【Jangan Pergi】

120 15 14
                                    


sᴇʟᴀᴍᴀᴛ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ...

Di malam yang sepi hanya ada suara jangkrik yang menjadi backsound latar belakang dari gelapnya malam, ah jangan lupakan suara burung hantu yang mampu memutar kepalanya dan menatap tajam pada binatang kecil yang akan menjadi santapannya, burung yang satu ini memang benar-benar pantas di beri nama burung 'hantu'. Moga aja buwung Ereh tidak di mangsanya:')

Di sebuah rumah sederhana ada seorang pria dewasa yang tengah tertidur di kasur bersama dengan seorang wanita yang sudah sangat lama masih betah menutup matanya.


═══||═══

Si pria mendadak terbangun di sebuah tempat yang aneh tempat ini sangat mirip dengan Padang rumput luas di Paradis hanya saja seluruh langit nya bercahaya seindah aurora.

“Aku di mana? Ini bukan Paradis apalagi Path.”

Eren berjalan  menatap asing sekitaran lalu pandangan nya tertuju pada seorang wanita yang tengah memeluk kedua bocah laki-laki terlihat sangat familiar di mata Eren.

“Ibu sangat sayang pada kalian berdua begitu juga pada kakak-kakak kalian!”

“Ibu janji! Suatu saat nanti pasti ibu akan bangun dan merawat Liam dan Lian dengan baik. Maafkan ibu karena saat itu ibu tak sempat memberikan kasih sayang secara langsung kepada kalian berdua...”

Wanita ber-surai hitam panjang berucap sambil tersenyum lembut menepuk pelan kepala kedua anak kembarnya.

Sementara kedua bocah itu menangis karena baru pertama kali keduanya bertemu secara langsung dengan sang Mama walaupun hanya lewat perantara mimpi.

Hik, Mama! Kenapa Mama malah tidur sangat lama?!” protes Liam sambil memeluk ibunya erat begitu juga dengan Lian.

“Maafkan Mama sayang, mungkin karena tubuh Mama tidak sekuat dulu? Maka nya bisa tertidur sangat lama? Anak tampan gak boleh jadi seperti ini, nanti tampan nya berkurang lho!~”

“Luvi, Liam dan Lian?”
Gumam Eren menatap kosong ketiga nya ia tak percaya kalau wanita berambut panjang itu adalah Luvi. Atau dia yang memang tak memperhatikan kondisi istrinya selama ini?

“Liam dan Lian, lebih baik kalian kembali ke alam sadar kalian. Mama ingin bicara sesuatu pada seseorang, kita pasti bisa bertemu lagi kok sayang!” Luvi pun menyentuh kedua kening anaknya seketika keduanya menghilang dari alam bawah sadar.

Saat itu juga suasana di alam bawah sadar yang sudah Luvi buat jadi mencekam si ibu beranak empat itu berjalan mendekati Eren dengan aura gelap.

“Eren, aku merasa kalau kedua anak kita tidak berada di masa yang sekarang. Apa ini salah satu perbuatan mu?” ujar nya mengingat kalau Eilaria dan Eldric tak ada.

“Iya....” sahut Eren dia masih melongo menatap sosok Luvi yang sekarang.

“Apa maksud mu Hah?! Kau mengirim anak-anak mu sendiri ke masa lalu?! Bahaya!! Kalau Eila dan Eldric terluka atau segala macam bagaimana?!! Kalau sampai-sampai keduanya terluka parah aku tak mau berbicara sama sekali dengan mu!! Cerai aja nanti!!!”

Omel Luvi sambil menjambak rambut Eren sampai-sampai si pria meringis kesakitan:') *Kok gue ngebayangin nya kayak kelahi gaya cewe;-;

Ittai!!! Lepaskan jambakan mu Luvi!!” pekik Eren pastinya helaian rambut sudah rontok tercabut:')

“Ugh!! Kau kira Eldric dan Eila tak bisa melindungi satu sama lain? Keduanya tidak selemah itu! Kau sendiri tau kan? Gen kita berdua mengalir di dalam tubuh keduanya? Ternyata tenaga mu masih terasa kuat!” celetuk Eren mengusap-usap kepalanya sendiri, jangan sampai kepala nya copot lagi.

𝐒𝐞𝐚 𝐨𝐟 𝐌𝐞𝐦𝐨𝐫𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang