Bagian 41

1.5K 94 28
                                    

Melody merebahkan badannya. Ia tidak menyangka ternyata secepat itu waktu berlalu ketika ia menghabiskan waktu bersama Alden. Gadis itu membuka ponsel dan melihat notifikasi instagram yang cukup banyak. Padahal ia hanya mengupload foto punggung Alden dan tangan mereka yang saling menggenggam. Foto itu banyak dikomentari dan disukai. Apakah Alden begitu jelas keliatan? Ya memang sih dia populer tapi dengan melihat bagian belakang saja orang-orang langsung tahu. Melody membaca satu persatu komentar.

leo_01 : :)
bagas_02 : :))
entong_03 : :)))
rrizkaaa : suruh alden bayar uang kas
bagas_02 : aib ka ya allah tega bener gaskeun wkwkwk
entong_03 : rizka mah emg gitu gas :)
rrizkaaa : bagas_02 entong_03 kalian bayar uas kas!!!
putri1905_ : ihh kak Alden ya? Keliatan banget
chrsitya : alden ganteng bangeeedd
leaaa : kak alden boyfriend material bgt
zaskiaaa : oohh jadian sama Alden? Hmmm
putri1905_ : ceweknya ga cantik banget tuh
queencindy : putri1905_ bacot ngaca sana!
aalden_04 : queencindy wiih mantep ada pawang
aalden_04 : yah percuma cakep yang difoto punggung gue :(   
queencindy : -,- ganti nama akun kalian ber4 sana

Melody terdiam dan tersenyum melihat komentar Cindy yang membelanya. Awalnya Melody memang merasa terganggu tapi ia harus menanggung itu karena Alden memang sosok populer. Wajar saja orang-orang berekspektasi tinggi. Plak! Ponsel Melody jatuh tepat mengenai wajahnya, ia terkejut ketika Alden tiba-tiba menelponnya. Ia meringis karena hidungnya merasa nyeri.     

“Halo..”

“Iyaaa.. Kenapa Al?”

“Gak ada cuma nelpon aja. Udah mau tidur?”

“Belum. Al..”

“Iya napa Mel?”

“Kamu gak nyesel sama aku? I- itu loh.. kamu kan bisa dapat yang lebih dari aku..”

“Ha? Apa Mel?! Ga kedengaran. Hoohh.. Iya euy tau kok kamu cantik.”

“Alden!”

“Udah ah. Cantiknya Alden ga boleh nanya aneh-aneh. Gih istirahat aku ada urusan bentar.”

“Kemana? Udah malam Al.”

“Bentaran doang. Besok aku jemput bareng ke sekolah ya.”

“Ehm.. Besok kamu duluan aja Al.”

“Kenapa? Kamu dijemput cowok lain?”

“Enggak Al.. besok aku berangkat bareng papa mumpung sejalan sama papa.”

“Kirain. Kalo papa mertua mah ya aku harus ngalah. Ntar aku ga direstui kan berabe.”

“Sana kamu selesein urusannya cepat pulang.”

“Iya sayaang.”

Melody mematikan ponsel dan tersenyum menatap dirinya dicermin. Dia memang tak sempurna bagi orang lain. Tapi ia tetap bahagia dengan apa yang ia miliki. Bahkan ia dikelilingi oleh orang-orang yang menyayanginya dan menerimanya apa adanya. Gadis itu beranjak membersihkan diri dan bersiap hendak tidur.

“Mel!” teriak Dinda dari bawah.

“Iya bun?” sahut Melody dari ujung tangga.

“Ada gojek di depan katanya nganterin paket kamu.” ujar Dinda.

“Ha? Aku ga mesan apa-apa.” gumam Melody menuju depan rumahnya.

“Malam neng. Ada gosend buat neng Melody.” ujar Kang gojek sambil menyerahkan kotak besar dibungkus plastik hitam.

“Iya saya Melody. Gosend dari siapa kang?” tanya Melody mengambil paket itu.

“Dari… Alden pacar Melody gitu katanya neng.” jawab Kang gojek sambil melihat ponselnya.

ALDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang