Part 32

261 21 5
                                    

"terimakasih dok atas kerja samanya, saya berhutang banyak dengan dokter"

"saya akan membantu anda sebisa saya tuan"

"tolong pantau terus perkembangan kondisi anak itu ke saya dan jangan beritahu siapapun tolong hanya menjadi rahasia kita"

"baik tuan saya mengerti"


.

.

.

"kamu dari mana aja?" 

saat gun membuka pintu, sebuah pertanyaan muncul dari suaminya dengan ekspresi tidak bersahabat

"kamu kenapa tay?"

"aku dari tadi telpon kamu, kenapa susah banget"

"aku ke rumah sakit tadi"

"kamu kenapa ngga bilang ke aku?"

"maksud kamu apa?"

"kamu yakin ngga ada yang ditutupin?"

"apasih kamu, aku ngga paham yang kamu maksud"

"kamu udah ngga bisa hamil"

gun heran, bagaimana tay bisa mengetahui kalau dirinya tidak bisa hamil lagi, siapa yang memberikan informasinya ini.

"kamu tau dari mana?"

"jawab aku, kenapa kamu nyembunyiin masalah ini?"

"kalau aku cerita apa kamu tetep pertahanin aku saat ayah kamu selalu bahas cucu"

"AKU JUGA PUNYA HATI TAY, SELAMA INI KAMU ACUH SAMA AKU, KAMU SEBAGAI SUAMI BUAT AKU TAPI NGGA PERNAH SEDIKIT PUN MIKIR PERASAAN AKU. OH IYA AKU LUPA KALAU KAMU CUMA CINTA NEW, AKU CUMA SEBAGAI PERUSAK KEBAHAGIAN KAMU SAMA NEW"

Pecah sudah emosi gun, pecah tangisan gun saat ini berusaha baik-baik saja. Hatinya terluka harga dirinya juga sudah tidak ada, orang-orang juga sudah mengenalnya sebagai manusia tidak tau diuntung karena mengambil suami temannya sendiri.

tanpa berkata apa-apap tay menghampiri gun, memeluk laki-laki lebih kecil darinya, teringat kata-kata ayahnya tadi siang untuk tidak meninggalkan gun, sedikit merutuki perlakukan dirinya selama ini, gun disini juga tidak sepenuhnya salah namun tetap tay masih meumpahkan kekesalannya dan menganggap bahwa gun orang yang salah.

"aku minta maaf kalau selama ini aku menyakiti mu"

gun tidak menjawab apa-apa lagi, dirinya sudah menyerah jika memang dirinya tidak bisa bersama dengan tay. dia menyerah untuk berjuang sendirian, bagaimana bisa dia bertahan jika memang tay tidak ingin bersama.


"lebih baik kita berpisah saja" 

"maaf aku minta maaf, aku bakal berusaha memperbaiki kesalah ku selama ini"

mungkin memang saatnya tay membuka hatinya untuk gun, mungkin sudah saatnya merelakan kebahagian new dengan orang lain.









a love for usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang