Bagian 12

7.6K 392 6
                                    

Melody mengayunkan kaki sambil bersenandung kecil. Entah kenapa pagi-pagi sekali Melody sudah berangkat sekolah. Lihat saja. Lorong sekolah masih sepi pertanda hanya Melody yang baru tiba di sekolah.


Melody tetap melanjutkan langkahnya menuju ke kelas. Namun langkahnya terhenti saat seseorang memegang bahunya.

"Dor! Kaget gak?"

"Astagfirullah Bang Fajar. Ngagetin aja ih." sewot Melody.

"Ciee manggil abang ni ye." goda Fajar.

"Jangan mulai ya bang." sahut Melody. Ini kali pertama mereka bertemu lagi setelah pesta keluarga. Jujur saja sebenarnya Melody segan untuk menghubungi atau untuk bicara dengan Fajar. Canggung. Itu yang dirasakan Melody.

"Mel gue cabut ya. Tuh nyonya besar udah liatin gue dari tadi."

Melody mengikuti arah mata Fajar. Diujung koridor terlihat seorang perempuan yang Melody yakini adalah kakak kelasnya. Hmm sepertinya kakak kelasnya itu cemburu?

"Oke. Hati-hati bang." balas Melody sambil tertawa ringan.

Melody kembali melanjutkan langkahnya. Baru beberapa langkah, Melody kembali dikejutkan dengan suara nyaring sahabatnya.

"MEL!! TUNGGU!!"

"Kalian ya, pagi-pagi udah bikin telinga gue sakit." gerutu Melody.

"Hehehe, sorry Mel. Habis gue penasaran banget." jawab Sophia.

"Penasaran kenapa?"

"Itu loh. Lo belum ceritain kejadian lo yang ditolong sama Alden. Masa sama sahabat sendiri main rahasia-rahasiaan. Bener gak La?" omel Sophia.

"Iya nih. Lo gak asik." sahut Nala.

"Lo tau darimana?" tanya Melody.

"Tuh kan. Pokoknya lo harus cerita. Eh itu lo bawa apaan?" tanya Sophia.

"Ini? Ini titipan Bunda buat Alden." jawab Melody.

"Wiih lo manggil nama aja sama Kak Alden? Kereeeen." puji Nala.

"B aja kali." jawab Melody singkat.

"Kayaknya lo utang banyak cerita nih." ujar Sophia.

"Hmm.. Gue ceritanya di kelas aja kali ya." jawab Melody yang diikuti anggukan oleh kedua sahabatnya itu.

Sesampainya di kelas, Melody menceritakan semua kejadian itu secara beruntun.

"Jadi ya gitu." ujar Melody setelah bercerita panjang lebar.

"Waah lo nggak ngarang kan Mel?" tanya Nala hati-hati, takut menyinggung Melody.

"Habis cerita lo kayak cerita ftv. Draaaama banget." sambung Nala setelah mendapat pelototan.

"Hmmm.. Kayaknya detektif cinta Sophia harus beraksi nih." ujar Sophia sambil mengelus dagunya.

"Maksudnya?" tanya Melody dan Nala serempak.

"Ada deh." ujar Sophia sok misterius.

"Dasar stalker." gerutu Melody.

ALDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang