love obsess¡on

154 16 2
                                    


(Timeline s⁴)
Cerpen gaje ¹⁸+

OC: Luvi Ackerman (book: I'm Ackerman)
Saudara kembar Levi Ackerman


- - -

Eren memang punya perasaan pada Mikasa, tapi jika menyangkut sosok Luvi. Jangan di tanya. Obsessi nya kepada Luvi entah pertama kali muncul karena apa.

Tentu saja terlihat jelas dari tatapan Eren saat menatap Luvi dari jauh ataupun dekat. Orang yang mengetahui perilaku nya hanyalah Armin, Jean dan kapten Levi.

Ia seringkali menatap tajam pada para pemuda yang mendekati sosok Luvi. Padahal Eren sendiri tak berani mendekati gadis itu.

Dikarenakan Levi sebagai saudara kembar tak ingin membuat Luvi dalam bahaya jika terjerat dalam pesona sosok Eren Yeager. Pemuda 19 tahun yang sekarang sangat nekat ingin menghancurkan kehidupan di luar pulau Paradis.

"Tidak ada yang boleh menyentuhnya selain diriku!!"

Pemuda dengan rambut Messy Man-Bun(?) menatap tajam Floch yang ingin mencengkeram tangan mungil Luvi. Gadis itu hanya diam merasa aneh.

"Memangnya kau siapa ku? Sampai tak ada orang yang boleh menyentuh ku? Kau bukan siapa-siapa di hidupku, kita tak sedekat itu Eren Yeager!" Terlihat jelas Eren menahan kesal mendengar semua ucapnya.

Lalu ia mendorong Luvi ke tembok dan mengunci pergerakan nya. Memaksa Luvi untuk mendongak menatapnya tangan besar mencengkram lembut dagu sang gadis. Malangnya nasib Floch di usir oleh Eren:)

"Dengar... Aku memang bukan siapa-siapa di dalam hidup mu. Tapi tidak setelah ini. Kau akan jadi milikku, tak peduli kalau saudara mu menentangnya!"

Kedua netra darkblue membola tak percaya. Berusaha untuk melepaskan cengkraman tangan Eren dari dagunya.

"Sangat manis, cantik, imut..." desis Eren seperti orang linglung mencengkeram pinggul Luvi seakan-akan tau itu adalah salah satu titik sensitif di tubuh sang gadis ¹⁸

"Eren!! Kau sudah gak waras?!! Lepas! Jangan sampai ada orang lain liat kita seperti ini!!!"

Eren tak peduli lalu semakin menghimpit 'kan tubuhnya dekat dengan tubuh mungil itu, terasa jelas di dada bidangnya ada sesuatu yang empuk. Meraba bagian perut memberikan kesan menggelitik bagi Luvi.

"Ya, aku memang tak waras. Ini semua karena mu! Kau harus tanggung jawab!"

"enggh..." suara aneh keluar samar-samar dari mulut Luvi tatkala Eren menyentuh bagian tengkuknya dengan lidah lalu memberikan ciuman kecil. Kedua kaki Luvi sudah terasa lemas.

Entah kenapa suasana terasa sangat mendukung. Begitu sepi tak ada satu orang pun lewat untuk menghentikan aksi gila yang Eren lakukan.

Eren menjauhkan wajahnya dari bagian leher menatap wajah manis tengah merona padam enggan menatap wajah tampannya.

"Kau menyukainya? Mau lagi? Aku bisa berikan yang lebih dari ini..." Berbisik sensual ia memberikan rayuan dan godaan pada Luvi ia ingin membuat pertahanan sang gadis goyah.

Entah sejak kapan Eren mempelajari itu semua. *Kenapa jadi kayak setan nge-goda manusia.g.y🗿🙏

"Tidak!! Menjauh dariku Eren!! Entah apa yang merasukimu?!! Perlu ku Ruqiyah kah?!!"

Luvi terpekik berhasil mendorong dada Eren lalu lari terbirit-birit bak' dikejar hantu bahkan hampir jatuh karena tersandung kakinya sendiri. *malah gue yg malu:')

Sementara Eren menatap takjub tak habis pikir bisa-bisanya Luvi yang memiliki kaki cukup pendek berlari secepat itu. Padahal Eren belum melakukan apapun lho, eh orangnya udah kabur:)

Tiba-tiba suasana jadi agak horor saat suara tawa dari bibir Eren terdengar agak menyeramkan. Menatap penuh minat sosok yang sudah menghilang jauh dari koridor.


Dari sini udah keliatan kalau ni bocah Jamet emang rada-rada anu༎ຶ‿༎ຶ




- love obsess¡on -

Mohon maaf lahir dan batin walaupun gue telat:)🙏 maaf juga untuk para Fans EreMika...

𝐒𝐞𝐚 𝐨𝐟 𝐌𝐞𝐦𝐨𝐫𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang