【Memory 20】

199 16 19
                                    

Gomen'nasai kalau ini cerita terkesan gaje dan mem-bingung'kan gue cuman mau up doang maaf kalau ganggu:')😅🙏SnK fanfic book ke-2

Cinta ilusi?

...

Beberapa Minggu sudah di lalui keluarga oleh kecil itu, mereka nampak sangat bahagia saat mengetahui kalau akan kedatangan anggota baru di keluarga karena, si ibu hamil anak ketiga dan Eren lah yang paling senang.

Bahkan apapun jenis ngidam yang Luvi inginkan akan selalu Eren berikan. Contohnya adalah Eren menggantikan si bumil di dapur.

Ya apapun akan dia lakukan demi apa yang diinginkan oleh istrinya itu sama saat Eila belum lahir🗿


Time Skip Beberapa bulan🙏>

Sekarang usia kandungan Luvi sudah menginjak 7 bulan tapi semakin lama sifat ataupun perilaku Eren jadi berbeda entah apa lagi yang dia sembunyikan. Nampak begitu tertutup juga seperti memikul beban lagi di pundak nya.

Sampai dimana Eldric akhirnya memberi tau kalau beberapa orang luar yang memiliki status tinggi berencana ingin mengacaukan pulau Paradis atau bisa dibilang pulau terpencil ini ingin di hilangkan dari peta. Pantas saja Eren nampak begitu risau terbebani memikirkan nya.

Luvi yang mengetahui hal itu ingin mengajak Eren untuk bicara berdua alias kayak sesi curhat gitu:v

Luvi teringat lagi di saat Eren versi s⁴ nya seperti tak ada yang mengerti dari tujuan sebenarnya dari perubahan Eren. Kecuali dirinya yang memang sudah membaca akhir dari kisah itupun karena Penasaran akan spoiler yang pernah lewat:')

#Spoilermemangmeresahkan🗿


****


"Eren? Kenapa tadi gak ikut makan?"
Tanya Luvi sambil duduk di samping suaminya yang sedari tadi duduk melamun seperti sedang memikirkan banyak sekali hal.

"Aku sudah makan" Sahut Eren dengan singkat dan jelas tanpa menatap ataupun melirik si bumil, ia kembali melamun.

"Makan apa Ren?" Eren melirik langsung saja meng-kabedon istrinya di sofa, ia menatap wajah Luvi seperti predator yang baru saja mendapatkan mangsa.

"Bagaimana kalau sekarang aku memakan mu saja?" Tanya si pria dengan suara deep menatap wajah si bumil yang sudah memerah, tak lupa ia menekan kata 'sekarang'.

"Iya-iya!! Ini to the point kok! Kenapa akhir-akhir ini dirimu kelihatan aneh?" Tegas Luvi saat tau kalau Eren tak terlalu suka berbasa-basi. Eren terdiam memikirkan ada apa dengan dirinya sendiri?

"Apa harus ku beritahu? Perilaku ku biasa-biasa saja kok. Tidak ada yang aneh? Apa karena hormon mu ya?" celetuk nya terlihat jelas kalau Eren mencoba untuk bersikap biasa-biasa saja.

"Eren, kau menyembunyikan perasaan mu dan juga beban pikiran mu lagi. Kenapa kau tak mau menceritakan nya pada ku walau sedikit? Kan aku istrimu?" tanya Luvi dengan mukak polos.

Eren terkekeh kecil lalu mengubah raut wajahnya jadi dingin menatap begitu tajam hawa nya pun jelas berbeda lebih mirip seperti Eren versi s⁴ itu.

"Asal kau tau sayang..."
Eren mendekati wajah istrinya sampai kedua mata nya saling bertemu, sekilas Eren melihat netra darkblue itu seperti ada pecah-pecahan kristal di dalamnya, ia seketika tersadar sudah menatap kedua mata istrinya cukup lama beberapa detik.

"...Aku hanya memanfaatkan dirimu saja, tanpa ada perasaan apapun! Ya, kata istri itu hanya sebatas istri saja. Jadi bagi ku, kau tak memiliki hak lebih untuk tau semua nya apa yang ada di pikiran ku Luvi!"

𝐒𝐞𝐚 𝐨𝐟 𝐌𝐞𝐦𝐨𝐫𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang