41. unfamiliar day

84 14 0
                                    

Sebelum di baca alangkah baiknya kita berbagi kesenangan dengan cara klik vote, contohnya hehe

Happy reading 💜

•••••

Hari ini telah berakhir dengan Sanggana yang resmi menjadi istri Sean, ini adalah malam pertama mereka, Sanggana baru saja selesai membersihkan badannya namun ia tak mendapati suaminya sama sekali.

"Sean!"

"Se-ah, di situ ternyata." Sanggana menghampiri Sean yang berdiri di balkon dengan tatapan kosong.

Pikiran Sean saat ini tengah melayang kesana kemari. Mengenai semua kelicikan Hendra, dan semua masalah yang menimpa keluarganya. Juga kehilangan yang sempat di rasakan Sean. Meskipun Sanggana kini telah menjadi milik Sean seutuhnya, ia tetap merasa hatinya belum sepenuhnya milik Sean.

"Sayang.." Panggil Sanggana dengan lembut.

Sean menoleh, di tatapnya Sanggana yang telah siap dengan piyama cantik itu. Senyum itu, kenapa senyum itu tak mampu menenangkan pikirannya?

"Kenapa?" Tanya Sanggana.

Sean menggeleng. "Kamu cinta sama aku?"

Tatapan itu terasa menusuk untuk Sanggana, "kenapa kamu tanya gitu?"

"Kamu cinta sama aku?" Ulangnya.

"Iya, aku cinta sama kamu."

"Liat mataku sekali lagi, jawab!"

Sanggana menatap manik itu, tatapnya melemah. Begitu juga dengan hatinya. Rasa bersalah mulai memenuhi hati istri Sean.

"Aku-cinta sama kamu. "

Sean memalingkan wajah bersamaan dengan hambusan nafasnya. "Tidur, yuk!" Ujar Sean yang melangkah meninggalkan Sanggana.

Kebahagiaannya terasa kurang, tak ada sambut peluk cium dari suaminya, tak ada kata manis terucap dari bibirnya, tak ada sesuatu apapun yang terjadi,
Sesekali Sanggana melirik Sean yang bersandar pada ranjang sambil memainkan ponselnya. 'Inikah malam pertama?'

*****

Beberapa dari mereka sudah pamit dari rumah Gara. Menyisakan 3 sekawan yang bertahan di sana.

"Lo semua gak ada yang mau pulang apa?"

Untuk kesekian kalinya, Gara mengusir mereka. Jujur saja, ia sangat gerah dan sangat butuh ruang untuk sendiri. Hatinya saja sudah sangat pengap, dan sekarang kamar juga ikut pengap.

"Lo gak capek apa ngusir kita dari tadi? Kita aja capek dengernya." Ujar Angga yang kini sedang meminum minuman kaleng.

"Kalo lo capek gue usir, ya balik.." Gara menahan agar dirinya tak naik pitam.

Tapi bukannya pergi, Joan kini malah membuka lemari pakaian Gara dan mengambil beberapa setel pakaian tidur. Dan melemparnya pada Angga dan Rayn.

"Heh! Heh! Lo ngapain? Balikin gak?!"
Joan tetap melenggang dengan santai meninggalkan mereka.

"Joan gemblung! Lo serius ngasih gue ini?"

Rayn mengangkat celana yang di berikan padanya. Boxer pink dengan motif 'i love you' serta piyama pink yang senada milik Gara.

Juga Angga yang kembali membuka lemari Gara dan memilih lagi. Sedangkan Rayn memutuskan untuk tidur tanpa atasan dan menyisakan celana jeansnya saja.

Gara? Ia benar-benar menutup wajahnya menahan amarah. Semakin di usir mereka semakin mengacau. Ya, Gara tau memang mereka tidak bisa Gara usir begitu saja.

GANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang