Bagian 42 (END)

833 40 3
                                    

“Melody! Bangun!” teriak Dinda membangunkan Melody yang tertidur masih memakai seragam sekolah. Melody membuka matanya berat. Kedua matanya bengkak karena lama menangis. Ia memandangi wajah bundanya yang khawatir. Dinda langsung memeluk putrinya.

“Mel… Kamu baik-baik aja?” tanya Dinda dalam peluknya. Melody tidak bisa menahan tangisnya, air mata kembali luluh dalam pelukan bundanya. Dinda mengusap punggung putrinya dan juga ikut menangis. Ia buru-buru pulang setelah mengantar Kevin, suaminya, ke bandara. Sebenarnya ia sudah tahu apa yang terjadi. Namun ia ragu untuk memberitahu anaknya.

“Bunda… Dada Mel sakit Bun..” isak Melody.

“Sayang..” lirih Dinda menggigit bibirnya menahan tangis.

“Bundaa… Mel mimpi aneh..Alden ninggalin Mel..” isak Melody lagi.

“Sayang.. kamu gak mimpi nak. Maafin Bunda…” perkataan Dinda terhenti ketika Melody menatap matanya sendu.

“Jadi.. Jadi Alden beneran pergi ninggalin Mel?!” tanya Melody berharap bundanya menjawab tidak.

“Sayaang.. Sayang..tadi bunda dikabari mama Alden nak, mereka harus pergi sayang..”

“Tapi kenapa dia ga pamit Bun?!” tanya Melody berteriak.

“Bunda tahu Mel benci ditinggalin tanpa pamitan. Dulu.. dulu mamah juga ninggalin Mel.. sekarang.. sekarang Alden.. abis ini siapa lagi yang bakalan ninggalin Mel Bun?!!”

Melody menangis sejadi-jadinya. Trauma masa lalunya kembali kambuh tepat saat ia ditinggal oleh Alden, orang yang sangat ia sayangi.

“Mel… Kamu yang kuat ya sayang..” ujar Dinda mengusap air mata Melody.

“Emang Alden kemana sih Bun? Sampe ga bisa pamit. Ke luar negri? Berapa lama? Sebulan? Dua bulan? Setahun?!”

Dinda menggeleng membuat Melody terdiam dan dadanya kembali nyeri. Ia tertunduk dan terisak. Luar biasa takdir mempermainkan hatinya. Semudah itu nasibnya berbalik tak mengenal waktu dan tempat. Melody bergegas mencari ponselnya. Astaga! Ternyata sudah ratusan miss call dan pesan yang masuk dari sahabatnya dan sahabat Alden.

sophiaa
50 missed call

mel

ayo dong angkat telponnya

mel..yang sabar ya sayang..

Leo
10 missed call

mel

mel?

mel penting!

kita gak berhasil nemuin Alden, tapi yang pasti dia ninggalin surat
gue titip ke bunda lo ya

be strong Mel


Dinda menyodorkan surat dari sakunya. Melody menerima dengan pelan dan masih dengan sisa tangisannya tadi. Dinda mengusap punggung Melody dan meninggalkan gadis yang sedang  membuka surat yang bertanda “untuk Melody-ku”. Ia membaca surat itu hingga akhir yang membuatnya semakin terdiam.

Untuk Melody-ku,
Kamu lagi apa? Mel.. Melody…there is something wrong dan aku harus pergi.. maaf karna aku ga bisa pamit ke kamu dan semua orang.. maaf karena aku terpaksa bikin kamu sedih..maaf aku udah bikin kamu kecewa.. kamu harus tau aku juga gak mau ini terjadi Mel..

ALDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang