"Nok.."
Cika berusaha membangunkan manda yang ternyata sepanjang perjalanan tadi terlelap. Dan saat manda membuka mata, rupanya mereka telah tiba di rumah.
Ia menatap layar ponselnya dan melihat jam yang sudah menunjukkan pukul sembilan malam.
Setelah turun dari mobilnya manda sejenak menatap garasi rumahnya. Namun tak ada mobil sang suami yang terparkir disana.
"Pak rendi langsung hubungi pak gio sekarang ya." Suruh manda lagi. Perasaan nya semakin tak menentu, dan tak mungkin arya membiarkannya gelisah seperti ini tanpa kabar sama sekali.
"Baik mba."
Jawab rendi, setelah manda masuk bersama cika ke dalam rumah rendi segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi anak buahnya bukan pak gio karena sesungguhnya siang tadi rendi telah mengubungi pak gio dan menanyakan keberadaan arya..namun jawaban pria itu cukup membuat rendi sedikit panik karena ia mengatakan bahwa arya telah pulang tadi.
"Bagaiamana apa sudah dapat kabar?" Tanya rendi pada seseorang disana..
"Belum pak, kami tak bisa melacak pak arya." Jawab salah seorang anak buah rendi di sana..
Rendi semakin pucat saja, entah dimana arya berada. Dan tak biasanya pria itu tak memberi tahu apapun padanya.
"Kamu terus cari mas arya, kerahkan rekan yang lainnya." Suruh rendi dengan cukup tegasnya.
Setelah sambungan teleponnya terputus ia berusaha menghubungi arya lagi, namun sayang ponsel arya masih belum bisa di hubungi.
Sedang di dalam rumahnya, manda yang telah berganti pakaian dan mandi kini menunggu kabar arya di ruang tengah bersama cika.
"Bagaimana pak rendi?" Tanya manda ketika rendi baru saja masuk ke dalam rumah.
Wajah rendi cukup pucat dan manda yakin ada yang tak beres yang telah terjadi pada sang suami.
"Pak rendi..!" Bentak manda.
"Emm mas arya masih bersama pak gio mba." Dusta rendi pada akhirnya.
Ia tak mau membuat manda panik dengan ketidak jelasan keberadaan arya saat ini. Mereka harus tetap tenang dan lagi anak buah rendi sedang berusaha mencari keberadaan arya saat ini.
"Sungguh pak rendi?" Tanya manda masih menatap tak percaya pada rendi.
Belum sempat menjawab, ketiganya serempak menatap ke arah pintu utama dimana sosok adiwijaya berjalan di dampingi sang isteri dan di belakang mereka ada sosok edo.
"Rendi, dimana arya?" Tanya adiwijaya dengan nada nyaringnya.
Rendi memejamkan matanya, sedang manda kini menatap sang mertua dengan kerutan di dahinya.
"Pah mah." Sapa manda, ia dengan cepat mendekati adiwijaya dan mencium tangan pria tua itu dan bergantian dengan sang ibu mertua.
"Bagaiaman arya? Apa sudah ada kabar?" Tanya adiwijaya menatap manda.
"Kata pak rendi mas arya masih bertemu pak gio." Jawab manda dengan polosnya.
Ia kembali menatap rendi yang saat ini memasang wajah serba salahnya.
"Tidak becus...!"
Adiwijaya menunjuk rendi dengan tongkat yang kini ia gunakan. Jelas sekali pria itu begitu marah pada rendi.
"Saya merawat kamu bukan untuk jadi patung, saya sudah sering bilang jaga arya..!" Bentak adiwijaya.
Jika sedang seperti ini adiwijaya tidak terlihat seperti orang yang baru terkena stroke. Karena ia masih sanggup memarahi rendi dengan begitu tegas dan kerasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love (END)
Fanfiction"Tak perlu sebuah alasan untuk jatuh cinta." Arya saloka adiwijaya Amanda lugue Start : 02 Feb 22 End : 21 Sep 22