Chapter 14

413 71 37
                                    

Arsen terus menelpon Nanto namun tak ada jawaban. Dan untuk yang ke tujuh kali, barulah akhirnya Nanto menjawab telponnya.

"Halo, To..." Arsen bersuara hati-hati.

"Ya?" suara Nanto disana terdengar parau. Sepertinya sendu dan terlalu banyak diam.

"You okay?" tanya Arsen seketika.

Lama tak ada jawaban yang keluar dari mulut Nanto. Sampai kemudian yang terdengar adalah suara isakan.

Arsen semakin tak enak hati, "To... please, lo jangan nangis. Gua minta maaf. Gua sama sekali gak ada niatan untuk-"

"It's okay, Sen. I'm fine..." jawab Nanto, memotong.

"To... kita bisa ketemu?" tanya Arsen hati-hati.

"Dimana?"

"Kafe Batavia?"

"Oke"

"Gue langsung kesana ya"

Telpon ditutup oleh Nanto. Meski begitu di kepala Arsen terlalu banyak urusan dan segala hal yang perlu ia selesaikan. Salah satunya Nanto. Junior sukses menghancurkan semuanya.

~

"Daliii..." panggil Aidan dari kejauhan, dia berlari menghampiri kekasihnya itu.

Namun Dali hanya melengos cuek meninggalkannya.

"Daliiii"

"Tau ah"

"Hey, gadun"

"Bodo!"

"Sayaaaaang" Aidan mengambil tangan Dali seketika sampai langkah mereka berdua sama-sama terhenti.

"Apaaa???" kesal Dali.

"Kok jadi marah-marah gini?" tanya Aidan.

"Kamu pikir aja lah, Dan! Aku sebel sama kamu yang gak pernah mikir panjang dan dewasa, tau gak!" ujar Dali.

"Panjang ah!" jawab Aidan.

"Apanya?" Dali malah bingung.

Aidan menyengir, memainkan alisnya. "Itu!"

Dali kemudian memukul-mukul bahu Aidan, "Iiiiihhh!!! Nyebelin banget sih!"

"Hehehe iya iya, becanda becandaaa!"

"Serius, Aidan! Aku gak suka cara kamu mempermalukan Stefan kayak tadi pagi. Kasian kan dia!"

"Loh, bukan gua kok yang muter videonya. Tapi anak-anak dikelas"

"Tapi videonya dari kamu kan?"

Aidan menggeleng. "Enggak!"

"Jangan bohong!"

"Sumpah demi Allah! A-L-L-A-H!!!" cetus Aidan.

Dali jadi bingung sendiri, "Jadi bukan kamu?"

"Gua aja kaget, tau-tau heboh di grup sekolah. Tapi seru juga sih, jadi bisa liat punyanya si Stefan! Lumayan panjang juga ya, biar pun kecil!" cetus Aidan menyengir.

Dali memukul lengan Aidan lagi.

"Sakit tau!"

"Ngeres mulu dari tadi"

"Hehehe. Makanya sapuin dong!"

"Iiiiiiihhh" Dali mencubit lengan Aidan. "Serius dikit keeek!"

"Iya iya iya, ampun ampun ampun!" ringis Aidan.

Dali terdiam seketika. "Terus kalo bukan kamu, siapa?"

"Yasmin kali!" cetus Aidan tiba-tiba.

"What???"

STUCK ON YOU 5 (FINAL 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang