(The Return of Superman!)

94 8 6
                                    

Cerpen gaje ooc | SnK modern version

Pada suatu hari di kediaman keluarga Yeager pagi-pagi sudah terdengar ricuh karena duo kembar yang masih berusia bocil susah di suruh mandi.

> Ya, tau sih kalau hari Minggu itu hari libur, tapi tolong kalo mandinya jangan ikutan libur jugak😭//Plak!

“Huffft, ayo kalian harus mandi...”
Seorang pria dewasa tengah mengepung ataupun mengejar duo kembar yang sudah berlari lincah dan gesit menghindari tangkapan sang ayah.

“Kami mau nya di mandikan sama mama!” Kedua kembar itu berucap kompak sementara Eren menghela nafas, hari ini Istrinya yaitu, Luvi tak ada di rumah karena ia ada suatu urusan. Kalau kedua anak bujang nya juga ikut dengan ibu mereka. Kedua anak bujang yaitu, Eldric dan Eilaria

“Hap!! Liam tertangkap!!!” seru Eren langsung memikul tubuh mungil salah satu putra kembar nya. Sementara Lian berlari untuk menyelamatkan Liam.

“Papa!! Turunkan Liam, dia takut ketinggian!” dusta Lian padahal Liam terbiasa manjat-manjat di pohon dekat rumah.

“Lian! Kau juga harus mandi! Papa janji habis mandi kita jalan-jalan...” bujuk Eren sambil tersenyum tipis sontak saja kedua anaknya itu mulai bersemangat untuk segera mandi.

Saat mandi pun mereka ternyata susah untuk dibersihkan karena terlalu hiperaktif bahkan Lian hampir tenggelam di dalam bathub untungnya dengan cepat sang ayah mengangkat tubuh kecilnya.

Sesudah mandi ayah beranak empat itu mulai memakaikan baju untuk dua anak kembar yang cukup nakal dan sangat aktif bergerak. Entah bagaimana bisa istrinya itu mampu bersabar saat mengurusi Liam dan Lian.

“Papa!! Ayo kita jalan-jalan!!” suara Liam yang terdengar serak-cempreng itu berteriak dengan semangat. Sementara Lian tengah menyisir rambutnya sesekali bergaya bak artis, Eren seketika sweatdrop melihat kelakuan anak-anaknya ಥ_ಥ

“Iya, bersiap-siaplah dulu. Liam di mana celanamu? Apa kau mau 'burung' mu terbang dan tak kembali? Lalu Lian kau sudah tampan jadi berhentilah memelototi cermin, nanti cerminannya pecah!🗿”

Sepertinya Eren cukup tertekan dengan duo kembar:') ya sepertinya si duo kembar akan menjadi anak baik saat di hadapan ibunya saja.



Time Skip: Jalan-jalan

Ketiganya tengah berjalan santai setelah melewati drama anak dan ayah pagi tadi.
Lalu menuju taman yang terlihat ramai banyak bocah-bocah seusia dengan dua kembar sedang bermain.

“Nah tak ingin ikut bermain?” tanya sang ayah sambil menyamai tingginya dengan anak-anak.

Liam dan Lian menatap dengan seksama banyak anak-anak yang bermain nampak sangat bersemangat dan gembira. Ketahuilah kedua kembar itu sangat nolep mereka selalu aktif di dalam rumah saja mengganggu kakak-kakak nya.

“Kami liat-liat aja:)”
Nah kan apa gue bilang. Eren mengerutkan keningnya padahal tadi si kembar nampak bersemangat saat akan di ajak jalan-jalan tapi kok sekarang begitu?

“Bermainlah dengan teman-teman baru, aku tidak melarang kalian. Asal jangan saling berkelahi itu saja...” sang ayah menepuk-nepuk puncak kepala kedua anaknya.

“Lebih baik kami berkelahi saja, daripada bermain dengan mereka:)” jawaban yang Lian berikan membuat Eren menatap datar heran dengan anaknya ini.

“Kenapa tak mau bermain dengan mereka? Aku tak tau kalau kalian berdua sebenarnya cukup pemalu? Padahal kelakuan nya sungguh terlalu🗿” celetuk Eren sontak keduanya menatap cemberut.

