Bagian 17

6.7K 377 15
                                    

Melody geleng-geleng kepala melihat kelakuan empat cowok ini. Lihat saja. Bagas dan Entong malah bertengkar hanya karena berebut tugas.

"Udaah. Gue aja yang rebus. Gue bisa masak." ujar Entong sambil menarik panci ditangan Bagas.

"Hah? Gue kali. Kan gue duluan yang ambil nih panci." ujar Bagas tak mau kalah.

"Udaaahh!!! Titadi malah gelut. Kan bisa bagi tugas. Aya aya wae." omel Melody.

Selesai masalah satu. Muncul lagi masalah lainnya.

Bau gosong!

"Mel gimana nih? Kok gosong gini?!" tanya Alden panik.

"Ya ampuuun. Itu apinya besar banget Al. Kan gue gak nyuruh lo ngagoreng." sewot Melody sambil mematikan kompor. Begitulah Melody. Jika sudah kesal, bahasanya jadi campur aduk.

"Ya sorry." ujar Alden.

Hanya satu harapan Melody saat ini. Leo. Dia pasti bisa menyelesaikan tugas dengan baik dan benar.

"Le-"

Belum sempat Melody menyelesaikan ucapannya, Leo sudah lebih dulu memotong.

"Sorry Mel. Gue gak bisa motong sayurnya.. Juga sosisnyaa.. Eh sosisnya udah dimakan Entong sebagian.." ujar Leo lesu.

Sudah. Cukup. Melody sudah menahan emosinya sedari tadi.

"Udaah!! Kalian berempat jangan ada yang di dapur lagi! Jangan protes. Sana ngemil aja di depan." omel Melody seperti emak-emak yang sedang memarahi anaknya. Keempat cowok itu hanya menunduk lemas. Mereka juga persis seperti anak kecil yang kedapatan mencuri es krim di kulkas. Ekspresi mereka sangat lucu.

"Sorry..." lirih mereka sambil meninggalkan dapur dengan langkah gontai. 

Sebenarnya mereka niat membantu di dapur. Namun apa daya, mereka hanya cowok yang tidak paham dengan 'memasak'.

"Melody udah kayak ambu gue aja." ujar Bagas.

"Melody kalo marah serem ya." ujar Entong yang dibalas anggukan oleh ketiga temannya, termasuk Alden.

Memang dasar anak cowok. Bukannya menuruti perkataan Melody tadi, mereka malah bersembunyi di belakang tembok pembatas dapur dan ruang tengah.

"Ini kita ngapain sih?" tanya Alden.

"Yah, setidaknya kita bisa nolong doa dari sini Al."

"Iyaa, kan nggak enak sama Melody. Tuh liat. Melody harus ngulang dari awal lagi gara-gara kita."

Mereka berempat hanya bisa bersembunyi di balik tembok ini.

***

Melody, dengan sigap membersihkan meja dapur dan menata ulang bahan-bahan yang diperlukan.

Butuh waktu satu setengah jam lebih agar semua menu makanan selesai dimasak. Tentu saja Melody harus mengulang dari awal.

Aroma masakan itu menyeruak ke segala penjuru. Bahkan keempat cowok yang masih setia mengintip dari balik tembok langsung keluar dari persembunyian. Melody menahan tawanya ketika melihat keempat cowok itu.

"Ada yang bisa dibantu chef?" tanya Entong.

"Hmm.. Bagas Leo taruh makanannya di atas meja makan. Alden Entong ambil piring, sendok juga minuman." seru Melody.

ALDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang