Part 2

1.1K 70 8
                                    


new yang berjalan disamping sang suami dan nanon berada digendongan papanya, menuju poli anak untuk memeriksa keadaan nanon. anak itu ceria sekali seperti tidak ada yang di takutkan, karena papa berjanji kalo nanon tidak akan di suntik. jadi nanon bisa santai saja karena dia tau bahwa papa adalah laki-laki yang dapat dipercaya.


*semoga saja ya non*

"selamat siang, ada yang bisa saya bantu" sapa seorang dokter yang menyambut kedatangan keluarga kecil new

"siang dokter, saya ingin memeriksa keadaan anak saya"

"boleh pak, baik silahkan untuk anaknya di baringkan dikasur"

setelah dokter memeriksa keadaan nanon, memberikan saran untuk lebih banyak makan sayur dan berolahraga teratur, namun dokter pun memberikan beberapa vitamin untuk nanon.

"mungkin kondisi anak anda sedang kecapean, di usahakan untuk tidur yang cukup juga ya pak ibu'

"baik dok terimakasih banyak"

"kalo nanti ada apa-apa bisa langsung ke rumah sakit kembali ya pak bu"



new dan sang suami mulai merasa lega atas penjelasan dokter tadi, new menggenggam tangan sang suami erat saat ingin memasuki sebuah lift dan di dalamnya terdapat orang yang telah mengkhianati dirinya, tentu sang suami tidak mengerti mengapa new sangat erat menggenggam tanganya.

"sayang kamu tidak ingi masuk?"

"eoh... iyaa ayo kita masuk"

hening menggambarkan keadaan didalam lift saat ini, new yang berada dipojok sebelah kiri sang suami berusaha untuk tidak melihat mereka bersama. bukan tidak mengikhlaskan kejadian 6 tahun silam, new berusaha untuk tidak bertemu dengan mereka. namun takdir berkata lain, hari ini di rumah sakit mereka bertemu.





^gun pov

"dok apakah janin saya sehat?"

"mohon maaf ibu, saya tidak menemukan janin di dalam rahim anda"

"jangan bohong, saya sudah mengeceknya 2 hari lalu berturut-turut"

"maaf bu tapi layar monitor tidak menunjukan ada janin"

"lantas bagaimana testpack yang saya punya kemarin"

"maaf bu saya hanya bisa mendoakan agar ibu bisa hamil"

gun yang bersikeras bahwa dia sedang mengandung pun hanya pasrah, karena untuk kesekian kalinya bahwa dia belum bisa hamil kembali, tay yang berada di sampingnya hanya pasrah. bagaimanapun gun istrinya, masa lalu biar jadi masa lalu, sedikit terbesit dalam benak tay untuk menemui new, namun dia belum tau keberadaan sang mantan istri. sangat tak tahu malu memang bagaimana dia telah menyakiti new dan berharap untuk bertemu dengannya.

"lebih baik sekarang kita pulang, aku ada rapat penting dikantor"

tay membimbing gun untuk keluar dari ruangan dokter obgyn tersebut dan menuju lift untuk mengambil mobil yang terpakir di basement.



*TING....

pintu lift terbuka dan menampilkan sosok sepasang suami istri dan seorang anak laki-laki dalam gendongan sosok laki-laki itu. iya itu new thitipoom dan seorang laki-laki, tay tidak tau itu siapa namun jelas bahwa itu adalah suami sekaligus anak mereka. lihat lah tay mereka sangat bahagia sekarang, ada rasa lega namun juga sedih bahwa new sudah menemukan sosok pengganti dirinya

(ya menurut lu aja tay, masa mau galauin elu yang edan, gua sih gak sudi ya)


"sayang kamu tidak ingi masuk?"

"eoh... iyaa ayo kita masuk"

melihat mantan suami dan mantan teman yang tega merusak kepercayaannya kini muncul dihapannya, tuhan mengapa mempertemukan mereka kembali disaat luka ini sudah sembuh. jangan merusak mood new hanya menatap mereka, tidak sudi melihat merka. itu yang dipikirkan oleh new


namun gun yang melihat tay sedang menatap intens new dan keluarganya, dan lihat sosok anak laki-laki yang sedang dalam gendongan dan melihat ke arah tay, mereka saling bertukar pandang, gun memutuskan untuk menyapa mereka

"new, apa itu kau"

new yang meresa dipanggil tidak sudi menoleh namun sang suami yang merasa nama istrinya dipanggil pun menengok ke samping ke arah gun

"oh,kau pasti suami new kan, kenalkan saya gun dan itu suami saya tay tawan" 

"oh iya, saya suaminya new, off jumpol dan anak kami nanon"

(jodoh yang tertukar ini mah njir wkwk) 


"salam kenal off" gun menganggukan kepalanya sedikit

tay dan new tidak bersuara sama sekali, namun tay yang sedang memperhatikan sosok anak laki-laki ini, sedangkan new menggenggam tangan sang suami berharap agar lift cepat sampai


*TING....

 new dan off akhirnya keluar terlebih dahulu dan tanpa berbicara dengan mereka, off memposisikan nanon di baby car seatnya, off memerhatikan new tampak aneh namun ia urungkan untuk bertanya lebih lanjut, mungkin dirumah saja menunggu nanon tidur.


 disisi lain gun dan tay diam melihat new dan keluarganya meninggalkan mereka tanpa berbicara sepatah katapun.

"apa kau lihat, mantan istrimu sudah bahagia dan melupakan kamu"

"diam kamu, atau aku tinggal"

gun masih tidak percaya bagaimana mungkin bertemu kembali dengan mereka disini, sepertinya takdir sedang bercanda kepada mereka.




a love for usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang