Chapter 37

307 56 12
                                    

"Jadi apa motivasi lo, malem-malem begini dateng ke rumah gua? Tau dari mana juga rumah gua?" tanya Rama pada Yasmin.

"Dari duo mesum!" jawab Yasmin seadanya. Teh dan biskuit belum disentuhnya sejak tadi.

"Minum tehnya. Mumpung masih anget! Cuaca lagi dingin banget" suruh Rama.

Yasmin segera meminumnya. "Aaahhh, panas banget anjir!"

"Ya pelan-pelan makanya!"

Yasmin memutar bola matanya.

"Lo belum jawab pertanyaan gue yang pertama!" tutur Rama lagi.

"Gue kesini mau minta maaf sama lo!" cetus Yasmin.

"Minta maaf?"

"Perkara gue berantem sama Miska kemaren!" tukas Yasmin.

Rama mengernyitkan keningnya, "Gue gak anggep itu masalah kok!"

"Tetep aja, gue ngerasa bersalah! Apalagi waktu... gue marah ke elo!" timpal Yasmin.

Rama manggut-manggut. "Lo tuh bisa gak, sedikit lebih manis aja. Gak usah ke gue deh. Ke orang lain, aja"

"Yeeee... siapa elo ngatur-ngatur gue?"

"Ya gue emang bukan siapa-siapa. Tapi gue gak mau aja di hari ke hari lo, lo selalu tersulut emosi dan marah-marah gak jelas" tutur Rama.

Yasmin terdiam seketika.

"Kalo gak bisa langsung, di coba aja pelan-pelan" tambah Rama lagi.

Yasmin masih diam di tempatnya.

~

"Adrial belum pulang, Dan?" tanya Dali pada Aidan yang sedang bermain game di ponselnya. Mereka berdua berada di kamar Aidan. Dali memutuskan untuk menginap di rumah keluarga Januar karena Aidan memaksanya menginap di rumahnya.

"Tau, dari sore juga!" Aidan tetap fokus pada game-nya.

"Iiihhh... main game teruuuss" Dali menarik ponsel Aidan dari tangannya.

"Eehhh, aduuuhhh Daliii... itu tinggal satu match lagi tauuuu!"

"Bisa gak kalo Dali disini, Idan jangan main game gini. Kan gak enak di cuekin terus" ujar Dali.

Aidan tersenyum menggigit bibir, "Ooooowww... jadi ngerasa di cuekin niiihhh"

"Iya!"

Aidan lalu memeluk Dali dari belakang. "Yaudah, kalo gitu kita ngelakuin sesuatu yang bisa di lakuin berdua aja. Mau?"

"Belajar?" tanya Dali.

"Iya, tapi belajar biologi!" tandas Aidan sambil menciumi leher Dali.

"Yaudah, ambil gih buku cetaknya!" tutur Dali.

"Gausah pake buku. Kali ini praktek!" Aidan tersenyum di balik leher Dali.

"Ooooohhh... jadi pengin praktek???" tanya Dali.

Aidan mengangguk manja.

Dali kemudian tersenyum penuh kesempatan.

~

Ponsel Adrial berdering seketika. Dia melihat ke arah layar ponselnya. Nomor Stefan tertera disana.

Adrial sambil mendengus turut menjawab panggilan ponsel tersebut.

"Haloooo???" suara Stefan melengking di ujung sana.

Adrial mendesah malas. "Hm?"

"Udah nyampe?"

"Dah!"

"Terus sekarang lagi ngapain?"

"Lagi nelpon!"

STUCK ON YOU 5 (FINAL 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang