【The past: 01】

475 34 115
                                    

Selamat membaca:)
(Eren & Luvi)

Mereka nyasar ke masa lalu tepat sebelum Rumbling terjadi:')

***

Kedua pasangan yang sudah memiliki anak itu terbangun di tempat yang berbeda yaitu di sebuah kamar(?) Dengan ranjang terpisah tapi masih satu kamar. Padahal tadi mereka tertidur di kamar yang tak sama seperti sekarang.

"Eh? Ini di mana? Kok terasa familiar ya?" gumam Luvi berjalan mendekati ranjang Eren lalu membangunkan nya.

"Eren... Bangun... honey?" ucap nya dengan suara yang lumayan lembut bukannya bangun Eren malah menarik Luvi ke pelukan.

"Eren?! Bangun ish!! Bangun oy!!" tegas Luvi menahan kesal Eren nampak tersenyum tipis lalu membuka sebelah matanya dan mulai melihat ke sekitaran yang nampak beda.

Seketika dia kaget saat melihat ke sekitaran kamar yang nampak familiar namun dia lupa ini kamar waktu apa?

"Oh kalian berdua sudah bangun?" ujar seseorang yang baru saja membuka pintu dia... adalah Armin S4? Juga di susul oleh Mikasa S4 yang senantiasa menatap datar.

"Eh? Kalian?" tanya keduanya dengan muka cengo. Sementara Armin dan Mikasa hanya tersenyum canggung.

"Kenapa Ereh ada dua? Yang satu nya masih ada di penjara bawah tanah, sementara untuk dirimu? Apa yang kau lakukan di sini? Dan siapa kau?" tanya Mikasa menatap bingung apalagi saat melihat Eren ada dua, ditambah lagi dia tak mengenali Luvi(?)

Keduanya makin Bingung lalu saling pandang. Sedetik kemudian raut wajah Eren pucat. Luvi yang melihat itu perasaan nya jadi tak enak.

"Jangan bilang ... kita kembali lagi ke masa lalu tapi dengan raga dan jiwa kita di masa depan..." ucap keduanya bersamaan.

"Apa yang-" belum selesai Armin bicara sudah di potong oleh seseorang yang mengatakan kalau Eren kabur dari penjara.

Seketika Armin dan Mikasa kaget lalu pergi mengecek. Mereka juga bingung kenapa Eren ada dua?

"Renren... sekarang gimana?" tanya Luvi dengan mukak melas pengen nangis dia tu. Mana Luvi lagi hamil 6 bulan adek nya El. Untungnya Mikasa dan Armin tak menyadari hal itu.

Eren menghela nafas sambil tersenyum tipis memeluk istrinya. Sepertinya dirinya harus bertentangan dengan dirinya sendiri versi masa lalu:')

"Tak apa sayang tenang saja..." ucap Eren mencoba untuk menenangkan Luvi.

***


Keempat Human alias di tambah dua Human nyasar dari masa depan. Berkumpul di restoran itu. Eren menatap datar dirinya sendiri. Di sini bisa di bedakan Eren (gak ikat rambut) sementara Eren (pakai ikat rambut).

*Kalo bingung: Eren 1 - Eren 2

"Pertama aku ingin bicara denganmu atau bisa dibilang diriku sendiri? Atau kau memang berniat meniru diriku entah kenapa sangat mirip_-" celetuk Eren sambil menatap sedikit sinis.

"Dan siapa kau? Apakah kau sedang hamil anaknya? Ternyata... kau sudah menjual tubuh mu ke pria yang mirip dengan ku itu?" Tanya Eren sontak saja Luvi langsung menatap wajah Eren dengan tatapan tajam.

Sementara Eren sudah menahan amarah rasanya ia ingin menghajar dirinya sendiri sekarang juga. Eneg dia tuh ngeliat wajahnya sendiri..!

"Jaga bicara mu pada istriku! Apakah seperti itu dirimu menghormati seorang wanita? Lalu apa kabar dengan ibu?" sahut Eren menahan rasa sedih karena harus mengungkit mendiang Ibu nya.

𝐒𝐞𝐚 𝐨𝐟 𝐌𝐞𝐦𝐨𝐫𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang