Chapter 27

315 65 15
                                    

"What?" Arsen tak habis pikir dengan tindakan Caleb kali ini.

"Makanya kalian itu jangan suka mengulangi kebodohan kalian, kenapa sih!" tukas Caleb.

Lantas dia pun mengingat lagi kejadian saat mobil Adrial kecelakaan.

Cepat, Caleb langsung turun dari mobilnya usai menyaksikan mobil Adrial yang meledak di sana. Niatnya adalah untuk memastikan kalau-kalau Adrial benar-benar sudah mati.

Alih-alih mencari jasad Adrial di dalam mobil, Caleb bingung sejenak ketika dia melihat bagian depan di mobil itu yang sama sekali tak ada orang.

Caleb berpikir mungkin saat mobil meledak, Adrial terpental dari dalam mobil. Atau malah berhasil meloloskan diri.

Tapi nyatanya tidak. Begitu Caleb melihat jejak darah yang membubuhi rumput liar hingga menuju tepi aliran sungai kecil, disanalah dia menemukan sebujur tubuh yang lemas tak sadarkan diri sama sekali.

Adrial.

Barulah Caleb langsung memboyong tubuh Adrial ke dalam mobilnya dan menyembunyikannya di suatu rumah yang jauh dari sana.

Secepat kilat Caleb turut menyusun rencana untuk menaruh jasad palsu di dalam bangkai mobil Adrial tersebut.

Dengan segala susunan rencananya yang ada, Caleb berhasil mengelabui Adrial dengan menghasutnya untuk menandatangani surat pengalihan harta warisannya di atas materai tersebut.

Barulah Caleb tahu dari kuasa hukum keluarga Julian bahwa Adrial telah diwariskan rumah miliknya beserta tiga anak cabang perusahaan Arjul Industries yang bertepat di Indonesia, Vietnam dan New York.

"Kalian silahkan angkat kaki dari rumah ini, Julian!" tegas Caleb.

"BRENGSEKK!!!" PLAK!!! Arsen langsung menampar pipi Caleb dengan kencang.

Julian langsung menahan Arsen agar tak melakukan tindakan lainnya lagi.

Sementara Caleb hanya tersenyum manis di hadapan Arjul yang sedang geram padanya. "Oh, come on, Arsen! Harta kalian masih banyak! Kehilangan beberapa aja apa salahnya sih?"

"FUCK YOU, CALEB!" teriak Arsen.

Julian menahan tangan Arsen seketika. Arsen menoleh dan menatapnya, ada kepasrahan di wajah Julian yang bukan Julian sekali.

"BANG!!! Ini udah keterlaluan, Bang! Kita-"

"Kita kalah, Arsen. Kita pergi dari sini" ujar Julian seketika.

Arsen bertambah sungut dan tak habis pikir pada Julian, "BANG YAYAN!!! Bang Yayan kenapa jadi lemah gini sih, hah? Ini haknya Adrial, Bang! Ini rumah anak kita! Ini-"

"Yang penting keluarga kita lengkap, Sayang! Adrial balik lagi ke kita! Ada kamu, Aidan sama Adrial, itu udah lebih dari cukup buat aku, Sen!" ujar Julian.

Arsen menitihkan air matanya, dia langsung memeluk Julian dengan erat.

"Susah senang kita sama-sama, Sayang! Kita gak sendirian! Oke?" Julian mengelus punggung Arsen dengan tulus.

Arsen mengangguk dalam pelukan itu

"Udah dong dramanya. Lebay banget sih. Kalian keluar dari rumah saya!" tukas Caleb.

Arsen kembali menatap Caleb lamat-lamat. Tajam, penuh peringatan. "Ambil, Cal! Lo ambil semua ini! Meski yang lo rebut ini adalah haknya Adrial. Kalo gue jadi lo, gue malu banget, Cal! Lo gak akan pernah bisa berubah. Gue cuma bisa nunggu... Tuhan memberikan balasan yang lebih dari ini buat lo! Sampe lo gak bisa tenang dengan apa yang lo punya! Dan berakhir sendirian!"

Caleb hanya memasang raut menantang. "I dont believe that, Arsen! God does'nt exist!!"

"Hati-hati sama ucapan lo, iblis!" tukas Arsen.

STUCK ON YOU 5 (FINAL 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang