01. birthday party

388 50 17
                                    

Hai semuanya, ini part pertama dari karya pertama aku. Jangan lupa tinggalkan jejak, vote dan komen ya. ^^


BGM : suho - Bear Hug


"Suatu hari, kau membuatku terkesan
Aromamu menyebar ke seluruh tubuhku
Seolah aku telah menelan bunga
Terlihat dingin namun tidak membeku"


•••

Sanggana benar-benar tidak melakukan apapun hari ini, hanya beristirahat dan menyibukan diri dengan berguling di kasur kesana-kemari, menjejalkan kupingnya dengan earphone, memejamkan mata meski tetap tidak tertidur. Ia bahkan tidak membersihkan apartemennya sesuai jadwal hari ini.

Bukan pemalas, hanya saja satu bulan ini senggana tidak mengambil libur sama sekali karena seorang announcer lainnya mengundurkan diri. Announcer atau Expediter atau Aboyeur itu memiliki tugas sebagai pelaku finishing touch (garnishing) dan juga mengantarkan makanan ke pelanggan.

Sudah kesekian kali pintunya diketuk seseorang tapi sanggana terlalu malas berjalan, jadi ia membiarkan seseorang di sana. Sampai akhirnya ponsel berdering berdering.

"Sasa di sini." Sambutnya yang langsung mendapat teriakan dari seseorang di sebrang telepon sana ia menjauhkan ponselnya dari telinga sekejap.

"Iyaaa- sorry, tunggu."

Sanggana dengan malas bangkit dari kasur empuknya untuk membuka pintu. Tampak seorang perempuan cantik sudah cemberut sempurna di sana. Sanggana memiringkan wajahnya sedikit mendekat memperhatikan ekspresi sahabatnya itu.

"Diem lo! Tega banget sama gue." Semburnya sambil melenggang masuk kedalam apartemen sanggana.

"Gue enggak denger tadi maaf deh," ucap sanggana dengan wajah tidak bersalahnya.

"Mana mungkin lo enggak dengar, lo kan enggak tidur, lo juga ada di dalam, bilang aja lo malas sama gue."

Sanggana menarik tangan Zelda, "jangan marah, gue tadi beneran lagi butuh banget istirahat." Bujuknya dengan memasang puppy eyes.

"Maksud lo gue ganggu?!" Teriak Zelda lagi yang semakin kesal.

Sanggana menghela nafas, malah semakin kencang saja teriakkan sahabatnya ini. "Gak usah berlebihan deh Zel," ucap datar Sanggana.

Zelda yang sedang mencebikkan pipinya lantaran kesal, mulai ingat kembali tujuannya menemui sang sahabat, dan langsung tersenyum menyeringai di hadapan Sanggana yang membuatnya sedikit menjauh ngeri.

Pasti ada maunya.

"temanin gue ke acara, gue sendiri nih. Ok?"

"Ogah, pasti ngebosenin disana. Lo kan tahu gue gak suka acara begituan" Ajakan Zelda langsung mendapat penolakan dari Sanggana.

Jangankan menemani Zelda, saat ia masih bersama orangtuanya pun ia sangat enggan diajak pergi bertemu kolega atau acara perusahaan, apapun itu. Banyak yang menganggap Hendra Legian dan Henny sang istri sengaja menyembunyikan putri mereka demi menjaga privasi keluarga, mereka tidak tahu bahwa sebenarnya Sanggana memang benar-benar tidak tertarik muncul di hadapan kolega dan klien besar orangtuanya.

Akan tetapi meski sedikit dari mereka yang mengetahui Sanggana yang asli tetap ada saja yang ingin menjodohkan dengan pria muda yang sudah sukses di bidangnya, dengan alasan mempererat hubungan kerja.

Namun saat itu, hatinya sudah jatuh pada seorang pria tampan yang sangat lembut, ceria dan penuh cinta. Pria yang bisa mengimbangi keras kepala dan keegoisannya.

GANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang