Part 15

357 35 2
                                    

(●'◡'●) halo, jangan lupa klik ⭐

terimakasih (^◕.◕^)



kabar baik, hari ini nanon sadar, bahkan demamnya sudah turun semenjak semalam, dokter sudah menjadwalkan proses kemo, new sedikit lega anaknya sudah sadar, semoga pendonor untuk nanon segera ketemu.

"kamu kenapa ngga kerja?" new menegur off karena jam sudah menunjukan pukul 8 pagi tapi suaminya tidak terlihat siap-siap

"aku mau ambil cuti dulu, aku mau nemenin kamu sama nanon"

"jangan sayang, kamu kerja aja gapapa, masih ada aku sama mama"

"ngga bisa aku tetep mau jagain kalian"

"yaudah terserah kamu deh aku ngga bisa maksa"

"mending kamu lebih baik pulang, mandi istirhat oh iya kamu belum nengok toko kan udah hampir seminggu loh"

"ngga ah, aku mau di sini"

"udah sana gantian sama aku ngga apa-apa"

"yaudah aku nanti balik lagi jam 1 siang"

"iya, kamu hati-hati"

"bye sayang, titip salam buat nanon"

"bye, iya nanti aku sampein dari mama tersayang"

new pergi meninggalkan rumah sakit, untuk pulang ke rumah dan memeriksa tokonya, memang sudah memiliki orang kepercayaan untuk mengurus semua urusan toko, namun new tetap harus mengecek setidaknya seminggu 2 kali. biar tidak bosan di rumah juga sebenarnya


off yang sedang memperhatikan nanon dari jendela, melihat nanon sudah sadar rasanya bahagia sekali, tidak tega melihat anaknya terbaring lemah, bibirnya pucat, bahkan kulit bibirnya sudah mengelupas sedikit. nanon tidak mengeluh tentang jarum infusnya juga, anaknya sudah besar ternyata. saat jam besuk sudah ada, off berencana ingin menemui nanon, meski harus menggunakan baju khusus, tapi off tidak ingin nanon merasakan kesepian.


"pah apa aku akan mati?"

"kenapa kamu ngomong gitu nak?"

"soalnya aku di taro ruangan kaya gini" "mama sama papa aja ngga bisa masuk kaya biasanya"

"ngga sayang kamu ngga akan mati"

"tapi aku ngerasa lemes pa, ngerasa makanannya ngga enak"

"memang makanan rumah sakit seperti itu nak, makanya kamu sehat ya nanti kita makan kesukaan kamu"

"heumm"

"anak pintar, jagoan papa mama ini" off sambil mengusap kepala nanon, dan membayangkan kalau sampai ucapan sang anak terjadi bagaimana

"pah, kan ulang tahunnya mama sebentar lagi"

"iyaa kenapa sayang?"

"aku boleh minta tolong ngga?"

"tolong apa sayang?"

"aku mau beli hadiah untuk mama"

"terus?"

"aku mau papa belikan hadiah untuk mama pake uang nanon sendiri, uang nanon sudah banyak loh pa"

"oh iya, wah kamu hebat, tapi gimana kalau kamu aja yang beli kadonya papa anterin"

"ngga bisa pa, nanon takut ngga sempet belinya"

"ko kamu ngomongnya gitu nak, jangan gitu ya kasian mama kamu kalo denger"

"hehe, nanti papa tolong ambil kotak yang ada di kolong tempat tidur ya pa, uangnya nanon simpan di sana"

"iya nanti kita beli sama-sama ya"

"pokoknya nanon minta tolong ya pa" "ini rahasia kita berdua mama ngga boleh tau"


a love for usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang