Chapter 20

405 61 94
                                    

"Lo percaya sama gue, Dal?" tanya Stefan pada Dali. Dia benar-benar terheran-heran melihat keyakinan Dali disana.

Dali mengangguk, penuh penekanan. "Gue yakin sama lo, Fan! Gue juga ngerasa kalo kematian Adrial itu sabotase!"

"Makasih Dali. Thank you banget" ujar Stefan, langsung memeluk tubuh Dali.

Dali tersenyum ditengah-tengah pelukan itu. Dia membalas memeluk Stefan. "Sama-sama, Fan!"

Aldo tersenyum memandangi Dali dan Stefan yang terlihat begitu akur disana.

~

Julian bersama Adit dan Anwar tiba di rumah besar milik Arsen dan Julian. Mereka sudah memikirkan rencana ini matang-matang setelah mencopy banyak rekaman suara tersebut di banyak gadget dan drive account masing-masing.

Kemudian Julian segera menghampiri Arsen di rumah. "Arseeeennn!!! Arseeeennn" panggil Julian dengan tergesa. "Arsen, kamu dimana sayang???"

Arsen keluar dari kamarnya di lantai bawah dengan terkesiap, "Bang Yayan??? Ada apa sih?"

Julian memegang wajah Arsen sebentar, lalu dia memeluk tubuh Arsen seketika. "Maafin aku, maafin aku banget. Aku selalu nuduh kamu yang enggak-enggak. Aku mulai gak percaya sama kamu. Aku sampe ngelakuin hal-hal bodoh. Aku minta maaf, Sen. Aku minta maaf. Aku tau aku salah, aku minta maaf, Sen!"

Arsen seketika turut bersedih mendengar suaminya yang meminta-minta maaf padanya. Hatinya mencair dan luluh, "Udah, udah gapapa, Bang. Bang Yayan gak perlu minta maaf kayak gini! Bang Yayan suami Arsen, udah seharusnya juga Arsen dengerin apa kata-kata Bang Yayan"

Julian dengan cepat mengeluarkan ponselnya, "Sayang, sayang, aku punya satu bukti buat kamu tentang Caleb, Sayang! Kamu denger baik-baik! Adit sama Anwar yang berhasil ngejebak Tori untuk rekamin suara Caleb sama Miska. Ini sayang, dengerin"

Arsen seketika mendengarkan rekaman suara yang berisi suara Caleb disana. Terdengar dengan jelas suara Caleb yang merencanakan niat busuknya bersama Miska disana.

Sejurus Arsen melotot dan tertegun seketika. Dia merasa lemas ketika dia begitu ceroboh karena sudah mempercayai Caleb. Ditatapnya Julian lamat-lamat, "Bang Yayan... maafin Arsen, Bang!!! Arsen minta maaf sama Bang Yayan karena udah nyakitin hati suami Arsen sendiri" tangis sesal Arsem seketika pecah dan memeluk tubuh suaminya.

Julian tersenyum bahagia dengan tangisnya, "Gapapa, Sayang... kita sama-sama manusia. Punya kesalahan dan sering lupa. Bang Yayan juga banyak salah kok sama Arsen, yah! Gapapa! Yang penting sekarang Arsen udah tau semuanya"

Arsen manggut-manggut, "I love you, Bang Yayaaan!!! I love youuu!!!"

"I'm stuck on you, Arsen!"

"I'm stuck on you too, Bang Yayan!"

Adit dan Anwar tersenyum lebar melihat kebahagiaan keluarga Januar yang akhirnya kembali seperti semula. Mereka turut bahagia karena perjuangan mereka sebagai dua orang sahabat tidak berjalan sia-sia.

~

Caleb datang menuju rumah Arsen dan Julian. Arsen sengaja menjebaknya untuk datang ke rumahnya dan berkata bahwa dirumah sedang tidak ada siapa-siapa. Arsen berbohong dengan berkata bahwa dia merindukan Caleb dan memikirkan kembali perkataan Caleb sewaktu di kafe.

Caleb antusias datang sendirian menuju rumah Julian tersebut. Ia sama sekali tak merasa curiga karena undangan Arsen yang serba tiba-tiba tersebut.

Ketika dia masuk ke dalam rumah tersebut, seketika rumah itu terlihat gelap tanpa ada cahaya disana.

"Arsen....??? Arsen???" panggil Caleb di tengah gelapnya ruang tengah rumah itu.

Caleb tertawa kecil, "Kamu mau ngajakin make love in the darkness ya??? Pake dimatiin segala semua lampunya"

STUCK ON YOU 5 (FINAL 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang