Fall In Love (END)

Fall In Love 42

"pak arya benar-benar ga apa-apa saya tinggal?"

Dani yang baru saja membantu arya duduk di kamar hotelnya berusaha memastikan arya akan baik-baik saja jika ditinggal olehnya.

Dan rencananya dani akan kembali ke jakarta malam ini karena ia memiliki pekerjaan yang cukup penting di jakarta.

"Iya ga apa-apa. Terimakasih telah membantu saya ya dani," balas arya walau terlihat jelas ia meringis kesakitan.

Setelah kejadian jatuh dari tangga tadi arya memang segera dibawa kerumah sakit. Dan sialnya kali arya terpaksa harus di gyp karena ada tulang yang patah. Dan tentu saja rasa nyeri itu masih terasa sampai saat ini.

"Tidak masalah pak, saya minta maaf karena sepertinya ayah saya menghindari pak arya."

Arya mengangguk, benar sekali. Anak buah john memang sepertinya sudah mengetahui tujuan arya sehingga pria itu memilih kabur dan tak mau menemui arya.

"Ga apa-apa, nanti saya akan cari cara lain." Jawab arya lagi.

Lalu setelah itu dani benar-benar pergi meninggalkan arya seorang diri.
Pria berkulit cokelat itu segera meraih ponselnya setelah kepergian dani.

Ia mendapati banyak sekali telepon dari rendi cika dan hanya 2x telepon dari manda.
Pria itu memilih membuka pesan dari rendi lebih dulu.
Yang pertama arya lihat adalah sebuah foto manda bersama seorang pria yang dijelaskan rendi bernama abhimana.

Arya seketika teringat dengan sosok pria yang menelpon manda kemarin dan dipanggil mas abhi oleh isterinya. dan sungguh arya sangat benci mendengar panggilan mas itu di ucapkan manda untuk pria lain.

Arya segera menekan logo telepon dan tak menunggu lama rendi langsung mengangkat teleponnya.

"Siapa pria itu ren?"

"Mas arya baik-baik saja?" Tanya rendi cepat tanpa menjawab pertanyaan arya.

"Saya tanya siapa pria itu?!"

Dari nadanya rendi bisa tau bahwa arya pasti tengah tak bersahabat saat ini.

"Dia pak abhimana mas. Rekan kerja mba manda.."

"Bagaimana dia memperlakukan isteri saya?!" Tanya arya lagi.

"Mba manda bersikap sangat profesional mas."

"Saya tanya pria itu..!"

Rendi menelan ludahnya mengapa arya jadi mudah marah seperti ini kepada dirinya.

"Sepertinya mas abhi tertarik dengan mba manda mas."

"Sudah saya duga, tatapan dia berbeda sama manda." Jawab arya yang begitu jeli ketika mengamati foto yang dikirimkan oleh rendi.

"Lalu berita apa lagi tentang manda hari ini?" Tanya arya lagi.

Rendi terdiam sejenak, entah ia harus jujur tentang al yang tadi sempat memegang tangan manda atau tidak.. karena sepertinya arya benar-benar tengah tak bersahabat saat ini.

"Rendi ada apa?!" Tanya arya lagi di sebrang sana dengan nada cukup tegas..

"Tadi pak al sempat menyentuh mba manda mas. Tapi untung bodyguard kita segera menghalanginya." Jelas rendi dengan sangat hati-hati.

Rendi bisa mendengar bagaimana arya yang berdecak sebal disebrang sana.

"Baru sehari saya tidak di samping dia. Kayaknya pria pria langsung mendekati dia ya." Gerutu arya yang terdengar sangat terbakar cemburu.

"Kalau saya tadi mati pas jatuh, mungkin ga lama lagi manda sudah dapat pengganti saya." Lanjut arya masih mengomel..

Rendi yang mendengar arya terjatuh seketika terkejut bukan main."mas arya jatuh?" Tanya rendi.