Senin pagi, manda telah pergi menuju lokasi syutingnya. Setelah wanita itu benar-benar pergi, arya juga segera mengajak rendi untuk pulang kerumah. Arya sudah bertekad untuk berbicara dengan sang ayah hari ini, ia tidak bisa terus menerus berada dalam kekangan adiwijaya. Arya sudah dewasa dan arya berhak hidup dengan keputusan yang ia ambil ke depannya.
Setibanya di kediaman adiwijaya arya segera menghampiri pria paruh baya itu yang tengah memberi makan ikan ikan di kolam kesayangannya.
"Pagi pah." Sapa arya dengan nada setengah malas.
"Ada apa?" Seperti biasa, nada adiwijaya selalu saja terdengar dingin. Namun arya sudah sangat kebal dengan sikap ayahnya itu.
"Saya perlu bicara sama papah, hanya berdua."
Adiwijaya memiringkan kepalanya, ia melemparkan semua sisa pakan ikan di dalam tangannya.
"Di ruang kerja papah."
Ajak adiwijaya kemudian. Arya menurut saja, ia pun mengikuti langkah adiwijaya yang mulai memasuki ke ruang kerja nya.
Entah apa saja yang dibicarakan anak dan ayah itu. Namun arya cukup lama berada di ruang kerja adiwijaya.
"Oke, 3 bulan." Ucap adiwijaya dengan wajah tegasnya.
Arya mengangguk, setelah itu pria bertubuh tinggi itu segera meninggalkan ruang kerja adiwijaya.
"Bagaimana tanggapan bapak mas?" Tanya rendi yang sedari tadi rupanya menunggu arya.
"Dia setuju ren, 3 bulan." Jawab arya dengan senyuman kecilnya.
Rendi terlihat menghela nafasnya, arya memang akan selalu mampu meyakinkan sang ayah. Walaupun pasti nya mereka harus melewati perdebatan yang sengit lebih dulu.
"Ayo kegudang, saya mau bertemu pria itu. Saya akan tanya langsung sama dia." Ucap arya mengajak rendi. Pria itu mulai berjalan cepat dengan diikuti oleh rendi.
***
Saat siang hari, cika terlihat sibuk menyiapkan makan siang untuk manda.
Ia melirik ke sekeliling ruang basecamp namun sosok manda belum terlihat padahal wanita itu telah selesai take beberapa menit lalu."Mana sih dia.." Ucap cika mulai mencari cari manda.
Ia segera mengelilingi area hotel tempat lokasi syuting berlangsung. Sudah beberapa menit mencari namun cika belum bisa menemukan manda di sudut manapun juga.
Namun ketika melewati sebuah ruangan, cika berhenti sejenak. Ia mendengar sebuah suara yang tak asing lagi untuknya.
Ia segera mendekat ke ruangan yang ada di ujung. Cika menutup mulutnya ketika ia melihat manda dan al yang tengah berbalas ciuman disana.
Wajah cika nampak pucat pasi, ia tidak menyangka sama sekali bahwa manda bisa melakukan ini mengingat status nya saat ini yang tak lain adalah isteri arya.
Cika sudah bersiap pergi, namun ketika berbalik tanpa sengaja cika menendang sebuah tong sampang sehingga membuat kedua pasangan yang tengah berbagi saliva itu segera melepas pagutan keduanya.
"Cika.."
Ujar manda yang cukup terkejut ketika melihat sosok cika disana.
"So-sorry.."
Cika berjalan cepat, ia meninggalkan manda dan al yang nampak sama sama terkejut saat itu.
"Ya ampun ka, cika pake liat lagi.." Gumam manda menunduk kesal.
Al mengelus punggung andin, berusaha menenangkan manda.
"Nanti kamu ngomong pelan pelan aja sama dia ya, biar dia ga bilang ke siapapun." Ucap al dengan senyuman tipisnya. Senyuman yang akhirnya membuat manda menyukai pria yang menjadi lawan mainnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love (END)
Fanfiction"Tak perlu sebuah alasan untuk jatuh cinta." Arya saloka adiwijaya Amanda lugue Start : 02 Feb 22 End : 21 Sep 22