Hari ini hari pertama ujian tengah semester. Hiruk pikuk siswa yang berkeliaran di koridor memenuhi suasana pagi ini. Tidak terkecuali hot news Alden yang dikabarkan pacaran dengan Cindy karena postingan Cindy malam minggu lalu. Mereka lebih tertarik membahas gossip itu ketimbang harus fokus mempersiapkan diri menghadapi ujian.
Disinilah Melody. Ia baru saja akan mengulang materi yang sudah ia pelajari, ketika mejanya penuh dengan siswa yang kepo dengan kebenaran gosip itu.
"Mel, serius kak Alden pacaran sama kak Cindy?"
"Wah gue gak nyangka. Persis seperti drama di TV."
"Gue rasa Alden memang suka deh sama kak Cindy."
"Lo dekat sama kak Alden kan? Dia gak curhat gitu?"
"Gue gak tau." jawab Melody singkat.
"Seriusan? Bukannya lo dekat ya sama mereka. Karena lo emang di minta sama Bu Dian untuk jadi tutor mereka kan?" celetuk teman kelas Melody yang lain.
Melody merasa risih dengan obrolan teman-teman kelasnya. Tidak bisakah mereka menilai situasi saat ini? Lagi pula Melody sendiri memang tidak mengetahui hubungan Alden dan Cindy itu seperti apa. Mungkin saja mereka memang saling suka. Ah,
memikirkannya saja membuat Melody kesal.Ketika Melody hendak menjawab, Sophia dan Nala datang menyibak keramaian dan mengusir mereka.
"Fokus ujian aja gaes. Jangan gosip mulu." usir Sophia sambil melambaikan tangan menyuruh mereka bubar.
"Lo gak apa kan Mel?" tanya Nala khawatir.
"Jangan mikirin yang aneh Mel. Kita harus fokus ujian. Okey?" ujar Sophia.
Melody mengangguk dan tersenyum mengisyaratkan bahwa ia baik-baik saja. Entahlah. Apakah senyum
Melody memang menandakan bahawa ia baik-baik saja atau tidak.***
Ujian hari ini berjalan lancar meski ada beberapa siswa yang bersungut-sungut kesal karena menyesal tidak belajar semalam. Termasuk Bagas, Entong, dan Leo. Mereka menggaruk kepala mereka frustasi."Gue rasa nilai gue pas-pasan deh. Padahal gue udah belajar tadi subuh." sungut Entong.
"Ya elah. Lo belajar subuh ya pantes ga dapat ujian. Liat noh Alden. Santuy amat hidupnya yak." ujar Bagas.
Leo mengamati Alden yang masih duduk diam dimejanya. Memandang kosong kearah luar jendela kelas. Sebenarnya mereka paham mengapa Alden terlihat diam hari ini. Alden marah. Ia kesal mendengar gosip tentang dirinya, apalagi gosip itu tidak benar.
Alden menatap kearah lapangan hingga ia tersentak melihat Melody yang berjalan sendirian di tepi lapangan basket.
Huh, Alden ingin sekali mengejar Melody, menanyakan apa dia percaya dengan gosip itu? Atau apa Alden terlalu pede? Mungkin saja Melody biasa saja. Peduli apa Melody dengan Alden? Alden tidak tahu bagaimana perasaan Melody terhadapnya, namun yang pasti Alden meyakini bahwa ia menyukai Melody. Bukan sebatas tutor matematika, tapi lebih dari itu. Alden tidak tahu pasti sejak kapan ia menyukai Melody.
Alden melangkahkan kaki keluar kelas. Setidaknya ia harus menanyakan keadaan Melody dan ia merasa harus menjelaskan yang sebenarnya. Entah bagaimana reaksi Melody nantinya. Alden berlari menuruni anak tangga dan sesekali menabrak siswa yang sedang berkerumun. Ia berlari menuju Melody.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDEN
Teen Fiction[SELESAI] Melody Kevinda Purnama. Gadis cantik juga pintar yang bersekolah di SMA PANCASILA di Bandung. Siapa sangka ia harus berurusan dengan seniornya karena telah membuat seniornya marah. Tidak lain adalah Alden Putra Wijaya. Seorang most wanted...