampak rapuh itu.
El mengangguk dengan tatapan kosong lalu meminta maaf kepada si kapsek beruntung nya di maafkan:')

****

Sayōnara... Okāsan

Gumam El sambil memeluk batu nisan pelukan terakhir itu pun masih bisa ia rasakan kehangatan dari seorang malaikat yang bernama ibu, walaupun sejak kecil dia tak di besarkan oleh nya.
Tapi Eldirc sangat-sangat menyayangi ibu dan ayahnya.

Bahkan El masih terbayang-bayang dengan senandung dari ibunya dulu...

♪♪♪
Malam sunyi...
Ku mimpikan mu...
Ku lukis kan...
Kita Bersama...
Namun selalu...
Aku bertanya...
Adakah aku?
Di mimpimu??
...

*Siapa yang masih ingat itu
lagu apa?:') coba ingat-ingat:D

****

Telah ku bisikkan cerita-cerita gelapku.
Telah ku abaikan mimpi-mimpi dan ambisiku. Tapi mengapa ku takkan bisa sentuh hatimu?” -Eren Yeager.

“Kau nyanyi untuk siapa Ren?! Aku baru tau kau bisa nyanyi! Gilak! Suara nya nge-bass plus enak di denger!!”

Seru Luvi yang duduk di samping Eren menatap berbinar-binar saat mendengar senandung tersebut bahkan lirik nya sama seperti senandung yang pernah ia nyanyikan untuk Eldirc.

Eren pun menoleh sambil senyum tipis dan menggenggam tangan mungil Luvi membuat si empunya tangan tersentak canggung juga salting.

“Untuk seseorang yang ada di
samping ku...”

_____TBC_____

“Maaf gaje:')🙏”

/Kalo kurang puas silahkan lempar aja pake sendal:)

𝐒𝐞𝐚 𝐨𝐟 𝐌𝐞𝐦𝐨𝐫𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang