Ghisa, chika dan glenca terlihat setia menemani manda yang kini berada diruang VVIP tempat dimana arya di rawat.
Memang kondisi arya cukup parah namun tak separah rendi yang terpaksa menjalankan operasi karena luka tembak dan juga adanya pendarahan dikepala rendi akibat pukulan yang cukup sering dan juga kuat.
"Man, makan dulu ya." Suruh cika menyerahkan sebuah box nasi yang telah ia siapkan untuk manda.
"Nanti aja ci." Jawab manda menggelengkan kepalanya.
"Makan lah man, nanti kamu sakit." Bujuk glenca yang berdiri di sisi kanan manda dan mengelus bahu manda.
"Iya man, kamu juga harus jaga kesehatan kalau mau menjaga suami kamu." Ghisa, iapun tak mau tinggal diam dan membantu membujuk manda.
"Aku ga bisa nelen nasi itu sebelum mas arya membuka matanya." Jawab manda masih menatap tubuh sang suami yang tergeletak tak berdaya diatas ranjang rumah sakit.
Semua terdiam, susah sekali membujuk manda yang keras kepala ini. Padahal dari kemarin manda tidak makan sama sekali, ia hanya meminum teh untuk mengisi tenaganya.
"Kapan mas arya membuka matanya sih? Aku kangen sama kamu mas." Bisik manda menggenggam tangan sang suami dengan eratnya.
Kembali air mata manda mengalir. Ia masih saja merasakan ketakutan, takut ditinggalkan oleh sang suami.
Glenca menepuk bahu manda memberi kekuatan bagi teman yang sudah ia anggap sebagai adiknya itu.
"Mba ghisa, apa boleh aku tanya bagaimana willy sekarang?" Tanya manda.
"Hmm maaaf manda mas vegro ga jawab telepon aku." Jawab ghisa dengan nada lemahnya.
"Aku benar-benar ga bisa terima apa yang sudah dia lakuin sama suami aku, mertua aku bahkan rendi. Aku mohon beri keadilan untuk kami mba ." Manda berucap penuh dengan penekan dan kebencian yang besar tentunya pada willy.
"Kamu tenang saja mas vegro pasti akan membalaskan semuanya pada si tua sialan itu." Jawab ghisa dengan yakinnya.
Karena terakhir kali ia berhubungan dengan smith, pria itu mengatakan bahwa mereka akan mengeksekusi willy dengan cara mereka tentunya.
"Terimakasih banyak ya mba, kalau ga ada mba ghisa mungkin.."
"Hey tenang aja, sejak pertemuan pertama kita aku sudah langsung sayang sama kamu manda. Dan aku harap kita bisa berteman ya." Ghisa turut mengelus punggung manda yang tersenyum padanya.
"Bukan hanya berteman, tapi mulai saat ini aku sudah anggap mba ghisa itu keluarga ku."
Tok tok tok..
Ke empatnya serentak menatap ke arah pintu ruang rawat arya.
"Masuk.." teriak manda.
Disana manda bisa melihat pintu terbuka dan muncullah pria bertubuh besar yang tak lain adalah rico dan beberapa orang management nya yang cukup manda kenali.
"Dek.."
Manda memasang wajah datarnya. Entah dari mana si gendut itu mengetahui kejadian yang menimpa keluarganya. Karena semalam rico sempat mengiriminya pesan dan menyampaikan ucapan turut bersedih atas semua musibah yang manda dan keluarga alami.
Karena pria itu berjalan mendekati manda tentu saja ketiga wanita yang sedari tadi menemani manda berangsur menjauh dan memberi ruang untuk rico dan juga teamnya.
"Gimana keadaan arya?" Tanya rico yang entah mengapa malas sekali untuk manda jawab.
"Belum sadar dari kemarin." Jawab manda seala kadarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love (END)
Fanfiction"Tak perlu sebuah alasan untuk jatuh cinta." Arya saloka adiwijaya Amanda lugue Start : 02 Feb 22 End : 21 Sep 22