“Itu karena kami terlalu nyaman diam di rumah dan jarang bermain dengan teman-teman!” keduanya berbicara sambil menunduk sedih pada diri sendiri.

“Karena itu juga di sekolah kami selalu berdua, tak ada yang mau mendekati kami karena kami jarang bicara pada mereka!” Liam menahan tangis saat mengingat ia dan kembaran nya seperti di kucilkan.

Eren merasa tak tega karena terkesan memaksa anak-anaknya yang memang susah berinteraksi dengan orang lain.
“Iya, baiklah ayah akan mencoba untuk membantu kalian mencari teman ya?”

“Ummm!” keduanya mengangguk, sambil tersenyum Eren pun mengandeng tangan mungil kedua anaknya lalu berjalan menuju mainan pasir-pasiran yang dimana mereka akan membuat istana pasir. Jadi keinget path:)

“Pasir nya terlalu lembut! Kayak mana mau bikin istana pasir? Kalo Pasir nya aja meletoy?” celetuk Liam sambil mengenggam segumpal pasir.

“Kasih sedikit air..” nah kan akhirnya Lian berbicara sambil menatap saudaranya itu. Liam mengangguk dan mengambil air mineral kemasan yang ia bawa dari rumah.

“Tapi bukannya malah mirip tanah liat ya?” Liam bertanya sementara Lian menatap datar.

“Coba aja dulu_-”
Kedua kembar mulai asyik dengan diri sendiri membuat sebuah benteng kecil dan saling menghancurkan benteng satu sama lain seperti sedang berperang.

Sementara Eren hanya duduk diam memperhatikan kedua putranya yang sedang bermain sampai melupakan kehadiran dirinya.

“Yah! Kita sama-sama kalah!” Liam menghela nafas lesu menatap benteng pasir yang sudah hancur.

“Lebih tepat nya seri, tak ada yang kalah ataupun yang menang...” jelas Eren ikut nimbrung dan mengambil cetakan pasir dan ember berbentuk sebuah kastil (?)

“Itu yang terjadi jikalau kalian sama-sama kuat, tidak ada kekalahan ataupun kemenangan dari kedua belah pihak! Jadi percuma saja kalian bertarung dan berperang, kalau hasilnya seri.”

“Jadi, lebih baik berdamai saja ya??” tanya kedua anak kembar itu menatap wajah sang ayah. Eren membalasnya dengan menganggukkan kepala.

“Ya, permainan kalian tadi seperti mencerminkan perang saudara keduanya memiliki orang tua yang sama. Namun mereka memiliki pemikiran yang berbeda dan pandangan hidup yang berbeda pula. Kalau salah satunya ada yang menang dan ada yang kalah, pasti yang menang ini akan berkuasa. Sedangkan untuk yang kalah mungkin akan terasingkan?”

Perjelas Eren sukses membuat kedua anaknya melongo dengan wajah polos. Ya maklum aja:) Liam dan Lian memang suka bermain perang-perangan seperti yang barusan pasti keduanya baru sadar apa yang mereka lakukan itu hampir sama seperti apa yang Eren jelaskan.

(“Seperti di kehidupan lampau masa lalu, ada dua pangeran yang saling bersaing pada akhirnya salah-satu dari mereka harus ada yang mati yaitu, pangeran yang kedua. Sementara pangeran yang pertama telah dinobatkan sebagai raja keselanjutnya, karena telah berhasil membunuh saudaranya sendiri...”) Eren membatin merasa kasihan pada si 'pangeran yang kedua'.

Mungkin saja 'Pangeran yang kedua' ini adalah orang yang sangat bijaksana (?) Hanya saja terjebak pada emosi dari saudaranya.

“Liam, Lian? Kalian berdua harus selalu berdamai ya. Jangan sampai terjadi perang saudara:')” pesan sang ayah kepada kedua anaknya.




to be continued ⟩
Terima kasih sudah baca:)
Maaf kalau ceritanya membosankan^^

𝐒𝐞𝐚 𝐨𝐟 𝐌𝐞𝐦𝐨𝐫𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang