Bagian 40

1.2K 82 0
                                    

Melody bersenandung senang menatap dirinya di cermin. Sudah setengah jam ia sibuk berganti pakaian karena hari ini Alden mengajaknya jalan-jalan. Tentu saja Melody sangat senang. Sudah lama ia tidak menghabiskan waktu berdua dengan Alden. Ini kesempatan langka sekaligus mendebarkan.

Ting! Ting! Ting!

My Alden

hey

udah siap?

ga usah cantik banget nanti ada yang suka -,-

ga kok biasa aja

kamu udah dimana?

nih lagi ngobrol sama camer

Melody menyambar tasnya dan berlari menuruni tangga. Benar saja! Alden sedang bercengkrama dengan camer eh? dengan Papa Melody. Gadis itu berjalan mendekati Alden dengan sumringah. Alden begitu tampan memakai kemeja hitam dipadukan dengan jeans dan sepatu dengan warna yang senada. Melody semakin terpaku ketika ia melihat mata Alden yang berwarna coklat menyipit ketika tertawa. Tuhan.. Cowok gue kok ganteng banget sih jadi gemes-batin Melody.

"Hai!" sapa Melody ceria.

"Hai cantik banget." puji Alden sambil tersenyum. Lagi, Alden membuat Melody salah tingkah.

"Ya ampuun anak papa udah gede aja sampai salah tingkah gitu. Papa selalu bilang kamu cantik tapi kok kamu biasa aja sih?" tanya Papa Melody sedikit cemburu.

"Beda Pa.."

"Beda apanya? Masa papa kalah sama Alden?"

"Astagfirullah Papa! Jangan gangguin anaknya terus! Hayu nanti telat kondangan. Alden jagain Melody ya." pamit Dinda.

"Siap Bun Camer! Tenang Pa Camer anaknya ga bakal saya rebut kok." ujar Alden cengengesan.

"Awas ya kalo anak gadis papa kamu rebut." balas Kevin.

"Siap tidak!" sahut Alden bak seorang pemimpin upacara.

Dinda menggelengkan kepala melihat tingkah suaminya. Wajar saja seorang ayah mengkhawatirkan anak perempuannya. Dinda tersenyum dan menggandeng lengan suaminya itu.

"Bunda sama papa berangkat dulu ya, kalian hati-hati dijalan." pamit Dinda menuju mobil yang sudah menunggu di depan.

Melody tersenyum dan melambaikan tangannya. Ia melirik kearah Alden yang ternyata sedang memandanginya. Gadis itu merasa heran apakah ada yang salah dari dirinya? Atau jangan-jangan dandanannya terlalu norak?

"Kamu kunaon euy?" tanya Melody dengan logat sundanya.

"Aih, kamu cantik makin cantik dengar logat sundanya, neng geulis." jawab Alden sambil menggoda Melody.

"Teuing ah." balas Melody meninggalkan Alden.

"Yah kok marah." gumam Alden.

Alden bergegas mengejar Melody yang berdiri di depan mobil Alden. Tentu saja ia tadi salah tingkah. Jika lama-lama Alden terus menggodanya bisa-bisa wajahnya akan semerah tomat. Melody tersenyum kecil ketika Alden membukakan pintu mobil untuknya. Hal kecil yang sangat ia sukai.

"Kita mau kemana Al?" tanya Melody ketika mereka sudah meninggalkan komplek rumah Melody.

"Hmm.. Pokoknya hari ini kita bakal berduaan seharian." jawab Alden.

"Mulai deh.." gumam Melody.

"HAH? APA? Kamu bilang aku ganteng? Ya gak salah sih. Kan punya kamu." celetuk Alden.

ALDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang