Setelah bertemu dengan glenca, arya merasa bimbang sekarang. Ia tidak mau melibatkan glenca sebenarnya namun hanya tinggal glenca seorang yang kini menjadi harapan arya.
Pria itu mengeluarkan ponselnya dan menekan tombol call pada nomer sisca. Dan tak lama sang adik angkat yang merangkap sebagai dokternya mengangkat telepon dari arya.
"Halo ka, kakak baik-baik saja kan?" Tanya sisca di sebrang sana, pertanyaan yang selalu sama setiap arya menelponnya.
"Glenca adalah putri john." Ucap arya langsung pada inti tujuannya menelpon sisca.
Sisca terkejut bukan main di sebrang sana. "Kakak serius?"
"Ya sis, apa kamu bisa bujuk dia agar membantu saya?"
Sisca terdiam ia tak langsung menjawab karena terkejut dengan info yang baru di sampaikan oleh arya.
"Akan aku usahakan ka." Jawab Sisca akhirnya. "Tapi kaka bener baik-baik saja kan?" Tanya Sisca sekali lagi untuk memastikan.
"Kamu tenang aja sis saya baik kok, ya sudah saya matikan ya."
Tanpa menunggu jawaban sisca arya telah mematikan sambungan telepon itu. Namun tak lama ponselnya berdering, arya melirik pada layar ponselnya.
Arya menyerngitkan dahinya saat mendapati nama sang ayah di ponselnya.
"Kamu dimana arya?" Tanya adiwijaya di sebrang sana.
"Dalam perjalanan pulang." Jawab arya dengan malasnya.
"Ke kantor papah, sekarang."
Arya mendengus kesal, selalu saja bersikap semaunya dan tak mau mendengarkan orang.
Arya menatap ponselnya yang telah mati dan menggelengkan kepalanya. "Kita ke kantor si pak tua ren." Suruh arya pada rendi yang menyetir di sisinya.
"Baik mas."
Rendi memutar kembali arah mobilnya lalu membawa arya ke kantor milik adiwijaya.
PT. ALA adalah perusahaan yang dibangun dengan penuh perjuangan oleh adiwijaya.ALA di ambil dari huruf depan namanya, laras serta arya. Ya perusahaan ini adalah bukti bagaimana perjuangan dan dukungan dari laras serta arya yang membuat adiwijaya selalu bersemangat pada saat itu. Namun sayang, arya sang putra tunggal sama sekali tak pernah mau membantu adiwijaya untuk mengurus perusahaan ini yang kelak akan menjadi milik arya sepenuhnya.
Arya dan rendi memasuki perusahaan itu, namun perusahaan itu telah sepi hanya beberapa karyawan saja yang tersisa karena memang ini sudah cukup larut.
"Selamat malam mba, kami mau bertemu pak adiwijaya." Rendi membuka suara ketika mereka tiba di depan receptionist perusahaan tersebut yang aneh nya masih stand by.
"Apa sudah buat janji pak?"
"Kami disuruh kemari oleh beliau." Jawab rendi dengan penuh wibawanya. Sedang arya ia hanya bersikap cuek saja dan memilih melihat-lihat kantor sang ayah yang memang sangat besar.
"Sebentar saya informasikan dulu pada sekretaris pak adi, maaf boleh saya tau nama bapak?" Tanyanya kemudian.
"Rendi."
Lalu si wanita berparas cantik itu segera menelpon ke sekretaris pribadi adiwijaya dan memberi tau bahwa ada tamu untuk bos besar mereka.
"Bapak boleh tunggu sebentar, nanti akan ada yang jemput." Ucap wanita itu lagi dengan ramahnya.
Rendi meminta arya untuk duduk dulu, namun pria itu menggelengkan kepalanya. "Kalau di kasih warna hitam dan pakai kaca lobby ini akan lebih bagus ya ren." Ucap arya tiba-tiba..
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love (END)
Fanfiction"Tak perlu sebuah alasan untuk jatuh cinta." Arya saloka adiwijaya Amanda lugue Start : 02 Feb 22 End : 21 Sep 22