part 44

791 29 11
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.







kalau pasangan pada umumnya setelah menikah mereka akan pergi untuk berlibur dan menikmati waktu berdua, namun tidak bagi pasangan taynew. Mengingat bahwa nanon masih menjalakan pengobatan, maka new meminta untuk tetap fokus terhadap kesehatan nanon.


"kamu yakin ngga mencoba cari angin dulu sama new?" ibu new mencoba untuk membujuk menantunya untuk mengajak anaknya sedikit beristirahat dari mengurus nanon karena beberapa bulan belakangan ini new sibuk mengurus anaknya

"tay sudah mencoba mengajak new bu, namun new tetap saja tidak ingin meninggalkan nanon" tay berusaha untuk memberika pengertian terhadap semua anggota keluarga, karena selain ibunda new ada orang tuanya yang bertanya kepada dirinya untuk menikmati bulan madu setidaknya 2 atau 3 hari.

"iya..iya ibu paham, ibu tau bagaimana sifat anak itu, tapi tolong bujuk dia untuk istirahat kamu tau kan kalau dia sudah melewati banyak hal sulit dalam hidupnya" tentu ibu new sangat paham pemikiran anaknya seperti apa, namun dirinya tidak berani untuk mengutarakan perasaanya kepada anaknya, sudah cukup melihat semua perjuangan yang dia lakukan saat ini.


disisi lain kini new sedang berbicara dengan ibu tay dan sang kaka, mereka menanyakan kabar nanon saat ini dan menyarankan untuk berbagi tugas untuk menjaga nanon mulai sekarang, tentu new merasa tidak asing dengan mereka karena mereka menerima dirinya dan membantu dirinya dimasa lampau, namun tetap saja bayangan masa lalu bersama off masih terbesit olehnya, new sadar jika ini bisa menyakiti semua orang, namun boleh kah dirinya egois untuk tetap menyimpan semua kenangan bersama off, bahkan off merupakan sosok yang sangat berarti baginya setelah nanon.

"kamu baik-baik saja nak?" ibu tay yang memperhatikan menantunya menjadi melamun setelah membicarakan nanon, mengusap punggung menantunya

"eoh, baik bu" tentu hanya sebatas kebohongan yang akan dia berikan sebagai jawaban, tidak mungkin kan dia akan memberitahu jika dirinya baru saja memikirkan mantan suaminya kepada sang mertua

"new"
merasa namanya di sebut, lantas menoleh siapa yang memanggil dirinya.

"anak mu biar malam ini di rumah kami" ternyata itu ayah mertuanya

"tapi yah besok nanon harus kembali ke rumah sakit untuk periksa kondisinya" ada sedikit rasa canggung dalam dirinya saat ayah tay menjadi bersikap baik terhadapnya bahkan bersikap baik kepada anaknya, entah lah perasaan ini masih asing yang dia rasakan

"biarkan nanon sama ayah dan ibu lagipula besok kita sudah bisa pindah kerumah ku" tay datang dari arah belakang dan mendengar permintaan sang ayah dan jawaban new, tentu dia harus menjadi pihak yang netral antara new dan orang tuanya, karena tay paham jika new tidak ingin berada jauh dengan sang anak

"tapi kan-" new masih berusaha untuk nanon berada disisinya

"yasudah ayah tidak memaksa, jika memang keinginan new ayah mengharagai itu, maaf jika membuat mu tidak nyaman" ayah tay tidak ingin merusak hari bahagia anaknya dan cucunya dia sadar kalau selama ini dirinya egois 

new tentu hanya diam saja ketika mertuanya berbicara seperti itu, karena dia pikir sifat ayahnya tay tidak akan berubah secepat itu, dengan berkata seperti itu membuat dirinya yakin untuk tidak menaruh harapan lebih.

sifat dasar manusia itu tidak bisa dirubah

tay yang melihat gelagat pasangannya yang kurang nyaman, berinisiatif untuk mengambil nanon yang tertidur dalam gendongan ayahnya dan membawa new untuk pulang ke apartmen new saat ini, tay paham kalau new belum bisa leluasa terbuka dengan keluarganya. Terlebih dahalu ayahnya sangat keras kepadanya.

"ayo sayang kita pulang, kasian nanon tidur di gendongan tidak nyaman" sambil merangkul pundak new untuk membawanya menjauh dari hadapan sang ayah.

new yang sudah tidak ingin berbicara lebih banyak kepada ayah mertuanya kini hanya menurut ucapan tay, memang benar anaknya tidur dalam gendongan seperti itu tentu tidak nyaman.


.

.

.

memasuki apartmen kini tay menuju kamar tidur nanon, kasian anak ini sudah berpindah pindah tangan seharian pasti badannya tidak nyaman. sedangkan new menuju dapur untuk menyiapkan makan malam, saat perjalanan pulang tadi new menawarkan makan malam kepada tay.

saat ini memang dirinya belum terbiasa untuk mengklaim bahwa tay sudah berstatus suaminya, rasanya masih canggung ketika dirinya ingin berkata pada dirinya kalau tay kini suaminya (duh manten baru) sambil memanaskan masakan siap saji miliknya tiba-tiba saja pipinya terasa panas, entah karena ac ruangan baru saja dinyalakan atau hal lainnya, mungkin jika orang lain melihat wajah new saat ini sedikit berwarna merah dengan kulitnya yang putih bersih itu.


tay secara perlahan meletakan nanon diatas kasurnya, menggantikan pakaian anaknya dengan piyama agar tidur anaknya nyaman, meski dirinya tidak memiliki pengalaman mengurus anak namun dirinya sering mengunjungi panti asuhan untuk mendonasikan sebagian penghasilannya untuk anak yang kurang beruntung, dan melihat pengasuh yang mengurus anak-anak yang kurang beruntung tersebut, bagaimana para pengasuh menggantikan pakaian mereka maupun cara mereka berinteraksi dengan anak-anak disana.

sudah selesai dengan menggantikan baju anaknya, tay masih memandangi wajah anaknya. sambil mengusap kepala nanon perlahan,  kasihan sekali anak sekecil ini harus menanggung dosa dirinya, sejak dalam kandungan pun nanon sudah merasakan kehidupan yang berat, tay tentu malu jika dirinya disebut dengan ayah, karena dirinya tidak menjadi sosok ayah yang benar untuk anaknya sendiri. yang jelas kini tay berjanji pada dirinya untuk membahagiakan keluarga kecilnya, tidak akan mengecewakan pihak manapun. Jika memang ini sudah jalan tuhan untuk dirinya menebus kesalahannya kepada new dan anaknya, mungkin ini saatnya.

selamat malam anak ayah, mimpi indah, semoga ayah diberi kesempatan untuk merawat kamu sampai besar dan menjadi apa yang kamu inginkan.

a love for usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang