Gak bosen ingetin buat vote sama banyakin komen, gengs. Ikhlas banget author. Lillahi ta'ala 😁
Note: bacanya boleh sambil di puter nih lagunya.
(BGM: Baekhyun - Love again)
•••••
"Gar, kamu gak mau balik ke kamar kamu? Ini udah malem."
Sanggana melirik Gara yang kini tengah menyenderkan kepala pada bahu kecil Sanggana. Bersama menatap langit puncak yang begitu sejuk.
Gara mendengus lalu menggelengkan kepalanya dan malah menelusupkan tangan memeluk pinggang Sanggana.
Dengan cepat wanita itu menahan kedua tangan Gara dan melempar tatapan tajam. "Berlebihan aku marah!"
Mendapat Omelan dari Sanggana membuat Gara kembali mendengus, padahal ia hanya ingin memanjakan dirinya pada sang kekasih.
Ekhem!
Kekasih.
Wahh.. rasanya masih cukup menggelitik, Gara tersenyum tipis dalam pikirannya sendiri. Penantiannya yang menghabiskan waktu hampir delapan tahun lamanya, mulai menemukan titik terang. Baiklah, tak masalah jika Sanggana menolaknya. Mungkin kekasihnya itu masih malu karena mereka baru saja saling menyatakan cinta 30 menit yang lalu.
Masih anget-angetnya.
Sanggana memang lebih banyak membisu, ia memandangi hamparan lampu yang menghiasi malam di bawah bintang yang mempercantik malamnya.
Tiba-tiba saja, Gara merendahkan postur tubuhnya dan memalingkan wajah menatap Sanggana dari bawah dengan senyum manis.
Sanggana mendorong Gara menjauh "emmm!"
Bukannya marah, Gara malah membalasnya dengan senyum, lagi. Membuat Sanggana menggelengkan kepalanya lalu melengos pergi dengan tatapan datarnya.
"Tunggu! Kamu mau kemana?" Rengek Gara.
"Mau bersih-bersih, mau ganti baju, mau tidur."
Sesaat kemudian Sanggana memalingkan wajahnya dan meringis. Kenapa dia malah bersikap seperti ini? Bukankah ia harusnya berlemah lembut atau malah bersikap manis pada Gara? Jujur saja, ia sendiri tak bisa mengontrol dirinya yang terlalu gugup dan tak mempercayai apa yang baru saja terjadi. Setelah sekian tahun berlalu, mulutnya dengan lancang menyatakan cinta kembali pada Gara.
Meskipun Gara sendiri menahan hati melihat sikap datar Sanggana. Ia harus bersabar, bukankah memang Sanggana seperti ini sejak dulu?
"Gana.."
Sanggana dengan cepat membalikkan badannya sebelum memasuki kamar mandi. "Iya?"
Gara terlihat menghela nafas. "Kamu serius gak sih cinta sama aku? Atau, yang tadi itu cuma gak sengaja lewat aja?" Tanya Gara dengan lembut.
Sial, sepertinya Gara merasa tersinggung dengan sikapnya. Sanggana mengulum bibirnya merelaksasi diri. "Kenapa kamu tanya gitu?"
Gara menggeleng lalu tersenyum, berjalan mendekati Sanggana dan berdiri di hadapannya. "Aku balik, kamu istirahat, ya." Ujar Gara sambil mengacak rambut Sanggana dan berlalu.
Sungguh, hati Sanggana meleleh saat Gara mengacak rambutnya juga merasa bersalah dalam waktu bersamaan. Ia menengadahkan wajahnya merutuk lalu mengejar Gara dan meraih lengan kekar Gara.
Sontak Gara pun menghentikan langkahnya, wajah yang datar dan menegang kaku berubah lembut, tatapnya seketika teduh dan tersenyum manis dalam sekali kedipan mata sebelum berbalik.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANA [END]
Teen Fiction[Sedang Revisi] katanya, jangan mencintai seseorang yang belum selesai dengan masalalunya. jika pun kita berhasil memilikinya, kita mungkin hanya menjadi bayang-bayang dalam hidupnya. Sanggana Ayu Legian mencoba melarikan diri dari rasa sakit hati...