【Memory 24】

165 12 18
                                    

Selamat membaca
Maaf kalau ceritanya makin gaje:)

The birth of two twins (4 April)

-
-
-

“Mama!!” Pekik Eilaria saat melihat ibunya baru saja terbatuk-batuk nampak kesakitan.

“Uhuk, Mama tidak apa-apa Eila... cuman sedikit pusing. Gpp kok tenang aja ya?” bujuk Luvi sambil tersenyum menenangkan anaknya.

Eila langsung membawa ibunya untuk istirahat lagi di kasur. Lalu memberikan minum. Tapi sedetik kemudian tatapan mata Eila jadi kosong menatap wajah ibunya lamat-lamat.

“Kenapa di ujung mulut Mama ada bekas darah? Apa Mama baru aja muntah darah?”

Luvi hanya bisa terdiam tak ingin menjawab, apalagi menatap wajah putrinya. Dia tak ingin menambah beban anaknya itu, Eila masih kecil untuk mengurus dirinya.

(“Lagi-lagi aku teringat masa kecil...”)
Batin Luvi sambil menatap sendu wajah putrinya itu.

Tiba-tiba saja perutnya terasa mulas dan menyentuh perut buncitnya sembari menahan rasa sakit sementara Eila mulai panik.

“Akh... E-Eila kau bisa bantu Mama kan? Pegang saja tangan mama ya?” Lirih Luvi wajahnya sudah lumayan pucat sembari terus tersenyum tipis. Eila mengangguk menahan rasa sedih juga takut.

(“Semoga Mama tidak apa-apa, dan adik Eila baik-baik saja!”) batinnya sembari menggenggam erat tangan ibunya yang sudah memulai kontraksi otot perut dan rahim.


•••


“Luvi!! Eila!” panggil Eren sedikit teriak ia baru saja datang dan dikejutkan oleh suara istrinya yang tengah mengejan melahirkan.

Dengan gerakan cepat Eren langsung ikut menggenggam tangan istrinya erat sambil terus menenangkan pikiran Luvi yang bisa di bilang sedang berkecamuk air mata pun sudah meleleh.

“E-Eren hiks, a-aku takut kalau hiks, anak kita—”

“Sssttt, jangan bicara yang aneh-aneh, kau kuat kau Wanita kuat. Lihat ada aku dan Eila di sini, di samping mu. Kami sudah tak sabar menanti kehadiran adik kecil~”

Eren berusaha menghibur dan menenangkan istrinya dengan mata yang terlihat berkaca-kaca sebenarnya Eren juga takut, dia takut kalau Luvi akan benar-benar meninggalkan dirinya.

“Dengarkan aku sayang, tarik nafas hembusan perlahan. Ada aku disini jangan takut kau harus berjuang kau kuat!” Dan hal itu berhasil di ikuti oleh Luvi.

Eren mencium kening istrinya, ia bahkan hampir menangis saat mendengar Luvi menangis menahan sakit sembari terus berusaha mengejan. Apalagi sekarang tangan nya di genggam sangat erat oleh Luvi.

*Entah mengapa di alur yang kali ini menurut aku aneh:")?🙏

Beberapa saat kemudian...

Oooeeeee!!
Ooeeeee! Hik, oeeee!

Pada akhirnya Luvi Ackerman saudara kembar nya (Levi Ackerman) berhasil melahirkan dua bayi kembar berjenis kelamin laki-laki.

Eren sudah tersenyum haru air mata nya berhasil meleleh begitu juga Eila dia merasa sangat senang dan langsung memeluk ibunya pelan. Eren mencium Luvi penuh rasa cinta dan kasih sayang sementara si ibu masih terbaring lelah wajah nya jadi makin pucat.

Eren sudah mengendong kedua Bayi nya sangat hati-hati tak lupa untuk pergi membersihkan kedua bayi yang beda 7 menit itu.

“E-ila sayang jaga adik-adik mu baik-baik ya, ibu sekarang merasa sangat lelah sayang. Apa ibu boleh tidur sebentar saja?” Luvi berucap pelan sambil tersenyum manis kepada putrinya.

𝐒𝐞𝐚 𝐨𝐟 𝐌𝐞𝐦𝐨𝐫𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang