(roti sobek🗿)

197 19 12
                                    

Hanya sekedar cerpen atau gak Flasback nya:)🙏

⚫⚫⚫

“Renren?”
“Hmm?”

Luvi terdiam sambil menatap bagian perut(?) Eren, entah apa yang ia pikirkan. Pastinya tidak akan jauh-jauh dari roti sobek. Karena ia jarang melihatnya lagi.

“Eren?”
“Apa Luvi??”

Eren merasa agak jengkel karena Luvi terus memanggil nya dan saat di sahuti wanita itu malah diam dengan wajah nge-blush juga salting sambil sesekali melirik ke arah perutnya?

Entah Eren yang lumayan peka atau mungkin ia tau apa yang ingin Luvi lihat pada akhirnya ia membuka jaket dan pakaian membiarkan dirinya bertelanjang dada saja, lalu mendekati si wanita.

Seketika Luvi terkejod bukan maen dan memilih untuk kabur tapi tak sempat karena tangan mungilnya sudah di tarik oleh Eren, sampai tubuh cebol itu terhuyung jatuh ke pelukan si pria.

“Bukankah ini yang ingin kau lihat, hm?” Bisik Eren dengan suara rendah memeluk tubuh mungil si wanita, Luvi menutup matanya erat-erat tak mempedulikan wajahnya yang merona.

Sementara Eren sendiri tengah menahan rasa gemas melihat tingkah Luvi yang malu-malu tapi mau🗿.

Ia mengarahkan tangan mungil itu tepat di perutnya membuat si empunya tangan tersentak merasakan sensasi keras pada perut kotak-kotak tersebut. *Anjir! Gue jugak mau😭//Plak!

“Aku heran, kenapa para perempuan sangat suka pada perut kotak-kotak seperti ini?” tanya Eren sambil tersenyum geli melihat reaksi Luvi yang terlihat menyukai perutnya?

“Karena mirip roti sobek!” sahut Luvi memberanikan diri membuka mata dan sedikit meraba perut atletis itu tak lupa memberikan cubitan kecil di sana.

Eren mengerutkan keningnya saat mendengar apa yang keluar dari mulut Luvi. “Roti sobek? Kau ingin memakan perut ku?? Karena itu kau bilang mirip roti sobek?” Si pria bertanya dengan mimik wajah yang terlihat polos?

“Gk, gue bukan kanibal. Makan daging babi aja gue ogah apalagi makan daging manusia:v eh btw elu kan pernah tuh mukbang Human waktu penyerangan di Liberio! Gimana rasanya?”

Seketika Eren merubah raut wajahnya jadi dingin dan datar saat mendengar pertanyaan aneh. Berlainan dengan wajah Luvi yang terlihat begitu penasaran.

“Hambar_-”
“Hah?” Luvi sweatdrop mendengar jawaban datar itu. Kan dia pengen tau gimana sensasi atau rasa nya, gitu doang kok:')

Sedetik kemudian Eren mendekatkan wajahnya dengan wajah Luvi. Ia menatap kedua netra dark blue itu sangat dalam. Luvi pun menatap Emerald hijau yang nampak indah apalagi kalau bercahaya.

“Tapi, saat aku memakan mu, kau rasanya sangat enak...” bisik Eren tepat di telinga Luvi yang terdiam cengo mendengarnya pada akhirnya ia sadar apa maksud dari perkataan Eren. Si pria menyeringai kecil melihat reaksi nya.

*Bugh!!
“D-dasar Jamet Mesum!!!!” ucap nya sedikit berteriak dengan wajah merona tak lupa ia baru saja meninju dada bidang Eren lalu pergi sambil membawa baju lengan panjang milik si pria.

“Eh, itu baju ku mau di kemana kan?!”-Eren

“Urusai!!! Telanjang dada aja biarin masuk angin terus Mokad, mamvuz!!! g”-Luvi

⚪ ⚪ ⚪

Sementara itu, Luvi yang berada di dalam kamar tengah mencoba baju lengan panjang milik Eren, karena ia iseng aja ingin mengenakan nya dan berjalan ke arah cermin untuk melihat penampilan dirinya yang tengah memakai baju tersebut.

Seketika raut wajah nya yang tadi berseri-seri langsung berubah cemberut saat melihat tubuhnya seperti tenggelam di dalam baju tersebut:')

Yaaaah! Kok tenggelem sih? Padahal gue kira ini baju bakal pas, Eh ternyata...”

Pintu kamar pun terbuka nampak Eren yang hanya memakai jaket tersentak melihat Luvi tengah cemberut dengan baju kaos lengan panjang nya yang nampak kebesaran di tubuh mungil itu.

Pfftt---darimana datangnya bocah menggemaskan ini?” goda Eren sambil nahan bengek saat melihat raut wajah cemberut dan masam itu semakin menjadi-jadi.

Tch! Gue gak tenggelam ya! Ini, baju nya aja yang kebesaran!!” elak Luvi menatap kesal sambil melipat kedua tangannya di dada sekaligus menutupi belahan dada nya, Eren mendekati Luvi dan memeluk tubuh mungil itu menahan rasa gemas.

“Kau malah makin terlihat seperti anak kecil dengan piyama nya. Ugh! Menggemaskan...”

Gemas si pria sambil mencubit kedua pipi Luvi sementara si wanita hanya menatap datar. Bahkan Eren sudah menyatukan hidung mereka lalu mengecup singkat bibir Luvi walaupun sedikit di lumat.

“Ini balasan ku sayang...”
Si pria menyeringai jahil menggendong tubuh mungil itu gaya koala lalu merebahkan nya di kasur tak mempedulikan wajah kaget dari sang dara, Eren tambah menyeringai setelah berhasil meng-kabedon Luvi di kasur.

“Jamet syaland!!” -Luvi
“Ya, aku juga mencintaimu...” -Eren

“Gue g bilang begitu Jamet!” Luvi menatap kesal wajah Eren yang dengan santainya menciumi ceruk lehernya membuat jantung jedag-jedug!

“Sudah-sudah, ayo kita tidur! Elu gak tau ini sudah malam? Eila juga sudah lama tidur pulas di kamarnya.” Eren pada akhirnya mengalah dia tak ingin mencari perkara daripada dia kena tendang keluar dari kamar:')

Hufftt~ nasib baik gue gak di 'ngap' ”
Gumam Luvi menyelimuti seluruh tubuhnya lalu menatap wajah polos Eren yang sudah tertidur pulas ia pun menyelimuti perut Eren.

“Polos banget pas tidur, jadi keinget elu waktu bayi gemoy bet! Eh pas udah gede malah jadi kuyang Paradis:')”

“Polos banget pas tidur, jadi keinget elu waktu bayi gemoy bet! Eh pas udah gede malah jadi kuyang Paradis:')”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerpen Gaje end😂

Mohon maaf lahir dan batin🙏
Idul Fitri 2022 M (1 Syawal 1443 Hijriyah)

“Besar atau kecil suatu kesalahan mohon maafkan. Walaupun sulit untuk melupakan apa yang telah terjadi dari kesalahan tersebut:)” -Me

𝐒𝐞𝐚 𝐨𝐟 𝐌𝐞𝐦𝐨𝐫𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang