prolog

907 55 13
                                    

Irene redvelvet as Sanggana Ayu Legian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Irene redvelvet as Sanggana Ayu Legian

Irene redvelvet as Sanggana Ayu Legian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park chanyeol as Sagara Adhitia

Park chanyeol as Sagara Adhitia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lay Zhang as Sean Aji Lukitto

Wendy Redvelvet as Zelda Aurelia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wendy Redvelvet as Zelda Aurelia



Pemeran lain menyusul ^^

•••••

Sanggana Ayu Legian perempuan berdarah Bali yang menetap di kota kembang Bandung. Meninggalkan kedua orangtua, hiruk pikuk Bali dan segala kemewahan hidupnya disana. Berbekal kebencian dan rasa sakit hati atas cintanya, ia melangkah dengan mantap dan berhasil hidup di sini meskipun sempat hampir menyerah.

Sasa, begitu panggilan perempuan cantik berwajah dingin ini. Beruntung ia terlahir cerdas dan mampu belajar dengan cepat, sasa juga tidak pernah absen mengasah skill memasaknya untuk bertahan hidup di sini.

Ia menguras seisi tabungannya untuk membeli sepetak apartemen kecil yang rasanya tak masuk akal membeli sebuah flat dengan harga super murah. Tapi itu keberuntungannya, sehingga sisanya dapat ia gunakan untuk bertahan hidup sebelum mendapatkan pekerjaan. Setelah satu setengah tahun bergelut dengan keras nya hidup sendiri, akhirnya ia berkesempatan bekerja di restoran ini.

"Chef, saya hanya mau mengingatkan untuk 4 hari kedepan saya mengambil cuti" Ucap sasa pada kepala chef.

Sang kepala chef yang tengah bersiap untuk pulang menganggukinya. "Jika manager sudah memberi cuti silahkan, sampai ketemu beberapa hari kedepan" Jawabnya dengan ramah dan berwibawa.

"Ya. Selamat beristirahat chef, mari," pamit sasa.

Sasa memang cukup beruntung, Tuhan menjatuhkannya dalam rasa sakit dan mengubah gadis manja ini menjadi seorang yang mandiri. Padahal di tempat tinggal asalnya, Sanggana adalah putri tunggal pemilik hotel dan beberapa resort di Bali, tidak pernah kesulitan dan tidak pernah bekerja.

Ia pikir kepergiannya akan membantunya melupakan semua yang terjadi, nyatanya Bandung malah mempertemukannya dengan seorang pria yang menggoyahkan pertahanannya pada Sean.

Ini Sanggana, seorang putri tunggal dari orangtua yang penuh dengan topeng kepura-puraan.

*****

Sagara Adhitia pria tampan berperawakan tinggi tegap sempurna dengan mata besar, telinga caplang, kulitnya yang putih, dan lesung pipi yang menawan. Sagara pemilik studio rekaman Saga Records dan lebih di kenal sebagai seorang DJ. Tak ketinggalan, dia pun seorang multi talenta yang bisa memainkan segala jenis alat musik.

Gara, begitu orangtua dan teman-teman memanggilnya. Gara di kenal sebagai seorang yang ambisius, tidak heran jika ia mampu melakukan banyak hal dan segala yang ia miliki sekarang. Pun seseorang ceria dan ramah.

Tetapi tidak! Gara tidak sesempurna itu, Gara terkadang terlalu keras pada dirinya sendiri. Dia ambisius, egois, over protective, dan kerap bergonta-ganti pasangan. Secara sadar atau tidak ia menyakiti perempuan lain dengan dalih tidak cocok, menjadikannya boomerang yang membuat dia berhasil jatuh sedalam-dalamnya karna kehilangan seseorang yang sedang ia cintai saat itu; karma.

"Kalo ada perempuan yang buat gue enggak bisa berpaling lihat dia, dan bikin gue gak lagi takut kena karma, gue yang bakal jamin dia bahagia dunia akhirat sama gue."

Seseorang di hadapannya tertawa sarkas, "bukannya tiap liat perempuan mata lo emang gak kedip?"

"Gue serius, catet tuh"

***

Sean Aji Lukitto si naif yang penuh cinta, mungkin orang di sekitarnya akan memanggil dia 'bucin' karna terlalu mencintai sanggana perempuan yang menjadi kekasihnya selama 6 tahun. Anak kedua dari 2 bersaudara, dan salah satu penerus bisnis keluarga.

Bahkan pertemuannya dengan Sanggana-pun adalah karna hubungan kerja sama antara kedua kepala keluarga ini. Namun sungguh Sean mencintai Sanggana bukan atas dasar hubungan kerjasama orangtua mereka, karna saat pertama kali berkenalan mereka masih duduk di bangku kuliah. Butuh perjuangan sekitar 1 tahun untuk meluluhkan hati Sanggana yang keras.

Sean adalah warna untuk Sanggana, setidaknya itulah yang selalu kekasihnya katakan padanya. Sanggana yang dingin, kaku dan cuek akhirnya oleh Sean yang begitu ceria dan penuh warna
Sifat mereka yang berbanding terbalik justru menjadi perbedaan yang melekatkan mereka. Sampai tiba di suatu hari ia harus kehilangan kekasihnya begitu saja tanpa kata, tanpa permisi, tanpa kesempatan apapun. Dengan segala usaha yang sudah ia lakukan, sia-sia.

3 tahun berlalu dan segala yang pernah ia miliki hilang, lenyap bersama Sanggana di hidupnya. Begitupun dengan senyum yang senantiasa berbinar di wajahnya, wajah yang dulu penuh cinta kini selalu kaku dan serius. Sean berbeda sekarang, yang ia lakukan hanya bekerja dan bekerja sebagai jalan pelampiasan dari rasa sakit hatinya. Menyibukkan diri sampai lupa dengan segala masalah hati. Menjadi sosok tegas dan tidak menerima interupsi apapun.

Pada akhirnya takdir itu datang, mempertemukan jiwa yang terlilit kesalahfahaman. Sekaligus kenyataan tak mengenakan tentang kasih tak sampai.

Lalu mampukah Gara merayu takdir juga untuk membalikkan keadaan dan mengembalikan Sanggana padanya?

Tbc

Hai, ini cerita pertamaku semoga suka ya. Jangan lupa vote semuanya. Terima kasih sudah mampir 💛

GANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang