PDS 47

7.8K 1.1K 71
                                    

Hi guys

Nungguin up nggak? Kalau nggak, ya udah nggak papa

Jomblo malam minggunya di rumah kan? hahaha, kasian.

Jangan lupa vote dan komen!

Happy reading!!!

***

"Yank, teman-teman kamu sama abang kamu jadi ke sini?" tanya Reyfan yang asik bermanja-manjaan menjadikan perut sang istri sebagai bantal.

Pergerakan tangan Aletta berhenti sejenak, dilanjutkan menjawab, "Jadi."

Saat ini mereka berdua sedang berada di kamar, dengan Reyfan yang memainkan pusar istrinya. Pria itu akhir-akhir ini senang sekali menjadikan perut sang istri sebagai bantal.

"Kita beli perlengkapannya dulu, yuk!" ajak Reyfan, segera melepaskan tangannya dari pusar, dan bangun dari baringannya.

Orang yang diajak justru memejamkan matanya "Ngantuk, Mas. Lagian mereka juga udah bawa perlengkapan yang lainnya."

"Tapi nggak semua, kan?"

Aletta menggeleng. Bangun dari posisi baringannya, masuk ke dalam walk in closet. Begitupun dengan Reyfan yang langsung mengikuti wanitanya.

Mereka berdua keluar dengan outfit yang hampir serupa. Reyfan dengan kaos pendek serta celana jeans selutut. Sedangkan Aletta dengan kaos lengan pendek yang ujungnya dimasukkan ke dalam celana.

Dipertengahan perjalanan di tangga, handphone milik Aletta berdering sehingga menghentikan langkah mereka.

"Siapa?" tanya Reyfan penasaran. Takut-takut jika si pelaku penelpon istrinya adalah seorang pria.

Tertera nama Leanak kodok is calling. "Lea, Mas." Tanpa diminta, Aletta memperlihatkan layar handphonenya.

"Ya udah angkat dulu."

Menurut, diterimanya panggilan dari sang sahabat, tak lupa loudspeaker ikut dihidupkan. "Halo, apaan?" sapa Aletta pertama kali, terdengar tak ramah.

"Woo... Santai dong!" balas Lea di seberang sana.

Jeda beberapa detik, kembali dilanjutkannya maksud Lea menelfon. "Gue sama yang lain udah beli semua peralatannya, jadi lo sama Pak Reyfan nggak usah beli lagi. Udah kita yang bawa."

Nafas Aletta lega. Artinya dia tidak perlu pergi keluar. "Ya emang seharusnya gitu. Brarti kita nggak usah beli apa-apa lagi, kan? "

"Nggak. Kalian berdua nyiapin tempat sama alat-alat aja."

"Ya udah gue tutup, ya?" Belum sempat orang di seberang menjawab, Aletta langsung memutuskan panggilannya sepihak.

Digenggamnya gawainya kembali. "Tuh, kan! Udah dibeliin mereka, kita bersih-bersih halaman belakang aja, yuk, Mas!" ajak Aletta, putar balik ke dalam kamar guna berganti pakaian.

Tidak seperti sang istri yang berganti pakaian, Reyfan mulai mengambil peralatan kebersihan di dalam gudang di dekat kolam renang. Mengeluarkan mesin pemotong rumput, dia mulai memangkas rumput yang memanjang.

Terlihat Aletta baru saja keluar ke halaman belakang menggunakan kaos yang sama seperti tadi, namun dengan celana hanya sebatas paha saja. Dia mengambil sapu lidi dengan gagang panjang, selanjutnya menyapu bekas potongan rumput yang baru saja dipotong oleh sang suami.

"Situ, Yank!" ujar Reyfan, memberi arah kepada Aletta bagian yang belum tersapu.

Di tengah-tengah kegiatannya, Aletta mengerutkan keningnya heran ketika Reyfan sepertinya akan membersihkan air kolam renang. "Mau ngapain, Mas?"

Pak dosen sedeng [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang