Part 45

548 26 3
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

typo deh kayanya, tolong harap maklum ya






Kini saat semua persiapan makan malam sudah siap, namun tay belum juga keluar dari kamar nanon, apa nanon terbangun ketika anaknya diletakan ditempat tidur, sehingga tay harus menunggu anaknya tertidur kembali, dari pada hanya menerka dan makanannya dingin kembali lebih baik new menghampiri langsung, dan melihat kondisi anaknya.

 masih menggunakan apron, new berjalan menuju kamar nanon, suasananya cukup tenang kalau memang anaknya terbangun pun pasti sedikit ada suara anaknya kini, namun sepertinya anaknya tidak terbangun. 

memegang knop pintu kamar nanon dengan perlahan berusaha untuk tidak membuat suara gaduh, takut menggangu anaknya tidur. pintu terdorong menampilkan suasana tamaram kamar anaknya, saat pintu kini mulai terbuka lebar, kini terlihat tay yang sedang duduk dibawah sambil mengusap kepala nanon yang tertidur, new tidak berniat memanggil tay segera, dirinya bahkan hanya berdiri diambang pintu yang terbuka, tangannya juga belum lepas dari knop pintu. Tentu pemandangan ini tidak asing baginya karena mantan suaminya tidak pernah absen untuk sekedar melihat nanon tidur, obat penghilang rasa lelah dia katanya.

tay melihat kebelakang ternyata ada new yang sedang melamun sambil memegang knop pintu, entah apa yang sedang new pikirkan,saat di rasa nanon sudah tertidur pulas, dirinya kini berdiri dan menghampiri new yang sedang melamun, saat tay mendekat pun new belum menyadarinya, hingga tay yang memegang pundak new.

"ah maaf aku berniat untuk memanggilmu untuk makan malam" new yang reflek sadar saat bahunya dipegang, menyembunyikan hal apa yang baru saja dia pikirkan 

"ada yang kau fikirkan?" tay penasaran apa yang dipikirkan oleh new tadi, namun dia tetap tidak akan memaksa untuk new bercerita lebih lanjut, dirinya sadar diri karena memang saat ini hanya status suaminya namun dirinya belum seutuhnya diterima oleh new dan nanon

"euhm ngga-ngga udah yuk makan, keburu dingin makananya" new yang beranjak lebih dulu takut jika ditanya lebih dalam oleh tay

maafkan aku, untuk saat ini memang aku belum siap menerima mu kembali dalam hidupku tay


.

.

.

suasana makan malam pengantin baru ini sangat jauh dari kata romantis, tidak ada tatapan cinta, lampu temaram ataupun sebuah lilin yang menerangi mereka makan, hanya makanan siap santap dan suara alat makan yang sedang terdengar, tay maupun new tidak berniat untuk membuka suara, entah apa yang dipikirkan oleh keduanya saat ini, yang jelas mereka hanya berfokus untuk makan malam.


setelah membersihkan dapur dan meja makan, tay segera menuju kamar new. karena sebelum dirinya membersihkan ruangan, dirinya sudah menyuruh new untuk lebih dulu ke kamar untuk istirahat. berjalan menuju kamar new, yang tay lihat kini sebuah pintu dengan warna coklat pekat dihadapannya. bingung saat ini yang tay rasakan untuk saat ini, entah kini perasaanya menjadi tidak bisa di deskripsikan, bahagia tentu saja ketika dirinya bisa kembali bersama mereka, namun disisi lain dirinya merasa bahwa pihak paling jahat karena memanfaatkan situasi seperti ini, benar jika dirinya memasuki kamar ini berarti dia seperti bajiangan diluar sana.



akhirnya tay berakhir di sebuah sofa panjang di ruang tengah, mengurungkan niatnya untuk memasuki kamar new dan akan merasa canggung jika memang sudah bersama new di dalam kamar. memilih berbaring dan mengecek ponselnya karena seharian ini tay tidak sempat melihat ataupun mengecek ponselnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

a love for usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang