Part 4

680 59 3
                                    


keluarga new 

pagi ini keluarga kecil itu sedang menyantap sarapan mereka dan bercanda seperti hari-hari sebelumnya, tidak ada yang beda hanya makin terlihat bahwa keluarga ini sangat harmonis dan siapapun yang melihat pasti setuju, bagaimana sang istri yang mengurus suami dan anaknya, dan suami yang terlihat sangat mencintai istrinya, bersama anak laki-laki yang manis dan lucu bahkan pipinya ada lubang kiri dan kanan menambah kesan gemas. 


"hari ini papa sepertinya ada lembur"

"iya udah hati-hati ya nanti kalo pulang"

"iya mama, makasih perhatiaanya dan hadiahnya yang kemarin" 

sang anak yang sedang melahap telur mata sapi langsung melihat ke arah sang mama

"eoh, mama ko ngga ngasih aku hadiah" nanon kecil protes 

"papa kamu emang iseng, jangan didengerin nak"

"yah papa sedih nih masa omongan papa ngga didenger, kamu ngga dikasih kado sama mama emangnya nak?"

"ngga pah, emang mama kasih kado apa ke papa?"

"rahsia dong nanti kamu pengen deh"

"ahhh mama, liat papa nakal"

"ini masih pagi ya, kamu jangan bikin nanon bete"



siang ini saat new sedang mengunjungi toko bajunya, mendapatkan telpon dari guru nanon bahwa nanon demam, new berusaha untuk menghubungi sang suami, namun tidak di angkat. Buru-buru new menjemput nanon dan membawanya ke rumah sakit, new tidak ingin khawatir karena dia harus konsentrasi menyetir.


"selamat siang, dok bagaimana keadaan anak saya" new yang berusaha untuk tenang ingin mengetahui keadaan sang putra 

"saya belum bisa memberitahukannya, tunggu tes darahnya keluar ya bu"

"baik dokter terimakasih"

dokter telah pergi dan kini new sedang memandangi anaknya sedang tidur dengan nyenyak, demamnya belum turun, wajahnya pucat. handphonenya bergetar, dia lihat suaminya menelpon 


(percakapan dalam telpon)

"halo sayang maaf tadi aku sedang menemui rekan kerja ku"

"iya gapapa sayang, aku sedang dirumah sakit

"kamu sakit"

"bukan aku tapi nanon demam dan sekarang dia sudah di tangani dokter kini tinggal menunggu hasil test darahnya baru dokter bisa tau nanon kenapa"

"aku ke rumah sakit ya sekarang"

"ngga usah sayang, aku ngga apa-apa kamu pasti sedang sibuk, maafkan aku ya"

"tidak, aku tidak tenang kamu tunggu di sana aku akan kesana"

"tapi...

telpon terputus, new merasa bersalah telah menggangu waktu kerja sang suami, namun kalau pun dia tidak memberitahukan kepadanya pasti suaminya akan marah. harap-harap cemas dengan hasil test darah nanon

ya tuhan semoga anak ku baik-baik saja jangan sampai dia kenapa-kenapa, cukup aku saja yang menanggung sakitnya


"sayang gimana keadaan nanon?" off yang muncul secara tiba-tiba membuyarkan lamunannya

"masih demam" new memeluk pinggang off dan kepalanya mengusak perut sang suami, tempat ternyaman baginya untuk membagi beban saat ini

mengusap kepala sang istri, dia tau bahwa sang istri sedang khawatir dengan anak mereka, membawa new lebih nyaman dalam pelukannya. 






DI LAIN TEMPAT


"Dokter apa saya bisa hamil kembali?"

suara yang hampir putus asa, namun masih menaruh secerca harapan agar memiliki sebuah keturunan kembali, dia berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk suami dan keluarganya, gun berusaha untuk memberikan kebahagian utuh kembali, berusaha bangkit dari masa kelam, sadar akan hal perbuatan menyakiti seorang sahabatnya, apa mungkin ini hukuman dari tuhan untuknya, karena telah menghancurkan kebahagian orang lain. 



"mohon maaf, saya harus mengatakan ini' "dengan berat hati saya memberitahukan bahwa anda mengalami kegagalan ovarium secara prematur"  

"maksud dokter saya mengalami menopause dini"

"bisa dikatakan seperti itu"

"tapi saya belum usia 40 tahun dok"

"walaupun mengalami itu, kemungkinan hamil kembali sangat kecil"


setelah mendengar penjelasan dokter tadi gun duduk di bangku taman rumah sakit, bagaimana ini apa yang harus dia katakan dengan suaminya, apa yang harus dia jelaskan terhadap keluarga sang suami, harapan mereka untuk memiliki keturunan dari tay tawan apa dia sudah tidak sanggup. ada rasa khawatir bahwa dia akan di campakan oleh tay.


a love for usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang