Part 22

287 31 0
                                    

Mereka akhirnya keluar dari ruangan dokter, saling diam dan bingung dengan bagaimana membuka pembicaraan satu sama lain, new dengan ketakutan kalau off marah dan berfikir macam-macam, dan off dengan ketakutan kalau new menggambil opsi pengobatan itu. ini masalah serius dengan menyangkut nyawa seorang anak namun juga harga diri sebagai pasangan. entah jalan apa yang akan mereka ambil nanti, biarkan saja dulu untuk saat ini. fokus terlebih dahulu untuk membawa pulang nanon ke rumah



"bagaimana penjelasan dokter" ibu new yang memulai pembicaraan dan penasaran dengan keadaan cucunya karena setelah menemui dokter mereka malah saling diam

"bu, nanon bisa pulang besok dan dokter menyarankan untuk pola makan nanon di atur" off yang memberikan penjelasan kepada sang mertua, karena new masih diam saja

"oh syukurlah kalau sudah boleh pulang, tapi kenapa kalian malah terlihat cemas"

off bingung harus menjadwab apa, bagaimana ini 

"eoh, bu lebih baik kita fokus dengan kepulangan nanon dulu ya bu" akhirnya off mengalihkan pertanyaan tersebut

"iya iya syukur deh kalau memang nanon sudah bisa pulang"

akhirnya sang ibu juga tidak ingin mengetahui mengapa anak dan menantunya lebih banyak diam padahal kepulangan nanon merupakan harapan mereka saat ini.


masih dalam suasana canggung satu sama lain, namun kalau seperti ini bisa-bisa keadaan mereka yang tidak baik, off sadar kalau bukan dia yang memulai pembicaraan mungkin new akan diam saja.

"kamu mau nunggu nanon sampai besok atau kamu pulang?"

1...2..

"hemmm? ohh aku mau pulang dulu deh besok aku ke sini lagi, mau beresin kamar nanon sama beli bahan makanan, aku tinggal ngga apa-apa kan?"

"iyaa kamu pulang dulu aja ya, aku gantian jaga nanonnya"

new menjadi canggung dengan suaminya karena perkataan dokter tadi, bahkan suaminya juga tidak membahas apapun tentang itu, bagaimana ini new merasa bimbang.

"kalau kamu masih mikir tentang pengobatan nanon, lebih baik simpan dulu ya, aku ngga mau merusak suasana nanon pulang ke rumah" off berbicara seperti ini karena tidak ingin new diam seperti ini, biar nanti saja bicarakan lagi.

"maaf ya aku-

*chup

mengecup bibir new agar  tidak melanjutkan kata-katanya.

"cieee papa cium...cium mama" nanon keluar dari ruang rawatnya bersama sang nenek karena nanon menunggu mereka datang namun tidak kunjung datang akhirnya meminta sang nenek untuk mengantar kan ke papa dan mamanya.

"wah anak papa liat-liat nih, papa jadi malu"

"hehe nanon suka liat papa peluk mama juga ko kalau di rumah"

"stttt jangan di lanjutkan, udah cukup nanti papa mama kamu malu sayang, ayo kita balik aja ke kamar lagi ya"


a love for usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang