Part 40

461 26 7
                                    


haiii, jangan lupa votenya kaka ( ̄y▽, ̄)╭  terimakasih

kayanya ceritanya makin bertele-tele ya T_T maaf ya kalau cerita gajelas (;'༎ຶД༎ຶ')







"aku akan meceraikan new, dan aku berharap kau tidak membuat kesalahan untuk ke-2 kalinya"  

"new sutuju untuk bercerai?" 

"tentu saja tidak, tapi demi anaknya dia akan melakukan segala macam cara bagaimanapun juga"

"kenapa harus perceraian?"

"aku tau kamu masih memiliki perasaan terhadap new, dan aku juga tau kalau new pun sama hanya saja dia masih menyangkal perasaannya saja"

"apa kau marah dengan new?"

"marah untuk?"

"marah karena selama ini kau dibohongi oleh perlakuannya"

"untuk apa aku marah, aku bahkan merasa berterimakasih dengannya karena sudah mau menerima ku apa adanya, yang jelas aku akan  mengembalikan kebahagiaan kalian"

"tapi new masih jelas membenci ku"

"kamu hanya perlu berusaha lebih keras untuk membuatnya percaya kembali dan jangan buat kesalahan kembali atau kamu saya habisi"

pagi ini off menemui tay untuk membicarakan perceraian dirinya dengan new, dan memperingati tay untuk tidak menyakiti new kembali apapun itu.



.

.

.


nanon kembali masuk rumah sakit karena dirinya mengalami demam, saat ini memang imun tubuh anaknya sangat rentan, maka dari itu dokter sangat mewanti-wanti untuk menjaga pola makan dan istirahatnya. New membawa nanon ke rumah sakit sendiri karena suaminya saat ini tidak bisa di hubungi semenjak kembali dari pantai memang new dan off menjadi menjaga jarak, dan pagi ini off yang pergi keluar tanpa memberitahukan new kemana dia pergi, padahal sangat mustahil jika off pergi keluar tanpa berbicara dengan dirinya.


"dok bagaimana keadaan anak saya?"

"saat ini kita fokus untuk menurunkan demamnya terlebih dahulu"

"apa berbahaya dok untuk anak saya?"

"untuk kondisi saat ini memang tidak perlu di khawatirkan berlebih tuan, jadi saya akan menyuruh suster untuk tetap memantau demam anak anda"

"hmm dok untuk pengobatan anak saya kalau mengambil darah tali pusat apakah masih beresiko kedepan?"

"maksud tuan?"

"apakah dengan menunggu waktu sampai adiknya lahir tidak membahayakan nyawa anak saya?"

"untuk 1 tahun kedepan? mungkin dengan kondisi anak anda seperti ini sangat memungkinkan untuk dilakukan donor darah tali pusat tuan, jadi saya menyarankan untuk secepat lebih baik"


SECEPATNYA...SECEPATNYA 

kata itu terus terngiang di kepalanya saat ini entah new harus bagaimana, mempertahankan hubungannya dengan off bukan jalan tebaik, berpisah dengan off juga bukan hal yang mudah, karena new merasa jika off sudah menjadi bagian hidupnya saat ini, namun anaknya juga sedang sekarat, perjalanan hidupnya masih panjang ketimbang dirinya, ada masa depan anaknya yang harus dikejar, jadi new tidak bisa membiarkan masa depan anaknya sia-sia begitu saja.



saat membaca pesan masuk membuat off seketika menjadi tak memiliki tenaga, anaknya kembali masuk rumah sakit, membuatnya berfikir kalau dirinya harus segera menceraikan new untuk membuat new dan tay memiliki anak kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

saat membaca pesan masuk membuat off seketika menjadi tak memiliki tenaga, anaknya kembali masuk rumah sakit, membuatnya berfikir kalau dirinya harus segera menceraikan new untuk membuat new dan tay memiliki anak kembali.


new masih menunggu balasan sang suami, pesannya hanya dibaca tanpa membalas sepatah katapun, apa memang dirinya sudah tidak ada harapan untuk bersama dengannya, rasanya sangat menyesakan didada, rasanya semakin lelah, bukan hanya fisiknya namun pikiraannya. sekarang hanya lantai rumah sakit menjadi semakin menarik untuk diperhatikan.


off yang melihat new menundukan kepala dan memperhatikan lantai rumah sakit, terasa mendapatkan cubitan dihatinya, tidak berniat untuk melepaskan new, namun keadaan memaksa untuk mereka berpisah, dari sekian juta alasan perceraian, mengapa harus seperti ini, alih-alih sudah tidak memiliki kecocokan satu sama lain, namun dirinya akan bercerai dengan alasan yang tak terduga bahkan mungkin hanya dirinya yang merasakan hal ini,  namun tetap saja dirinya (off) tidak menyalahkan pihak manapun, karena ini memang sudah Tuhan tentukan.


"new, bagaimana keadaan nanon sekarang?" off menepuk pundak new secara perlahan 

mendongak kepalanya dan langsung bersitatap dengan suaminya kini, rasanya semakin sesak, hatinya hancur, perasaannya berantakan, pikirannya kacau















new menyutujui untuk berpisah dengan off, berusaha untuk tetap bersama dengan off juga membuat semua pihak di rugikan, jika dirinya tetap bertahan dan memiliki anak kembali dari tay maka off akan terluka, sedangkan dirinya akan bertahan dengan off tanpa memiliki anak kembali dengan tay, dan nanon akan menunggu pendonor yang tak pasti kapan hadir membahayakan nyawa anaknya. intinya memang dirinya harus berpisah dengan off.

a love for usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang