*tut....tut...tut..tut
"halo"
"oh halo, maaf menggangu waktunya, apa kau sibuk?"
sambungan telpon itu tidak terputus tapi di ujung panggilan telpon itu tidak ada jawaban, apakah ini salah, ini konyol, tapi demi putranya new rela membuang semua ego dan harga dirinya, hampir menutup panggilan telpon tersebut, namun
"tidak, aku tidak sibuk, ini benar nyuwi?" "eoh maaf maksud ku apa ini new"
"iya ini aku, bisa kita bertemu di cafe dekat kantor mu, ada yang ingin aku bicarakan"
tanpa menunggu persetujuan tay, new memutuskan sambungan telponnya, dia bertkad ini demi putranya, demi kesembuhan sang anak.
new yang baru saja tiba cafe tersebut, sudah melihat lambaian tangan orang itu, orang yang paling dihindari oleh new, namun kini dia menghubunginya dan bertemu dengannya di tempat ini, tempat yang memiliki kenangan mereka, namun ini bukan saatnya untuk bernostalgia, ini hanya keadaan mendesak.
"halo new"
"halo tay"
"apa kabar" jujur tay berdebar seperti remaja yang melakukan kencan pertama
"aku akan langsung ke intinya"
tay merasa sedikit kecewa disaat pertanyaannya tidak di jawab, namun-
"anak ku sakit, leukemia akut dan membutuhkan donor sumsum tulang belakang, aku di sini untuk meminta mu melakukan test tersebut"
tiba-tiba ada apa ini, new meminta untuk dirinya melakukan test untuk donor sumsum tulang belakang anaknya, maksudnya apa. tay tidak paham, dia masih belum tau mengapa new meminta tolong kepadanya
"maksud kamu"
"iya anak itu adalah anak kamu juga"
mencerna ucapan new yang sangat mengejutkan, sangat sangat mengejutkan bagaimana bisa, dia dan anak itu dan bagaimana dia menyembunyikannya, apa ini, apa lelucon macam apa.
"kamu bagaimana bisa menyembunyikannya dari ku new"
"aku memang berniat menyembunyikannya sampai aku mati, namun tuhan tidak bersedia, anak ku membutuhkan donor sumsum tulang belakang, dokter menyarankan orang tuanya dan sanak saudara, namun aku dan ibuku tidak cocok begitu pula suamiku"
"kenapa kamu berniat sepertu itu"
"karena aku tidak akan rela anakku tau kalau ayahnya seorang bajingan, lebih baik menganggapnya mati"
"jadi kalau anak ku tidak sakit kau akan tetap menyembunyikannya"
"ANAK KU BUKAN ANAK KAMU"
"tapi ada bagian diriku dalam dirinya, kamu tidak bisa mengelak"
"jangan menggapnya sebagai anak mu, aku tidak sudi"
"maaf kan aku atas kesalahan dulu, aku minta maaf tidak menepati janjiku"
"sudah aku tidak ingin medengar pembelaan ataupun penjelasan mu"
"baik..baik besok aku akan melakukan test itu, tapi apa suami mu tau kalo aku ini"
"dia tau" singkat memberi penjelasan terhadap tay
new meninggalkan tay, dia tidak ingin lama-lama dan menjelaskan lebih dalam, baginya memberitahukan bahwa dia ayah dari anaknya sudah cukup.
setelah penjelasan singkat new tadi, tay berusaha memahami berita ini. bahwa anak itu adalah anak dirinya, namun anak itu juga sedang membutuhkan pertolongan secepatnya, rasa bersalah semakin dalam, jangan biarkan si kecil menerima akibat dari perbuataanya, tay merasa sebagai ayah yang buruk, dia tidak menyadari bahwa anak itu sudah ada saat mereka masih bersama, dan membuat luka sang ibu dan juga anak itu, dia memang tidak pantas sebagai ayah, maafkan ayah nak tidak menyadari hadirnya kamu.
menyesal bukan jalan keluar ataupun hal yang membuat anak itu sembuh, tay akan berusaha untuk membuat anaknya kembali sehat, dia berjanji akan membatu semaksimal mungkin, memberikan yang terbaik meski harus menukar semua yang dia punya, tay akan menebus kesalahannya terhadap anaknya.
/
/
/
"aku telpon hp kamu mati, aku telpon kantor katanya kamu udh keluar dari tadi, kamu dari mana aja?""bukan urusan kamu"
"tapi aku istri kamu"
"stop aku ngga ingin berdebat dengan mu"
"apa kamu mau kita berpisah?"
"stop gun aku pusing, aku tidak ingin berdebat tidak penting"
tay butuh waktu untuk menerima informasi tiba-tiba ini, membayangkan bagaimana anak itu lahir, bagaimana anak itu tumbuh, dia melewatkan masa-masa tumbuh kembang anaknya, anak kandungnya, benar ini memang pantas mendapatkan hukuman tersebut, biar saja tay tidak tau bahwa dia adalah anaknya namun mengapa tuhan membuat dia ikut menanggung beban juga. dia rela tidak tau sampai akhir asalkan anaknya sehat.
nak maafkan ayah belum sempat membahagiakan kamu dan ibumu, dan membuatmu ikut menanggung beban yang ayah buat, tetap kuat, dan tumbuh sehat, agar kamu bisa membahagiakan ibumu.

KAMU SEDANG MEMBACA
a love for us
Romansaorang tua adalah sosok yang akan hadir bersama kelahiran seorang anak, penuh cinta dan perjuangan untuk bisa bertemu buah hati. akan aku perjungankan kamu apapun itu meski didunia ini punya norma namun ibu akan melupakan norma demi kamu. SUDAH DI P...