Part 28

279 24 4
                                    

Berbulan-bulan sudah menunggu kepastian untuk status donor nanon belum juga jelas, namun keluarga new juga tidak pernah patah semangat dan terus berdoa agar bisa menemukan pendonor yang cocok, off semakin bimbang karena tidak mungkin anaknya kemo terus menerus sampai mendapat donor.

"hmmm sayang" off harus membicarakan ini sebelum terlambat

"iya kenapa sayang?"

"ini tentang pengobatan nanon"

Dirinya mesara gelisah saat off mulai membicarakan pengobatan nanon, new tidak ingin membebani off dengan masalah pengobatan ini. New sadar dirinya harus memikirkan perasaan suaminya juga.

"kalau kita ambil opsi yang ke-2 bagaimana?"

"aku yang sekarang ngga setuju"

"ini demi keselamatan nanon, aku sadar kalau aku melarang kamu untuk mengandung kembali aku sama saja membunuhnya pelan-pelan"

"ngga...ngga aku tau maksud kamu, aku paham perasaan kamu, benar kata kamu kalau aku mengandung anaknya lagi, lantas kedepannya bagaimana"

"tapi new, dengarkan aku baik-baik" off sambil memegang pundak new

"aku ngga mau denger" new menggeleng

"dengar, nanon ngga bisa terlalu lama dalam ketidak pastian ini menunggu pendonor mungkin sangat beresiko untuknya karena sel kankernya bisa sewaktu-waktu memburuk, sedangkan kalau kita menentukan untuk ambil darah tali pusat adik nanon, kita hanya tinggal menunggu sampai kamu melahirkan"

Semua penjelasan off memang masuk akal, apalagi status pendonor belum menemukan titik terang dan kondisi nanon sewaktu-waktu menurun, tapi mengandung kembali hanya untuk pengobatan nanon apa tidak terlalu egois, bagaimana nasib anak itu nanti bagaimana nasib pernikahannya selama ini, bahkan bagaimana dia bisa menerima bagian tay tawan dalam hidupnya lagi, ini terlalu rumit dan semoga ini bukan jalan yang tuhan pilih untuk dirinya dan keluarganya.

.

.

.

^rumah tay

Tay tawan menemukan bukti pakir rumah sakit tempat nanon dirawat tapi tanggalnya bukan tanggal dirinya pergi ke rumah sakit, lantas siapa yang pergi ke rumah sakit itu. Apa mungkin gun, tapi untuk apa dia pergi ke rumah sakit itu.

"gun"

"hmmm"

"aku nemu bukti parkir rumah sakit kamu ngapain ke sana?"

"haaa?" gawat gun ceroboh untuk membuang bukti parkir rumah sakit yang harusnya dia buang saja langsung tapi dia berfikir untuk memasukan kedalam tas

"kamu ngapain ke sana?"

"hmm itu aku, mau ubah jadwal pemeriksaan rutin"    "iya pemeriksaan rutin tay"

Merasa janggal jawaban terbata-bata

"beneran? Kamu ngga bohong kan?"

"kamu kenapa sih akhir-akhir ini kamu curigaan terus sama aku, kenapa?"

"kalau sampai kamu berbuat yang ngga-ngga aku gak akan segan-segan untuk usir kamu dari sini"

"apa sih kamu ini emang pikirannya jelek terus ke aku"

"aku cuma memperingati kamu dari awal"

a love for usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang