Part 37

287 20 2
                                    


"saya sebagai dokter nanon sangat menyarankan untuk mengambil pengobatan nanon dengan darah tali pusat"

"tapi dokter, kalau saya menolaknya bagaimana ?"

"saya juga tidak memaksakan keadaan, saya juga mengetahui jika anda dan ayah nanon sudah bercerai, tapi tolong pertimbangkan kembali saya tidak bisa menjamin kedepannya namun kalau memang ada adik nanon maka semua hanya tinggal menunggu masa anda melahirkan, resiko nanon tidak tertolong akan menjadi mengecil"

new menemui dokter sendirian, saran dokter dan perkataan suaminya juga sama, saat ini bukan hanya dirinya saja yang terlibat namun ada nasib anaknya.


"apa tidak sebaiknya kita mengambil opsi ke-2 aja?" 

"tidak..tidak aku tidak menyetujuinya, bagaimana bisa aku mengandung anak dari dia kembali"

"new ini juga demi nanon kalau kamu tidak lupa"

"meskipun begitu, aku juga ada hak untuk menolak memang kamu pikir mengandung lagi itu mudah"

"aku tau pasti sulit, tapi kamu pertimbangkan lagi, aku ngga masalah kamu mengandung anak itu"

"tapi kata kamu semua anak berhak  mendapat kasih sayang, bagaiman bisa aku memberikan kasih sayang ketika dia hadir, aku hanya menganggap dia sebagai penyelamat anak ku yang lainnya?"

.

.

.

tay hanya bisa melihat gun pergi, tidak bisa berbuat banyak. semua memang benar perasaanya, hatinya tidak bisa berpaling dari new, meski mencoba untuk melupakannya saja tay masih belum mampu, mungkin kini perasaan iba saja yang muncul untuk gun, lebih baik memang seperti ini dari pada dirinya menyakiti orang lain lagi, hatinya sudah tidak bisa menerima orang lain lagi.

"ada apa dengan kalian?"

ibu tay yang melihat gun pergi membawa koper besar, tidak biasanya menantunya membawa koper besar

"aku akan bercerai dengan gun bu"

"kamu menceraikan dia karena tidak bisa memiliki anak?"

"bukan bu, tapi aku yang brengsek karena mencintai orang lain ketika aku memiliki pasangan, ah tidak aku tidak bisa mencintai gun karena hatiku sudah milik new"

"kamu tidak lupa kan? kalau new sudah memiliki suami"

"tay tau bu, tay hanya tidak bisa menggantikan new bu, bukan berarti ingin merebut new"

"tay" suara kakanya memecah keheningan antara dirinya dan ibunya

"kenapa ka?"

"tentang nanon"

"oh kamu juga tau ternyata, iya pendonornya membatalkannya"

"lantas sekarang bagaimana?"

"entahlah aku tidak bisa berfikir dengan benar"

"bukannya ada opsi lain?"

"maksud mu apa?" sang ibu yang menyimak pembicaraan anaknya, tidak mengerti dengan opsi lain pengobatan cucunya

"nanon bisa saja tidak usah menunggu pendonor bu, kalau new dan tay memiliki anak kembali"

"iya bu, kalau new mengandung anak ku kembali dokter akan mengambil darah tali pusat adiknya"

"APA KALIAN SUDAH TIDAK WARAS, LANTAS ANAK ITU NANTI BAGAIMANA?"

ternyata ayahnya mendengar percakapan mereka dari tadi hanya tidak ingin ikut campur masalah anaknya, tidak ingin berbuat kesalahan yang ke-2 kalinya, namun kupingnya apa tidak salah mendengar, mengandung kembali anak tay 

"dengar penjelasan kaka yah"

"ayah ngga butuh penjelasan kamu, ayah butuh penjelasan tay langsung bagaimana kau menyembunyikan ini ha?"

"AYAH TAU KAN KALAU NEW SUDAH MEMILIKI SUAMI, APA KATA ORANG JIKA NEW MENGANDUNG ANAK KU LAGI YAH?"

"terus kamu mau anakmu tidak selamat?"


tay diam tidak bisa menjawab pertanyaan ayahnya, lebih baik dirinya masuk ke kamar, kepalanya sudah berat, dadanya sesak, dirinya juga sudah sangat lelah


"TAY JAWAB AYAH"

"TAY"

"TAY"

"sudah ini urusan mereka, kita sebagai orang tua hanya bisa mendukung dan berdoa yang terbaik untuk mereka"

"tapi tetap saja mereka hanya memikirkan harga diri dan ego sedangan cucuku harus menahan sakitnya dan berdekatan dengan maut"

"ayah, ini ngga bisa semudah itu, bahkan new sendiri menolak yah, kaka sudah mengetahui semua, bahkan dokter juga sudah menyarankan untuk pengambilan darah tali pusat"

"kamu sudah tau semua?" ayahnya heran mengapa anak sulungnya lebih tau kasus ini













"hmmm itu-






a love for usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang